Episode 13 ; Murid baru

18 6 0
                                    

Suasana menjadi semakin canggung dan akhirnya Lawrence terlihat emosi. "Sudah, pulanglah!" Teriak Lawrence. Rine dan Luca terkejut sekaligus bingung. Kenapa Lawrence marah??

Akhirnya Luca dan Rine keluar dari rumah itu. Rine sudah cukup tenang sudah mengetahui tempat tinggal ayahnya. Lalu mereka sampai ke rumah Rine pukul 8 malam. "Yah. itu kamarmu!" Ucap Rine.

Lalu Luca masuk ke kamar barunya. "UWAH! Keren! Bagus lah aku dapat tinggal di sini. Ranjangnya terlihat empuk!!!" Lalu Luca dengan senang melompat lompat di atas ranjang itu.

"KAU INI SEPERTI ANAK KECIL AJA! HUH!" Teriak Rine lalu menutup pintu kamar Luca. Namun di belakang, ia tertawa. Lalu mereka tidur. Fajar telah tiba dan Luca terbangun. Jam menunjukkan pukul 5 jadi dia keluar lalu masuk ke kamar Rine. "WOIIIII BANGUNNN INI HARI PERTAMA SEKOLAHKUUU!! AYO BANGUN BANGUN BANGUN BANGUN BANGUN!!!" Luca membangunkan Rine.

"Ukhh.. jam berapa ini...?" Tanya Rine lalu melihat jam. "HEY! INI MASIH JAM 5 YANG BENAR SAJA!! SEKOLAH MASIH MASUK JAM 8!!" Ucap Rine. "Tapi kan murid baru kan harus lebih awal!?" Teriak Luca. "TERLALU BURU BURU!!! LIHAT SUHU DI LUAR MASIH 5 DERAJAT CELCIUS!" Teriak Rine masih bergeliat liut di ranjangnya malas.

Luca terpaksa menunggu hingga jam 7. "SUDAHHHHHH AYO KITA BERANGKAT!!!" Teriak Luca. "BERISIK!!! SERAGAM MU SALAH!!!! HARI INI KAN PUTIH BIRU (Di negara itu SMA Putih biru) !!! BUKAN PRAMUKA, HEY!" Teriak Rine.

Akhrinya setelah ganti dengan benar mereka pergi ke sekolah berjalan kaki. Sesampai di sekolah, Luca menghampiri kepala sekolah sedangkan Rine menunggu di luar.

"Wah.... ngapain si jelek kutu buku diam di depan kepala sekolah? Dihukum ya??? Azekkk" Goda Gionetta. Rine tak memperdulikannya dan itu membuat Gionetta marah. "BERANINYA KAU CUEK PADAKU, HAH!? ORANG TUA AKU DAN HANNAH INI TERMASUK 10 BESAR ORANG TERKAYA DI DUNIA INI TAHU!" Teriak Gionetta.

Tiba tiba Luca keluar. "Hey, kau siapa?"

"Kau murid baru? Hmm... siapa namamu?" Tanya Gionetta. "Berisik, udah ah aku mau pergi dulu!" Jawab Luca sambil menggandeng tangan Rine pergi ke kelas.

"Oh.... rupanya kawan si jelek itu ya? Tenang saja... aku akan bikin cowok itu membenci si jelek! Hahaha! Itu mudah sekali!" Batin Gionetta sombong.

Lalu mereka memasuki kelas dan Hannah melihat mereka. "AH- ASTAGA!!!! KAU!! LAKI LAKI YANG KUCINTAI ITU!!! AHHH KITA BERTEMU LAGI!! TAMPAKNYA... TAMPAKNYA KITA JODOH, YA KAN???? ~🤍" Ucap Hannah bergembira.

Namun setelah melihat mereka bergandengan tangan.. "HEY!!! KAU SAMPAH! LEPASKAN TANGANMU DARI PACARKU!" Teriak Hannah.

"SIAPA PACARMU HAH!? RINE TEMANKU!" Ucap Luca polos. Lalu mereka duduk di bangku masing masing. Hannah terus menghampiri Luca. "Namamu siapa???? Aku belum mengetahui namamu, ehehe.." Tanya Hannah sekaligus gombal.

Luca cuek dan melanjutkan baca buku. Rine yang melihat itu sedikit terganggu. Rine ingin sekali duduk dengan Luca dibanding duduk dengan Hannah. Hannah sendiri begitu, ingin duduk dengan Luca dan tidak ingin duduk dengan Rine.

Rine tak terlalu peduli... dan bu guru masuk kelas. Semua pun kembali ke bangku masing masing. Setelah pelajaran selesai, para murid pun beristirahat.

Rine menghampiri Luca. "Luca, nanti setelah sekolah kita menghampiri Lawrence lagi, ya? Masih banyak sekali yang ingin aku tahu tentangnya". "Bukannya dia marah kemarin? Karena itu dia mengusir kita pergi?" Tanya Luca.

"Sudah lah, tak apa apa! aku ingin sekali mencari tahu..." Ucap Rine...

"Baiklah... aku juga ingin sekali mencari tahu tentang si ratu penyihir... Ophelia. Aku ingin sekali mencari dia dan mempelajari sihir dengannya.... wah.." Ucap Luca semangat.

Dan benar, setelah pulang sekolah, mereka berdua pergi ke cafe Wuggort. Mereka melihat ayah seperti biasa. Hujan juga turun lagi. "Yah beginilah musim gugur..." Ucap Rine.

Mereka menghampiri Lawrence. "Tuan, saya ingin berbicara lebih dekat dengan anda di rumah anda nanti... boleh??" Tanya Luca. Lawrence memandang mereka berdua dengan dingin sekali. "Mau tanya apa kau? Tak per-"

"TOLONG LAH... KUMOHON.... ya..?" Tanya Rine.

Akhirnya Lawrence terpaksa mengangguk. "Yeay! Terima kasih, tuan!" Lalu Rine dan Luca duduk di depan Lawrence. "HEH! SECEPAT MUNGKIN TOLONG KEMBALIKAN PIKIRAN AYAHKU, YA!" Bisik Rine.

Apa yang akan terjadi? Dapatkah Luca menyembuhkan ayahnya? Akankah ada pertemuan ayah dan anak yang mengharukan? Tidak semudah itu.

-Bersambung-

Catatan = Terima kasih banyak yang sudah baca ^^ Bersyukur banget punya readers ^^ Author makin semangat update nih!!

Rine's Abyss LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang