09 [Lotte World Bersama Wonjun]

290 44 2
                                    

"Mago mago simpanhae bwa jigeum nal
heundeulliji aneul teni" gumam Yerin sambil menari di ruang latihan dance sekolahnya. Ia tengah berlatih untuk festival seni sekolahnya yang akan diadakan beberapa minggu lagi.

"Yerin tanganmu harus lebih naik di bagian ini" ucap Sowon yang tak lain adalah kakak kelas Yerin sekaligus asisten pelatih ekskul dance. Yerin begitu menyukai Sowon karena sikapnya yang hangat, meskipun Yerin kerap melakukan kesalahan Sowon menegurnya dengan lembut, Sowon juga pandai menyanyi sehingga ia sering mendapatkan thropy.

"Kapan kamu akan tumbuh" Sowon tertawa geli, memang Sowon begitu tinggi untuk ukuran perempuan.

"Ah jangan ganggu aku!!"

"Kalian harus benar benar berlatih, koreografi GFriend sulit dan harus kompak, aku yakin kalian pasti bisa, kalau kalian berhasil akan aku traktir makan enak, setuju?" Tanya Sowon saat Yerin dan kelima siswa lainnya beristirahat.

"Yerin, ikut aku sebentar" Sowon menarik lengan Yerin untuk ikut bersamanya.

"Ada apa?"

"Pelatih kelas vokal menghubungiku, katanya mereka ingin kamu tampil menyanyikan lagu dengan Wonjun"

***

"Wonwoo!!" Yerin hampir saja memeluk tubuh Wonwoo sebelum Wonwoo mendorong tubuh Yerin hingga tersungkur ke semak semak taman sekolah.

"Kenapa menghindar begitu? Aku bahkan sudah menginap di rumahmu" Wonwoo buru buru menutup mulut Yerin sebelum orang lain mendengarnya.

"Dasar hati batu" Tangan Yerin menepuk nepuk roknya yang kotor karena terjatuh.

"Ngomong ngomong saat festival seni nanti aku bakalan tampil loh, Wonwoo harus nonton oke" Senyum Yerin begitu merekah, ia sudah berlatih siang malam, paling tidak penampilan nya harus ditonton sosok spesial seperti Wonwoo.

"Ck, aku bahkan sudah bosan melihatmu"

"Kamu pasti akan menyesalinyaaaa" Selama beberapa saat Yerin benar benar mengikuti Wonwoo kemanapun ia pergi.

"Jangan mengekor terus, kamu seperti anak anjing kebelet!"

"Aku memang imut seperti anak anjing, ainggg"

"Yennie-yaaa" Wonwoo dan Yerin menoleh bersamaan ketika Wonjun datang menghampiri dengan dua tiket di tangannya.

"Ada yang ingin kubicarakan denganmu" Segera Wonjun menarik lengan Yerin untuk pergi bersamanya. Wonwoo yang mengetahui hal itu awalnya ingin bersikap tidak peduli namun ia justru mengikuti mereka berdua diam diam. Sekarang Wonwoo bersembunyi di balik tembok.

"Apa kamu mau melakukannya?" Tanya Wonjun, suaranya terdengar begitu manis.

"Hah? Dasar gila kenapa melakukan hal tak senonoh begitu di dalam kawasan sekolah yang suci lagi bersih?" batin Wonwoo

"Tentu saja aku sangat mau" jawab Yerin tanpa ragu ragu, dari nada nya saja bahkan terdengar bahwa Yerin sangat senang.

"Ada apa dengan mereka berdua?! Kenapa Yerin setuju melakukan hal seperti itu"

Wonwoo berniat berjalan menjauh namun kakinya tiba tiba menabrak sebuah pot besar hingga ia dan pot itu jatuh ke lantai, membuat Yerin dan Wonjun terkejut.

"Wonwoo? Sedang apa disini?" Yerin heran dengan kedatangan Wonwoo yang tiba tiba.

"K-kalian sendiri berbuat tidak senonoh di sekolah?! Mau jadi apa generasi kita?" Telunjuk Wonwoo menunjuk Yerin dan Wonjun, tingkah Wonwoo sangat aneh bicaranya pun gagap.

"Apanya yang berbuat tidak senonoh, kita hanya akan pergi ke Lotte World kok, Wonwoo mau ikut?" Tangan Yerin menunjukkan dua tiket itu ke Wonwoo.

"Ngga! Aku sama sekali ngga mau ikut!!!" Dengan secepat kilat Wonwoo berlari menjauhi Yerin, rasa malu tengah membakar dirinya saat ini.

"Wonwoo tunggu!!" Yerin buru buru mengejar Wonwoo.

"Jangan ikuti aku!"

"KAMU HARUS MEMBENARKAN POT NYA DULU SEBELUM PAK AHN TAUUUU!!!"

***

"Wonjun-ah!" Yerin melambaikan tangannya saat melihat Wonjun tengah duduk di halte menunggunya.

"Kita pergi sekarang" Wonjun membawa Yerin menaiki bus yang akan membawa mereka sampai ke Lotte World. Namun ada satu hal yang tidak mereka berdua sadari, seorang pria dengan coat panjang dan topi yang mencurigakan diam diam memperhatikan gerak gerik mereka berdua.

"Ayo naik giant loop" Yerin menunjuk sebuah wahana dimana adrenalin benar benar diuji, wahana itu mirip roller coaster.

"Ah rasanya mau muntah" Tubuh Yerin bersandar di tembok, rasanya seperti habis naik kapal yang terombang ambing di laut selama seminggu, bagaimana tidak? Sedari tadi Yerin dan Wonjun hanya menaiki wahana ekstrim.

"Ayo makan corndog saja!!!!!" Teriak Wonjun sambil menunjuk stand yang menjual corndog.

"Tolong dua corndog" ucap Wonjun sembari tersenyum pada gadis pemilik stand corndog. Tak lama tangan Wonjun menepikan poni Yerin yang tampak menganggu pandangan Yerin, ia juga mengelap keringat yang mengucur di dahi Yerin.

"Saya juga tolong 4 corndog" Empat orang wanita dewasa dengan pakaian begitu minim dan rambut warna warni menabrak tubuh Yerin kasar, sadar akan hal itu Wonjun langsung menarik tubuh Yerin untuk menepi.

"Maaf ada sedikit kendala yaa, mohon di tunggu, mungkin agak lama, akan saya beri potongan harga" Gadis pemilik stand berkali kali menundukkan tubuhnya, merasa tidak enak karena pelayanan yang buruk.

"Kami akan menunggu, tolong buat yang enak ya" Yerin tersenyum pada gadis pemilik stand, senyuman Yerin membuat gadis tadi lebih lega.

Hampir 15 menit menunggu corndog yang di pesan belum juga jadi, gadis tadi berkali kali menyala-matikan kompornya.

"Br**gsek kenapa lama banget sih, dasar cewek sialan jualan saja ngga becus" ucap salah satu wanita dengan rambut pirang dan celana hot pants, tubuhnya gemuk dan bedaknya begitu tebal. Gadis pemilik stand hanya terdiam dan menunduk.

"Bang*at kenapa diam saja?! Mau ku tampar hah? Kenapa pelayananmu begitu buruk" Tangan wanita tadi hampir saja mendarat di pipi si gadis, segera Yerin mencegahnya.

"Tanpa mengurangi rasa hormat saya karena saya lebih muda, tolong jangan berbuat seperti ini, saya yang datang terlebih dahulu juga biasa saja, apa anda tau sabar?" Yerin menatap tajam wanita itu, tidak ada setitik pun ketakutan di wajah Yerin.

"Anak jaman sekarang kurangajar rupanya" Wanita tadi mendorong tubuh Yerin hingga tersungkur di tanah.

"Sialan padahal aku sudar sabar dasar Tante lampir" Dengan cepat Yerin membersihkan roknya yang kotor, Wonjun terkejut mendengar Yerin mengumpat, sama sekali tidak cocok, begitu pikir Wonjun.

"Kalau aku kurangajar kenapa? Memangnya kau hidup di zaman apa? Kau sendiri sudah berumur tapi sikapmu sama sekali ngga mencerminkan kepribadian yang seharusnya dimiliki wanita dewasa belum lagi bicaramu benar benar kasar, lihat tuh bedakmu, itu bedak atau abu vulkanik" ucap Yerin sambil melipat kedua tangannya di depan dada, kesabarannya benar benar telah habis sekarang.

"Yerin sudah" Wonjun berusaha menarik Yerin namun Yerin sama sekali tak bergeming.

"Dasar cewek jal*ng" Wanita itu benar benar tampak marah.

Yerin semakin juga terbakar emosi, Yerin paling tidak suka orang yang bersikap semena mena, ia bahkan tidak memandang umur untuk menegur jika memang orang itu salah.

"Kau akan menyesal" Tangan wanita tadi benar benar hampir menyentuh pipi mulus Yerin sebelum seorang pria dengan coat panjang dan topi yang menutupi wajahnya mencegah hal itu.

-----------------------------------------------------------------
Jangan lupa vote dan komen karena vote dan komentar dari kalian bener bener support banget buat aku~
Thanks for reading I Don't Love You❣️

I DON'T LOVE YOU | WONWOO × YERINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang