Kisah perselingkuhan yang diceritakan dari sudut pandang orang ketiga.
Elina perempuan berusia 28 tahun yang sudah sangat trauma menjalin hubungan dengan lelaki seusianya karena sering dihianati, sekarang lebih menyukai laki-laki yang umurnya sangat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jatuh cinta pada suami orang, berdosakah? aku yakin kalian lebih tahu soal dosa daripada aku. Aku hanya wanita biasa, yang suka diberi kenyamanan oleh pasangan yang menjadi kekasihku.
Oiya, soal Nattan pasti kalian sudah membaca bagaimana penulis cerita ini menceritakan sedikit banyak tentang laki-laki itu. Aku sudah menyelesaikan semuanya, orang tuaku sudah tahu apa yang diperbuat laki-laki itu pada anak sulung perempuannya.
Jelas saja mereka tidak akan mengijinkan aku bersama Nattan lagi. Alih-alih aku membenci Farah sebagai orang ketiga, saat ini aku ada diposisinya. Bahkan lebih parah, lelaki yang aku cintai saat ini sudah beristri.
Aku belum bertemu dengannya, tapi aku merasakan ada hal yang berbeda dari dia, ada sebuah ketulusan yang membuatku selalu ingin bersama dengannya. Pasti kalian menilai aku konyol, dan aneh karena jatuh cinta pada suami orang yang belum pernah aku temui.
Tapi kali ini akan aku buktikan pada kalian, bahwa dia pasti akan sangat menyukaiku. Hari ini tepat 2 minggu kita berkenalan, dia nekat datang ke Jogja untuk menemuiku, bahkan dia memberiku kejutan, tanpa bilang sebelumnya.
Aku akan berdandan cantik agar tak malu ketika berhadapan dengannya, aku pilih baju yang akan ku pakai sore nanti. Aku memutuskan untuk memakai dress semi formal berwarna hitam, panjangnya diatas lutut, dengan model punggung yang terbuka, ada tali bersilang-silang dipunggung atas.
Sebelum berangkat aku memutuskan untuk creambath disalon, dengan memilih cream yang memiliki wangi kesukaanku. Aku pastikan dia juga akan menyukai wangi ini.
"Sayaaang, masih lama disalonnya?"
"Mungkin sebentar lagi sayaang, gimana?"
"Aku udah nggak sabar ketemu kamu sayaang"
"idihh gomball"
"Sayaang, jarak salonnya kehotel jauh nggak?"
"Emm lumayan deket sayaangku, sayang sabar yaa"
"Okayyy sayaangku"
Dia yang sudah tidak sabar menungguku berkali-kali mengirimkan chat pada whatsappku.
"Mbakk, masih lama nggak?"tanyaku pada kapster salon yang menanganiku
"Ini tinggal dikeringin, terus dicatok kok mbak" jawabnya sambil tersenyum ramah
"Okayy mba, agak cepet ya, soalnya aku ditungguin"
"Baikk mbak"
Akhirnya setelah sekian lama, rambutku pun selesai, aku menambahkan sedikit makeup pada wajahku, kemudian merapikan pakaianku dan memesan taxi online menuju hotel JW.
Aku mengirimkan whatsapp untuknya, untuk mengabarinya.
