2.

19.7K 2.4K 90
                                    

Tak ada orang lain yang melintas di pikiran Haechan, hatinya hanya tertuju pada satu orang yang baru dia temui kemarin malam, belum ada 10 menit mereka saling tatap, tapi sebegitu besarnya pengaruh mate pada Haechan dan juga Mark. Jika Haechan terbaring diatas kasur dengan tubuh gemetaran dan panas dingin akibat heat yang dialaminya, Mark tak bisa menahan gejolak di dalam dirinya untuk mencari omeganya. Awalnya Mark kira rut nya akan berjalan seperti biasa, tetapi setelah bertemu dengan Haechan, ia bahkan tak bisa tidur, membuat Jaehyun dan Taeyong mengurung Mark karena alpha di dalam tubuh Mark tidak bisa di kontrol.

Tapi malam ini, Mark berhasil kabur, dengan ingatannya akan bau feromon Haechan, mark bermutasi menjadi serigala dan mencari tempat omeganya.

Setelah satu jam Mark mencari, ia berhasil menemukan sumber bau itu berasal. Dari sebuah rumah yang telah dirapali dengan mantra tingkat tinggi agar tidak ada yang sembarang masuk. Surai hitam pekat Mark dan juga mata biru menyalanya berhasil menyita perhatian Yuta, keduanya saling bertatap. Yuta berjalan mendekat setelah meletakkan ponselnya, lantas berdiri tepat di garis pembatas.

"Pergi," ucap Yuta. Tubuh serigala besar itu memudar, tergantikan dengan Mark yang berdiri dihadapan Yuta,

"Aku. Ingin. Menemui. Haechan." Mark menjawab dengan menekankan setiap katanya. Yuta ingin mengintrogasi pria dihadapannya lebih jauh, tetapi suara anaknya mengganggu keduanya.

"Astaga, apa kau Mark??" Jaemin berjalan mendekat, pemuda bersurai biru itu menatap Mark dari atas hingga bawah.

Alpha pure.

Jaemin agak beringsut mundur ketika tatapan keduanya bertemu,

"Aku Mark Jung," ujar Mark. Wajah Jaemin lantas berseri, tangannya beringsut melewati pembatas dan hendak menarik Mark tetapi pria itu tak bisa masuk karena pelindungnya.

"Ah, sebentar," Jaemin merapalkan mantra yang dipelajarinya dari Winwin agar Mark bisa masuk. Kemudian Jaemin menyeret Mark masuk tanpa seizin Yuta, awalnya sang Ayah ingin protes, tetapi Jaemin langsung memberi tatapan tajam.

Feromon manis milik Haechan semakin tercium tajam ketika Mark sudah dekat dengan kamar omeganya.

"Kumohon, aku tidak ingin Haechan kenapa-kenapa," setelah berucap demikian Jaemin membuka pintu kamar Haechan dan mendorong tubuh Mark masuk.

Klek!

Setelah Jaemin menutup pintu, Mark menatap gumpalan besar selimut diatas ranjang bersprei coklat cream milik Haechan.

"Mark..." suara lirih Haechan memasuki indra pendengaran Mark, pria itu lantas berjalan mendekat dan membalik tubuh Haechan. Keadaan pemuda itu sungguh berantakan, ketika netra keduanya bertatapan Haechan yang sudah dalam keadaan setengah sadar itu menarik tangan Mark,

"U-ungh...sakit.." ucapnya. Mark tak bodoh, keduanya harus menyelesaikan urusan mereka, tubuh Mark beringsut naik ke atas tubuh Haechan, tanpa kata Mark mencium bibir Haechan dengan rakus, omeganya mengikuti naluri membalas perlakuan Mark, tangan Haechan mengalung pada leher Mark.

Ciuman kasar itu menjadi semakin panas, tangan Mark bergerak menyentuh setiap inchi tubuh Haechan, membuat si manis merasakan sengatan aneh di tubuhnya, tetapi dia menikmatinya. Ciuman Mark berpindah pada leher jenjang Haechan, mencumbu leher itu hingga meninggalkan bekas keunguan disana, kemudian bibir Mark berhenti pada perpotongan leher dan bahu Haechan, menjilat area itu sebelum dua taring panjang milik Mark mencuat dan menggigit leher omeganya.

Haechan berteriak merasakan sakit dan panas dalam tubuhnya yang semakin menjadi, tangannya bergerak memukul tubuh Mark yang bisa dia raih, namun percuma saja, dan pada akhirnya Haechan menggigit bahu Mark sebagai tempat pelampiasan rasa sakitnya. Sebuah tanda baru muncul pada dada kiri Haechan dan Mark, tanda yang akan muncul dengan sempurna ketika mereka menyelesaikan mating mereka.

BLOOD(MARKHYUCK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang