10 [Tiga Wajah Manusia. Sisi Lain Dayeon]

305 43 8
                                    

Hampir saja tangan wanita itu benar benar mendarat sempurna di wajah Yerin sebelum akhirnya seorang pria dengan coat dan topi mencegahnya.

"Apa anda tau undang undang kekerasan?" Pria itu berbicara tanpa menatap.

"Hah dasar, mau tukang jualan kek mau kau kek mau dia kek mati saja semua" Wanita tadi pergi dengan perasaan begitu kesal, berkali kali ia menyumpah serapaih Yerin.

"Terima kasih banyak" Yerin menundukkan tubuhnya.

"Loh? Wonwoo? Sejak kapan?" Buru buru Yerin meneliti tubuh Wonwoo bahkan memutari nya, ia juga melepas topi yang di pakai Wonwoo.

"Aku sangat menyukaimu, ayo pacaran!" ucap Yerin di depan wajah Wonwoo persis.

"Ngga mau!"

"Oke berarti kamu benar benar Wonwoo, karena hanya Wonwoo yang selalu menolakku"

"Ada apa kemari" Tanya Wonjun, tatapannya menyiratkan bahwa ia tidak suka dengan kehadiran Wonwoo.

"Jangan galak galak begitu ah!" Yerin menepuk dahi Wonjun.

"Ada yang ingin kutanyakan padamu!!" Dengan wajah berseri seri Yerin mengatakan hal itu pada Wonwoo.

"A-apa" Di lubuk hati Wonwoo ia benar benar merasa bodoh, kenapa ia harus turun tangan tadi?

"Are you some kind of kambing?" Tanya Yerin, sedangkan Wonwoo menatap dengan tatapan bingung, kambing?

"Because you make my heart terombang ambing" sambung Yerin kesenangan, lagi lagi ia hampir memeluk Wonwoo sebelum Wonwoo mencegahnya.

"Aku tau Wonwoo pasti khawatir kan makannya menyusul, kamu pasti benar sudah menyukaiku, ayo pacaran saja apa yang kamu tunggu?!" ucap Yerin begitu cepat saking bahagianya.

***

Setelah kelas malam selesai Yerin memutuskan untuk datang ke ruang latihan dance sendirian, sekarang sudah pukul 9 malam, tetapi Yerin bahkan tidak takut sama sekali.

Yerin menyalakan musik dari ponselnya, musik itu hampir 100% hanya alunan piano yang lembut dan bertempo lambat. Dengan begitu gemulai tangan Yerin mulai bergerak. Tubuh Yerin bergerak seirama dengan alunan musik piano, menghasilkan harmoni yang begitu indah, dibawah remang remang cahaya lampu Yerin nampak bersinar.

Wonwoo sedari tadi mengamati Yerin dari jendela, ia harus meletakkan beberapa buku di ruang guru sebelum pulang, namun sebuah pemandangan yang begitu asing Wonwoo lihat di ruang latihan dance. Wajah Yerin begitu tenang, bahkan terkesan dingin, berbeda sekali dengan wajah yang Yerin selalu tunjukkan pada Wonwoo.

Selama beberapa menit Wonwoo menikmati penampilan Yerin, meskipun ia melihatnya secara diam diam. Kalau sedang menari Yerin nampak begitu berbeda.

Yerin menoleh terkejut ketika mendengar suara tepuk tangan dari arah pintu masuk.

"Aku menemukannya di jalan" Wonwoo melempar sebotol susu pisang ke arah Yerin yang tengah duduk setelah selesai menari.

"Terimakasih" Wonwoo agak heran, bahkan setelah selesai menari pun Yerin tetap tenang, biasanya ia akan mengatakan banyak hal tidak penting dan terus tersenyum, tetapi sekarang benar benar tak ada senyuman di wajah Yerin.

"Apa kamu sedang kesulitan?" Tanya Wonwoo, ia merasa mungkin dapat membalas kebaikan Yerin dengan cara ada ketika Yerin kesulitan.

"Emm ngga kok, memangnya aku kelihatan sedang kesulitan?" Yerin membuka tutup botol susu pisang pemberian Wonwoo, perlahan lahan meminumnya.

"Kamu terlihat berbeda dari biasanya" Yerin hanya menjawabnya dengan kekehan pelan.

"Apa kamu tau?" Yerin mengubah posisi duduknya menjadi berharapan dengan Wonwoo. Raut wajah Yerin terlihat dingin, benar benar seperti bukan Yerin.

I DON'T LOVE YOU | WONWOO × YERINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang