17 [Harapan di Antara Senja]

236 43 4
                                    

"Kenapa ngga sewa asisten rumah tangga aja sih?" Protes Yerin ketika akhir pekannya digunakan untuk berberes rumah.

"Kenapa harus sewa asisten? Papa kan punya anak perempuan, cepat bersihkan sampai bersih biar nanti suami nya ngga brewokan!"

"Duh apasih, suami ku pasti Wonwoo!"

Suara bel rumah Yerin berbunyi, ia buru buru berlari untuk membuka pintu, orang yang mengetuk pintu pasti Wonwoo.

"Maaf, aku akan cepat menyelesaikan nya, kamu duduk dulu" Yerin mempersilahkan Wonwoo untuk masuk dan duduk di sofa.

"Mau minum apa? Jus? Susu? Air putih? Air kobokan juga ada"

"Kalo boleh sih bubble tea" Jawab Wonwoo dengan tidak tau malunya.

"Emang rumahku ini cafe?! Bubble tea ngga ada! Air putih aja!" Yerin berjalan menuju dapur, mengambil segelas air putih untuk Wonwoo.

"Tunggu sebentar" Setelah meletakkan segelas air putih di meja, Yerin melanjutkan aktivitasnya membereskan lemari dekat TV.

"Wonwoo lampu hijau akan semakin terang kalau kamu membantu" Teriak Papa Yerin.

"Mana ada orang yang memperlakukan tamu seperti itu!!!" Meskipun Yerin tidak setuju, Wonwoo tetap membantu untuk membereskan rumah Yerin.

Jemari lentik Yerin meraih sebuah buku album foto yang nampak tua dan berdebu, cover hitamnya bahkan sudah hampir habis dimakan rayap. Bibir mungilnya terus tersenyum, banyak sekali kenangan dengan Mama nya semasa kecil hingga Yerin remaja. Namun mata Yerin menangkap sebuah foto yang asing, foto ketika dirinya berusia sekitar 3 tahun di sebuah rumah dengan anak laki laki seumurannya juga seorang wanita yang asing berfoto bersama Yerin. Sebuah ingatan terlintas di benak Yerin, ia buru buru masuk ke kamar, membuka laci dan meraih foto yang tempo hari ia ambil di rumah Neneknya. Setelah ia cocokkan, memang benar anak laki laki di foto yang Yerin ambil di rumah Neneknya sama dengan yang ia lihat di album foto barusan.

"Ini siapa?" Yerin menyodorkan kedua foto tadi agar Papa nya melihat. Reaksi tidak terduga ditunjukkan oleh Papa Yerin, ia nampak gugup dan mengalihkan pandangannya dari Yerin.

"Papa akan memberi tau Yerin nanti"

"Kenapa rahasiaan begitu?! Yerin ngga mau main lagi dengan Papa! Yerin mau main sama Wonwoo aja!" Yerin kemudian berjalan menuju ke dalam kamarnya untuk bersiap siap pergi bersama Wonwoo.

Saking semangatnya Yerin ia hanya butuh waktu 30 menit untuk bersiap. Ia menggunakan kemeja putih dengan luaran vest warna cokelat dan rok lipit hitam. Perlahan lahan Yerin turun dari tangga, menghampiri Wonwoo yang tengah berbincang dengan Papa nya. Menyadari Yerin telah siap, Wonwoo menoleh untuk menatap seperti apa penampilan Yerin hari ini.

"Sengaja, supaya pasangan" ucap Yerin saat Wonwoo terus menatap dirinya. Wonwoo memakai kemeja putih dengan vest warna hitam, sama persis seperti Yerin.

"Wonwoo ngga papa? Sekarang kan sudah sore" Yerin merasa tidak enak karena semulanya ia dan Wonwoo akan pergi pagi pagi namun Yerin mengulur banyak sekali waktu. Wonwoo hanya menjawab dengan anggukan.

"Kita pergi dulu"

"Jangan pulang terlambat, kalau Yerin terluka sedikit, kamu saya gantung di gerbang!" Ucap Papa Yerin mengancam.

"Jangan galak galak gitu ah sama calon menantu!" Wajah Papa Yerin langsung berubah menjadi tersenyum setelah mendengar ucapan Yerin. Ucapan Yerin seakan akan dapat mengendalikan Papa nya.

"Ayo naik" Wonwoo mengajak Yerin untuk naik ke mobilnya, sebuah mobil keluaran terbaru yang tentu saja harganya mahal.

"Memangnya bisa nyetir?"

I DON'T LOVE YOU | WONWOO × YERINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang