31 [Kilas Balik Lee Seoho. Konsultasi Percintaan Lee Yoojin]

303 33 4
                                    

Beberapa bulan lalu

Hampir selama dua tahun Seoho dan Minjung menetap di luar negeri, semuanya terasa baik baik saja, Minjung pun masih menutupi fakta sesungguhnya dibalik Seoho dan Yerin.

"Aku mau kembali saja" ucap Seoho yang masih sedikit kesulitan berbicara.

"Kita tinggal disini saja ya, lagipula kalau sekolah disini lebih bagus bagus loh" Minjung menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Tapi aku mau bertemu Yerin" Minjung semakin dibuat terpukul dengan perkataan Seoho, bahkan disaat saat pertama mata Seoho terbuka lagi ia hanya mengingat Yerin.

Ketika keadaan Seoho sudah lebih baik dan telah meninggalkan rumah sakit, Minjung memutuskan untuk membicarakan hal yang sebenarnya antara Seoho dan Yerin. Saat itu salju tengah turun, salju pertama setelah Seoho sadar, ia menyesap perlahan lahan teh hangat di tangannya, matanya menatap ke luar jendela, berpikir bahwa Yerin pasti menyukai salju. Minjung lantas menghampiri Seoho, menggenggam tangan anaknya yang masih terdapat banyak luka bekas suntikan, menceritakan semuanya perlahan lahan. Mata Seoho membulat sempurna, cangkir di tangannya jatuh begitu saja, pecah berkeping-keping hampir seperti batinnya yang tengah remuk sekarang, salju diluar seperti ikut membekukan Seoho.

Minjung tak mampu berbuat apapun selain menuruti permintaan Seoho untuk kembali ke negara asalnya. Pada hari ke 3 mereka kembali, Seoho berdiri terdiam tepat di depan sekolah Yerin. Seoho melihat Yerin telah banyak berubah, banyak tersenyum, banyak bergurau, ketika ia melihat Yerin berjalan bersama temannya menuju toko es krim ia segera mengikutinya. Ia tersenyum menatap Yerin, seberapa besarpun perasaannya terhadap Yerin semuanya tak berguna, takdir berkata lain. Meskipun begitu ia bertekad tetap menjaga Yerin. Seoho segera berlari memasuki bus yang bahkan ia tak tau pergi ke arah mana saat menyadari bahwa Yerin mengikuti nya dari toko es krim.

Dari akun media sosial sekolah Yerin, Seoho melihat poster festival sekolah tahunan yang akan diadakan, tanpa pikir panjang ia langsung datang kesana. Begitu bahagia menatap Yerin dengan lincahnya menari di atas panggung seakan panggung hanya miliknya sendiri. Sudah cukup baginya menatap Yerin bahagia dengan hidupnya, segera setelah Yerin menyelesaikan penampilannya Seoho pun beranjak pergi.

"Aku mau daftar ke sekolah yang sama dengan Yerin" ucap Seoho.

Hari itu Seoho sangat gugup, ia sampai tak bisa tidur, membayangkan bagaimana ekspresi Yerin ketika bertemu lagi dengannya, entah bahagia atau sedih. Dengan ragu ragu Seoho melangkahkan kakinya memasuki kelas berukuran 15×14 meter itu. Akhirnya ia dapat bertemu lagi dengan Yerin.

***

"Terima kasih sudah bantuin aku" Yerin memeluk Yoojin erat. Kemarin malam ia meminta nomor Yoojin dari Wonwoo, berniat memberikan setidaknya ucapan terima kasih meskipun ia tau perbuatan baik Yoojin jika di balas dengan apapun belum cukup. Atas saran Mama, Yerin mengundang Yoojin untuk makan malam bersama dirumah Yerin.

"Yoojin sudah datang?" Mama lantas tersenyum, melepas celemek yang masih melekat di tubuhnya.

"Tante benar benar berterima kasih sekali atas bantuan Yoojin" Mama mendekap kedua tangan Yoojin, tersenyum keibuan.

"Sekarang Yoojin makan sama sama ya? Pasti lapar kan pulang sekolah?" Yerin menutup pintu utama, lantas berjalan bersama dengan Mama dan Yoojin ke ruang makan. Tak lama seorang pria berpakaian rapih masuk ke dalam rumah, melangkahkan kakinya menuju ruang makan dengan lantai kayu dan interior yang cukup mewah.

"Ada tamu ternyata?" Papa tersenyum, menggantungkan jasnya di kursi, duduk disebelah Mama.

"Seoho turun, makan dulu" Teriak Mama, hanya butuh beberapa detik sampai sebuah suara langkah kaki menuruni tangga terdengar, siapa lagi kalau bukan Seoho.

I DON'T LOVE YOU | WONWOO × YERINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang