28 [Hukuman Dayeon. Wonwoo Bersama Gadis Lain?!]

225 41 10
                                    

"Benar kamu yang melakukan semua ini?" Pak Kim menghela nafas sebentar, beberapa kali membenarkan posisi kacamatanya yang melorot.

Dayeon tidak menjawab apapun, ia hanya menundukkan kepalanya menatap ke arah sepatunya, sedari tadi kaki Dayeon bergerak naik turun dengan cepat menandakan bahwa ia gelisah, tak hanya itu Dayeon juga menggaruk ujung kukunya hingga terluka.

"Jawab!" Teriak Pak Kim, ia habis kesabaran menunggu Dayeon yang tidak kunjung menjawab pertanyaan nya.

Yerin menatap Seoho cemas, ia merasa tidak enak Dayeon diperlakukan seperti ini, namun aturan tetaplah aturan. Seoho memberikan isyarat pada Yerin untuk tenang.

"Perbuatanmu sudah sangat melewati batas, citra sekolah buruk karenamu, drop out pun bahkan belum cukup"

"Jangan! Saya tau kalau Dayeon bersalah, tetapi hukuman itu telalu berat" ucap Yerin menyela, meskipun ia jadi kesulitan karena Dayeon tetapi hukuman drop out bukanlah hukuman yang ringan.

"Saya sudah memanggil orang tua Hwang Dayeon" Mulut Dayeon terbuka sempurna setelah mendengar hal itu.

"Br*ngsek bisa mati aku gara gara baj*ngan itu" batin Dayeon

Hanya butuh waktu 15 menit sampai seorang pria dengan setelan jas rapih warna abu abu menginjakkan kakinya di ruang konseling, sepatu hitamnya yang bersih berdecit beberapa kali saat menginjak keramik yang licin. Dayeon menatap kehadiran Papa nya di ambang pintu, ia memutar matanya malas, penampilan Papa nya benar benar berbeda ketika di rumah dan di luar rumah. Ketika di dalam rumah Papa nya benar benar kacau, selalu mabuk, pakaiannya berantakan, rambutnya apalagi, sedangkan sekarang rambutnya ditata rapih dengan pomade.

"Selamat siang, saya Papa dari Hwang Dayeon" Papa Dayeon membungkukkan tubuhnya, memberi salam pada Pak Kim sambil tersenyum.

"Siang, ada keluhan yang harus saya sampaikan tentang Hwang Dayeon" Pak Kim perlahan lahan menceritakan semuanya, termasuk menunjukkan bukti valid yang mengungkapkan bahwa Dayeon pelakunya.

"Hukum anak saya sesuai hukuman yang berlaku, terima kasih telah menjaga anak saya dengan baik selama bersekolah disini, sekali lagi saya meminta maaf atas nama Hwang Dayeon untuk sekolah ini juga untuk Yerin dan Seoho" Papa Dayeon tersenyum, meraih bahu Seoho, tersenyum lembut.

"Saya anggap pembicaraan ini telah selesai"

"Anda terlihat seperti orang yang berpendidikan dan cerdas, Dayeon pasti bangga punya Papa seperti anda, saya pamit dulu masih ada beberapa urusan yang harus saya selesaikan" Pak Kim lantas membungkuk, melangkah keluar dari ruang konseling.

"Papa Dayeon kelihatannya baik ya Seoho" bisik Yerin sambil tersenyum, ia merasa lega bahwa Papa Dayeon tidak memarahi Dayeon.

Sebuah suara tamparan membuat Yerin dan Seoho menoleh kompak ke arah Dayeon yang tengah meringis kesakitan, ia tersungkur sampai ke dekat meja. Tak hanya sampai di situ, Papa Dayeon menampar wajah Dayeon dengan tangan kosong berkali kali, sebuah tamparan penuh tenaga, Dayeon seperti menjadi, satu tamparan, dua tamparan, tiga tamparan, empat tamparan, lima tamparan wajah Dayeon babak belur, darah menetes dari bibir dan hidungnya.

"Sial, apa kau tau akibat dari perbuatan mu? Jangan sampai berita ini tercium media, kalau sampai hal itu terjadi jangan harap aku akan menampungmu lagi meskipun kau bersujud meminta ampun" Papa Dayeon membersihkan tangan kanannya yang penuh noda darah milik Dayeon menggunakan sapu tangan di saku jas nya. Yerin ingat satu hal bahwa Papa Dayeon merupakan seorang CEO perusahaan terkenal, wajahnya sering wara wiri di majalah bisnis dan menjadi inspirasi bagi sebagaian orang, sama sekali Yerin tak menyangka bahwa Papa Dayeon memiliki sikap yang buruk terhadap keluarganya sendiri.

I DON'T LOVE YOU | WONWOO × YERINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang