Bagas sibuk menelepon klien kerja nya, kemudian meletakkan ponselnya dan menyelesaikan sedikit pekerjaanya dilaptop, sesekali pandangannya mengarah pada Elina yang sedang sibuk bermain ponsel.
"Sayaang, masih lama?" Tanya Elina, yang terlihat menguap duduk disofa dekat meja kerja.
"Kayaknya agak lama nih sayang, soalnya ada sedikit problem nih, Maaf sayaang.." Bagas bangun dari duduknya dan menhampiri Elina memeluk dan menciumi kekasihnya.
"Yaudah sayang beresin dulu, mau kopi nggak?"
"Mauuuu, sayang mau bikinin?" Tanya Bagas sambil memeluk gemas wanitanya.
"Iyaa sayaaang, aku bikinin bentar ya"
"Makasihh pacarku sayaaang"
Bagas melepaskan pelukannya, dan Elina bergegas menuju dapur untuk membuatkan Bagas secangkir Kopi.
Ponsel Bagas berbunyi, dengan sigap Bagas mengangkat telepon yang tak lain dari istrinya.
Bagas berjalan menuju dapur dan memberi kode pada Elina.
Elina menatap Bagas dan mencerna kode dari Bagas, dan akhirnya mengerti siapa yang sedang menelpon Bagas.Elina menghentikan aktivitasnya dan terdiam sejenak, Bagas berjalan menuju ruang kerja.
"Sayaang, kamu malam ini nggak pulang?"
"Maaf sayaaang, aku nggak bisa pulang malam ini, aku harus nemenin Pak Ferry dari Bengkulu.."
"Pak Ferry? Oh yang waktu itu sayaang cerita ya?"
"Iya bener Sayaaang, beliau di Jakarta sampai besok malam"
"Jadi sayang pulang besok malam?"
"Iyaaa sayaaang, Maaf yaa"
"Enggak apa-apa, asal kerjaan sayang lancar, aku juga lagi sibuk ngerjain Laporan Keuangan kantor "
"Okay sayang, kamu jangan capek-capek"
"Iyaaaa, kamu juga, Daahhh dulu yaa"
"Ya sayang, Dahhhh"
Bagas menutup teleponnya dan menuju dapur menghampiri Elina yang terdiam disamping meja dapur.
"Sayaaang, aku udah selesai telponannya, maaf ya sayaang" Bagas memeluk Elina dari belakang dan menciumi tengkuknya.
Elina tersenyum kemudian membalik badannya dan memeluk erat Bagas, seolah tidak mau kehilangan lelakinya Elina membenamkan kepalanya didada Bagas.
"Sayaang kenapa?"
"Engga apa-apa, aku sayaaaang kamuu Bagas Hermawan"
"Aku juga sayaang banget sama kamu Elina"
"Istri sayang nanyain apa? Sayaang disuruh pulang yaaa?"
"Sotooy, engga lah, aku dah bikin alesan biar Malam ini aku nggak pulang"
"Terus besok nggak jadi nemenin aku?"
"Iya besok ditemenin sampe malem ya, jam 9 aku pulang, boleh?"
"Yaaa sayaaang"
"Kok cemberut sihh pacarku sayaaangku?"
"Sedih ajaa, kenapa kita nggak kenal dari dulu pas sebelum kamu nikahh"
"Ya kalau kita kenal pas aku belum nikah, sayang masih SMP kalik hahahahahaha"
"Hahahha......"
"Ya udahh sayangg, aku mandi dulu, bolehh?"
"Engga boyehhhh...." Elina nyengir sambil melepaskan pelukan Bagas.
*****
Setelah selesai mandi Bagas memasuki ruang kerja, pandangannya tertuju ke arah Elina yang sedang lelap tertidur disofa ruang kerja.
Bagas tak tega membangunkannya, hanya mengelusnya dan mencium keningnya.Elina membuka matanya, menatap Bagas sambil tersenyum.
"Sayang, udah selesai mandinya?" Tanya Elina sambil bergegas bangun dari sofa."Udah sayang, maaf ya sayang udah nunggu lama, tadi habis mandi aku terima telepon dari klien sayaang"
"Iyaa sayang enggak apa-apa"
"Yaudah yuk kekamar"
"Mauu ngapaiin sayaangg kekamar?" Ledek Elina sambil tersenyum menggoda Bagas.
"Mauuu tidur lahh"
"Beneran ya, tidur aja hahahahha" Elina tertawa renyah meledek kekasihnya.
Bagas yang gemas melihat tingkah Elina, kemudian membopong tubuh Elina, kemudian membawanya kekamar dan merebahkan ditempat tidur.
Bagas menciumi Elina dengan gemas, tangannya bergerilya melepas mini dress yang dikenakan kekasihnya.
Kemudian mendapati dua gundukan kesukaannya, Bagas melepas ciumannya dan memandangi dua gundukan itu, perlahan Bagas menciumi leher Elina.
Desahan Elina semakin membuat Bagas semangat, lidahnya menyelusuri putih gundukan kembar milik Elina yang lumayan besar.
Bagas menghisap puncak dari gundukan itu, yang akhirnya membuat Elina mengelinjang hebat.
Kali ini Bagas tidak ingin terlalu lama, sehingga dia memasukkan perlahan batang kenikmatanmya kedalam liang senggama Elina.Elina merasakan kenikmatan yang luar biasa, memang sebelumnya Elina tidak pernah mendapatkan kenikmatan seperti ini dari mantan-mantannya.
Bagas memang ahli dan tau bagaimana cara memuaskan kekasihnya."Aaaaaachhhhhhhhhh, sayaaaangggg aku nggak kuaaat...."
Setelah beberapa lama, Elina tidak dapat membendung rasa nikmatnya, cairan hangat mengalir dari liang senggamanya, Bagas berhenti sebentar, kemudian menciumi bibir kekasihnya, dia membiarkan sebentar Elina menikmati moment bahagianya."Udahhh enak sayaang?" Tanya Bagas.
Elina menganggukkan kepalanya sambil tersenyum, kemudian Bagas memompa liang senggama kekasihnya perlahan-lahan, kemudian berganti dengan tempo cepat, desahan mereka pun bersahut-sahutan.Sampai akhirnya Bagas mengerang yang tandanya moment bahagianya akan segera tiba.
"Aaaaaghhhh saaayaang aku mau keluar....." Bagas semakin mempercepat temponya dan akhirnya cairan hangat Bagas mengalir keluar dari liang senggama Elina.
Wajah Elina memerah, Bagas menciuminya dan Badannya ambruk disamping tubuh Elina.
Elina beranjak menuju kamar mandi dan membersihkan miliknya. Bagas mengambil tissue basah untuk membersihkan Batang kenikmatannya.
Elina berjalan menuju tempat tidur, dan merebahkan tubuhnya kedalam selimut disamping Bagas, dia menciumi pipi kekasihnya dan memeluk dada bidang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days To Be Your Wife (21+)
RomanceKisah perselingkuhan yang diceritakan dari sudut pandang orang ketiga. Elina perempuan berusia 28 tahun yang sudah sangat trauma menjalin hubungan dengan lelaki seusianya karena sering dihianati, sekarang lebih menyukai laki-laki yang umurnya sangat...