15 [Keraguan Yerin]

269 43 1
                                    

"Duduk semuanya, hari ini kita kedatangan siswa baru" Seisi kelas Yerin kompak bersuara, bertanya tanya siapa siswa baru yang akan melengkapi kelasnya.

"Kalau laki laki terus ganteng mungkin Dayeon ngga akan jomblo lagi" Bisik Yerin pada Dayeon.

"Jangan ngomong macam macam"

"Silahkan masuk" Tak lama seorang laki laki dengan seragam yang sama memasuki kelas Yerin. Siswa itu kemudian berdiri tepat di depan kelas, tersenyum ceria.

"Saya Lee Seoho, kalian bisa memanggilku Seoho, mohon bantuan semuanya" Siswa yang ternyata bernama Seoho itu menundukkan tubuhnya. Siswi perempuan di kelas Yerin sontak berteriak histeris, kini ada kandidat pesaing Wonjun sebagai siswa laki laki yang populer dan tampan.

"Seoho ini lama tinggal di luar negeri karena sakit, jadi bersikap baiklah pada teman baru kalian"

Yerin langsung terdiam membeku, bahkan ia tidak bisa bereaksi apa apa selain menatap Seoho. Perasaannya kini bercampur aduk. Seolah olah kedatangan Seoho membuka lagi luka lama Yerin yang telah perlahan lahan sembuh. Tanpa aba aba luka itu kian membesar, membuat Yerin bingung akan perasaannya sendiri. Yerin mengingat lagi dua kejadian dimana ia melihat sosok misterius yang terasa familiar dan ternyata alasan kenapa sosok itu terus berada di sekitar Yerin tak lain karena ia adalah Seoho.

"Jangan menatapnya" Dayeon yang menyadari Yerin terus terdiam akhirnya meraih pipi Yerin dengan tangannya, mengarahkan wajah Yerin untuk menatapnya.

Sepanjang jam pelajaran Yerin terlihat begitu gelisah, ia sama sekali tak bisa fokus dengan apapun, seakan akan isi kepalanya hanya di penuhi tanda tanya tentang kembalinya Seoho. Belum lagi Seoho sedari tadi terus mencuri pandang kepada Yerin. Hal itu semakin membuat Yerin merasa terbebani. Suasana kelas bahkan sangat ramai tetapi Yerin seperti berada di sebuah  ruang hampa yang kosong dan pengap.

"Boleh minta nomor ponselmu?"

"Kamu benar benar tipe ku!"

"Dulu kamu sakit apa?"

Bermacam macam pertanyaan dilontarkan kepada Seoho, bahkan meja Seoho penuh karena di sekelilingnya berbaris rapih siswi perempuan di kelasnya.

"Maaf, ada yang harus kulakukan" Seoho bangkit dari duduknya, perlahan lahan menghampiri Yerin yang masih membeku.

"Yerin" Suara Seoho menembus ke telinga Yerin, suara yang selama ini Yerin rindukan, suara yang selama ini begitu ingin Yerin dengar, suara yang selama ini ia tunggu tunggu kehadirannya. Dan kini sosok yang terus menerus ia tunggu selama beberapa tahun tanpa kepastian berada tepat di hadapannya.

"J-jangan bicara denganku" Yerin buru buru berlari keluar kelas, kemana saja asalkan bisa menghindari Seoho.

"Jangan kejar Yerin!" Dayeon menarik lengan Seoho kasar. Ia memberikan tatapan tajam pada Seoho, Dayeon hanya tak ingin Yerin kembali merasa terluka karena Seoho.

Seluruh siswa di kelas yang menyaksikan hal itu kian ribut, mereka mencicit berbarengan, begitu banyak tanda tanya di benak mereka, bagaimana Seoho sepertinya mengenal baik Yerin dan Dayeon.

"Lepas" Seoho melepas genggaman Dayeon, terburu buru mengejar Yerin yang telah pergi menjauh.

"Yerin!" Teriak Wonwoo ketika melihat Yerin tiba tiba berlari ke arah belakang sekolah. Namun Yerin sama sekali tak mengindahkan teriakan Wonwoo.

Yerin sampai di belakang sekolahnya, sebuah tempat dimana biasanya sampah dibakar dan di tampung, tempat yang biasanya dipakai siswa nakal untuk merokok.

"Yerin" Panggil Seoho lirih, jujur kembalinya ia ke negara asalnya merupakan sebuah keputusan yang berat untuknya. Memikirkan bagaimana perasaan Yerin membuat Seoho merasa ada di belenggu rasa bersalahnya.

I DON'T LOVE YOU | WONWOO × YERINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang