Keluarga Baru

3K 16 0
                                    


Elina membuka matanya, didapatinya ruangan penuh nuansa putih, dia mengerutkan keningnya mencoba mencerna apa yang terjadi.
Tangan kanannya mencoba meraba keningnya yang ditutup perban, matanya menatap kearah tangan kirinya yang digengam hangat oleh seseorang.

Ya dia Bagas, dia yang menggengam erat tangan kiri Elina sambil pulas tertidur ditepi ranjang Rumah Sakit.

"Ssshhhhhhh...." Elina mencoba bangkit dari tidurnya namun sakit yang dia rasakan membuatnya memegangi keningnya lagi.

"Sayaang udah bangun....sayaaangg" Bagas memeluk Elina dengan hangat seperti biasa.

"Sayaang, aku dimana? Aku kenapa? Hah?" tanya Elina yang masih kebingungan.

"Kamu jatuh dari tangga sayang, dan kita kehilangan calon anak ketiga kita" Bagas menunduk sedih sambil terus memegang erat jemari El.

"Maksudnya anak ketiga? Hah, kita punya anak?"

"Iyaa istriku sayaang, kita sekarang sudah punya dua anak, dan sebelum kejadian ini, kamu sedang mengandung anak ketiga kita"

Elina semakin kebingungan, dan memegangi kepalanya lagi yang terasa sakit.



****

"Maksud kamu, aku istri kamu satu-satunya? kita sudah menikah?" Elina kembali bertanya-tanya.

"Sayang kamu ngomong apa sih? Iya kamu istriku satu-satunya.."

Bagas bergegas bangkit, berjalan keluar kamar, Elina melihat ke arah pintu.
Bagas masuk menggandeng seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan.

"Mamaaaaaaaaaa...." Si anak perempuan berlari menghampiri Elina.

"Haaaaah.." Elina yang masih kebingungan tetap menerima pelukan anak perempuan itu.

"Mamaaa, jangan sakit lagi" Si anak laki-laki memeluk lengan Elina.

"Sayaang, bisa ngobrol sebentar?" Tanya Elina kepada Bagas.

"Boleh sayaang, aku ajak anak-anak keluar dulu ya, anak-anak ayo ikut oma dulu yuk, Mama pengen istirahat sebentar biar cepet pulih" Bagas menggandeng kedua anak yang diyakini sebagai anak mereka.

Elina tidak berhenti menatap kedua anak itu sampai diluar ruangan ibu Elina menyambut keduanya, terlihat Bagas berbicara pada Ibu Elina dan kembali masuk kedalam kamar yang Elina tempati.

Bagas menutup pintu kemudian berjalan ke arah Elina, senyum hangat nya berkembang kemudian meraih dan menggenggam jemari Elina.

"Sayang masih bingung ya?" Tanya Bagas dan Elina hanya mengangguk.
"Sayang mau nanya apa? Biar aku yang jelasin" Sahutnya lagi.

"Emmmm, sejak kapan kita menikah? dan dua anak tadi siapa? Lalu tadi kamu bilang, anak ketiga? Sayang aku bingung"

"Iya aku tau sayang, mungkin benturan kemarin bikin kamu nggak inget, Okay aku jelasin... Kita sudah menikah 7 tahun yang lalu..."

"Haaaahh, 7 tahun?'"

"Iya sayaang, kamu pasti masih bingung ya? Dan dua anak itu tadi adalah anak kita, Jason dan Lyora"

Elina mengernyitkan keningnya semakin bingung dengan semua ini, seingatnya baru kemarin dia bertengkar dengan Bagas malalui telpon di apartemennya, kemudian dia mulai mengingat apa lagi yang terjadi kemarin.

"Sayang, nggak usah di paksain buat nginget sekarang" Bagas menggenggam lembut jemari Elina.

Elina menganggukkan kepalanya dan mulai merebahkan tubuhnya dan memejamkan kedua matanya.

30 Days To Be Your Wife (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang