6.

16K 1.7K 94
                                    

Setelah perdebatan panjang kali lebar antara Jaemin dan Haechan di jalan, kini Jaemin dan Haechan memutuskan untuk duduk di bebatuan dekat dengan hutan.

"Jadi ceritakan padaku, apa yang terjadi?" tanya Jaemin, ia menatap Haechan yang kini terlihat frustasi,

"Sebelum aku menunjukkannya, kau harus berjanji padaku untuk tidak meninggalkanku," ucap Haechan, mendengar itu Jaemin berdecak, ia tidak pernah melihat Haechan seperti ini, bertele-tela dalam bercerita.

"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu Haechan, sekalipun kau berbuat dosa terbesar sekalipun," balas Jaemin. Sekalipun Jaemin sudah berkata demikian, Haechan terlihat masih ragu. Jaemin menatap lembut saudaranya itu,

"Tak apa Haechan, katakan padaku apa yang terjadi," ujar Jaemin sembari mengusap bahu Haechan, pemuda itu menatap netra biru keunguan milik Jaemin, dan dia menemukan kesungguhan disana. Dia bukannya tidak bisa percaya pada Jaemin, tapi dengan keadaannya yang sekarang dia takut Jaemin akan meninggalkannya.

Setelah Haechan yakin, ia mengeluarkan sayapnya. Bulu-bulu hitam itu menutupi tubuhnya dan tubuh Jaemin yang duduk berdampingan, dengan lebar sayap tiga meter dan warna hitam yang begitu legam.

"H-haechan...apa yang terjadi padamu?" Jaemin berdiri menghadap Haechan, lantas Haechan kembali menyembunyikan sayapnya.

"Aku tidak tau Jaemin, keluarga Mark ingin membunuhku. Dan hanya kau yang bisa kumintai pertolongan," ucap Haechan,
"Kita harus pulang dan memberitahu Ayah dan Ibu," Jaemin menarik tangan Haechan, tapi pemuda itu menahan.

"Aku tidak ingin membuat mereka terlibat dalam masalah ini," ucapnya,

"Mau kita beritahu atau tidak, mereka akan terlibat Haechan," balas Jaemin, ia menarik paksa Haechan,

"Kau masih bisa berubah?" tanya Jaemin, Haechan mengangguk. Keduanya berubah menjadi serigala, Jaemin dengan bulu biru terangnya, dan Haechan berwarna oranye kecoklatan. Tidak ada waktu lagi bagi Haechan, ketika keluarga Jung sudah mengetahui tentang jati diri Haechan, pemuda itu yakin bahwa kabar tentangnya akan menyebar dengan cepat kepada kaum werewolf yang lain di kota ini.



🌻🌻🌻🌻🌻🍉🍉🍉🍉🍉



Mark menatap Ayahnya dengan penuh benci, tak peduli dengan darah yang menodai wajahnya.
"Mark, ini penawaran terakhir Ayah untukmu. Ramalan itu akan terjadi dan Haechan adalah orangnya, bunuh dia atau Ayah tidak akan pernah menganggapmu sebagai bagian dari keluarga Jung," ucap Jaehyun. Mark mendengus,

"Terserah apa katamu, aku akan melepaskan marga keluarga Jung mulai sekarang kalau perlu. Dan aku akan melindungi Haechan bagaimanapun caranya," setelah berucap demikian Mark pergi meninggalkan apartemennya. Dia harus mencari Haechan sebelum terlambat, Mark menggunakan instingnya, karena Haechan tak menjawab panggilannya.

Ketika Mark sampai di rumah keluarga Haechan, dia bisa melihat dengan jelas dinding mantra yang melindungi rumah itu, untuk melindungi dari para makhluk asing kecuali kaum werewolf itu sendiri.
"Haechan!" Mark langsung menghampiri pemuda itu, memeluknya dengan erat.
"Syukurlah kau tidak apa-apa," dengan lembut tangan Mark mengusap kepala Haechan,

"Mark, kita harus membawa Haechan pergi," ucap Winwin.

"Biarkan aku pergi bersamanya," balas Mark. Yuta menghela nafas dengan berat,

"Aku tidak tahu kenapa bisa jadi serumit ini, kami pikir dengan membawa Haechan ke dunia manusia dia akan aman," ucap Yuta,

"Ini bukan salah Ayah, sudah takdirku seperti ini," ucap Haechan, ia memaksakan sebuah senyum untuk menenangkan keluarganya.

BLOOD(MARKHYUCK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang