24 [Sebuah Penghakiman]

225 42 11
                                    

Setelah berbicara banyak hal dengan Sowon, Yerin memutuskan untuk pulang ketika hari sudah hampir malam. Namun ia terkejut melihat Wonwoo, Wonjun dan Seoho menunggunya di gerbang.

"Kamu beneran ngga papa?" Tanya Wonwoo, Wonjun dan Seoho kompak. Mereka bertiga mengantar Yerin hingga sampai ke rumah, hal itu membuat Yerin menjadi pusat perhatian.

"Kalian mau mengantar aku atau mau ngajak ribut orang lewat?!"

"Mengantar dong!" Jawab mereka bertiga kompak.

Dengan berat hati Wonjun dan Wonwoo meninggalkan rumah Yerin setelah selesai mengantarnya. Sedangkan Seoho ikut masuk ke dalam rumah.

"Kalau ada apa apa, ketuk saja pintu kamarku" ucap Seoho sambil membuka tali sepatunya.

"Siap!"

Yerin merebahkan tubuhnya di ranjang, hari ini adalah hari yang berat, sampai pulang sekolah pun orang orang tetap mencemoohnya. Karena sedari tadi ada ratusan notifikasi dari ponselnya, Yerin memutuskan untuk membuka ponselnya. Semuanya adalah notifikasi dari media sosial pribadi Yerin, isinya hanya komentar dari akun palsu yang terus memberikan komentar buruk pada Yerin.
Selama beberapa saat Yerin hanya menghela nafas, ia memberanikan dirinya untuk membaca komentar itu.

Lovem** : Kum

Lovem** : pul

Lovem** : ke

Lovem** : bo

Younx** : KO

Younx** : TOR!

Rightor** : malu maluin sekolah kita aja sial, berita ini sudah menyebar ke sekolah lain!

Wohy** : kamu terlalu banyak pakai filter haha

Getme** : keluar saja dari sekolah dasar aib

Numi** : SEKALI LAGI. KUM

Jige** : PUL

Kajj** : KE

Mins** : BO

Jang** : perundungan, kumpul kebo sudah mampu bikin kamu di drop out haha

Bohong kalau Yerin bilang bahwa komentar itu tidak menyakiti perasaannya. Lagi lagi dirinya yang lemah hadir kembali, tangis kembali pecah, sedari tadi Yerin terus menahan tangisnya agar tidak membuat orang terdekatnya merasa khawatir.

***

"Yerin yakin mau berangkat sekolah?" Tanya Seoho saat sarapan bersama Mama juga Papa.

"Memangnya kenapa tanya begitu?" Ucap Papa sambil melahap ayamnya.

"Soalnya it-" Yerin buru buru menginjak kaki Seoho.

"Banyak kegiatan dance, Seoho takut Yerin capek, iyakan?" Seoho lantas mengangguk.

"Seoho pintar jaga Yerin ya" Puji Papa.

Hari ini sama seperti hari kemarin, sampah menumpuk di meja Yerin, coretan coretan dengan kata kata kotor memenuhi meja, wajah Yerin ketika menari di festival semuanya di coret dengan tinta merah. Foto foto ketika Yerin dan Seoho berada di penginapan entah kenapa tiba tiba ada lagi di mading.

"Yerin mau minum ini?" Yuju memberikan sebotol jus apel pada Yerin.

"Terima kasih" Seoho tersenyum, setidaknya masih ada orang orang baik yang mau mendampingi Yerin.

"Boleh aku minta sesuatu?" Tanya Yerin, Yuju langsung menoleh.

"Apa?"

"Ramal aku pakai tarot!"

I DON'T LOVE YOU | WONWOO × YERINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang