Begitu memberikan perintah kepada Jisung dan juga beberapa makhluk tadi, Haechan dan Mark lantas pergi menuju ke underworld. Kini Haechan merasa lebih berani dari sebelumnya, mungkin beberapa waktu yang lalu Haechan masih memiliki rasa takut terhadap sang Ayah, tetapi kini sudah tidak lagi. Haechan sudah berdedikasi untuk mengalahkan kaum werewolf sehingga dia bisa membuat mereka bertekuk lutut pada kaum underworld.
Haechan dan Mark berubah menjadi serigala, mau bagaimana pun Mark masih memiliki darah werewolf dalam dirinya, hanya ingatannya yang belum kembali seutuhnya. Tak perlu lama bagi mereka sampai di depan kastil, Haechan kembali berubah menjadi manusia, penjaga gerbang yang mengenali Haechan lantas membiarkan pemuda itu masuk bersama dengan Mark dibelakangnya. Dengan penuh keberanian di dalam hatinya, Haechan berjalan memasuki kastil, malam itu kastil terlihat ramai dengan kaum underworld, bukan yang berbentuk aneh, kini mereka berwujud seperti manusia. Lebih tepatnya mereka adalah anggota inti kerajaan dan keturunannya,
Haechan membuka pintu dengan keras setelah dia memilih untuk menampakkan sayapnya, untuk melindungi Mark lebih tepatnya.
Semua mata tertuju pada Haechan yang kini berjalan langsung menuju ke arah Johnny yang duduk di singgasananya,
"Ah, aku lupa mengenalkan seseorang. Dia, Seo Haechan, anakku," Johnny memperkenalkan Haechan, namun sang anak nampak tak mempedulikannya. Haechan berdiri dihadapan Johnny, menatap mata Ayahnya,
"Banyak yang harus aku lakukan setelah ini, berikan pedang Hallot padaku," ucap Haechan.
Mendengar itu Johnny nampak sedikit terkejut, tetapi wajahnya tidak menampakkan ekspresi apapun.
"Kali ini apa alasan dan tujuanmu," ujar Johnny, dia menaruh wine di tangannya ke nampan yang dibawa oleh pelayannya, matanya kembali menelaah bola mata milik Haechan.
"Aku tidak akan memimpin underworld, tapi aku akan memberikan kekuasaan atas kaum werewolf," jawab Haechan. Suara tawa terdengar menggema, lantas Johnny mendekatkan wajahnya hingga berada tepat di depan wajah Haechan.
Johnny tak berkata apa-apa selama beberapa saat, hanya menatap Haechan dalam diam. Kemudian dia menegakkan punggungnya,
"Ares, ambil pedang Hallot dan berikan padanya," perintah Johnny, pelayan setia Johnny itu tanpa menjawab langsung pergi menuju ke tempat dimana pedang Hallot disimpan.
"You better keep your words, son," ucap Johnny. Kepala Haechan mengangguk meskipun samar, tetapi Johnny bisa melihat itu.
Keadaan begitu hening hingga tak lama Ares kembali dengan peda Hallot di tangannya, menyerahkan pedang berwarna kuning keemasan itu pada Haechan.
Pedang Hallot tak hanya dibuat oleh Hades, tetapi juga memiliki kekuatan yang setara dengan petir milik Dewa Zeus, bedanya ini terbuat dari jiwa-jiwa kelam penuh dendam.
"Jika kau tak dapat memberikan janjimu itu, maka aku akan membunuhmu," ucap Johnny.
"Aku tahu, kalau begitu aku pergi," balas Haechan, ia berbalik dan langsung melangkah meninggalkan tempat, namun ketika Haechan hampir melewati pintu dia mendengar suara Johnny.
"Ikuti anakku dan menangkan perang kali ini," begitu ujarnya, Haechan tersenyum miring. Ayahnya tak akan pernah bisa menolak sebuah kekuasaan,
Jika itu yang bisa membuat Ayah dan Kakek buyutnya senang maka Haechan akan melakukannya demi hidup tenang bersama dengan Mark.
🌻🌻🌻🌻🌻🍉🍉🍉🍉🍉
Haechan dan Mark menuju ke kota terlarang, kini Haechan memilih untuk terbang sedangkan Mark berlari menyainginya. Tak lupa, lumayan jauh dibelakang sana Haechan kembali membawa pasukan dari kaum underworld atas perintah Ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOD(MARKHYUCK) END
FanfictionMark dan Haechan bertemu adalah sebuah takdir moongodness yang membawa malapetaka. OMEGAVERSE BXB NO CHILDREN FANTASY