Part 20

4.8K 248 4
                                    

oo0oo

Happy Reading

oo0oo



Setelah Naya memasuki rumahnya Aldi keluar dari halaman rumah Naya dan melakukan mobilnya menuju ke rumahnya.

Sesampainya di rumah dia langsung memasuki kamarnya di lantai dua.

Pikirannya di penuhi sama Naya yang kenapa tiba-tiba berubah. Padahal biasanya Naya akan ngomong banyak dan bercerita saat dengan Aldi berdua namun berbeda kali ini Naya sangat dingin terhadapnya sama seperti dulu saat pertama kali dia mendekatinya.

Namun wajah dingin dan datar Naya berbeda karena kali ini ada guratan marah di wajahnya. Aldi tidak tahu kenapa.

Apakah dia ada salah atau apa.

Entahlah dia juga tidak tahu kenapa Naya berubah.

~
~
~


Sementara di rumah Naya dia sudah tidak lagi menangis dia akan merasa sangat bodoh jika terus menangis karena cowok yang tega mendekatinya demi sebuah tantangan.

Setelah makan malam Naya kembali memasuki kamarnya dan duduk di meja rias kamarnya.

Hp nya berbunyi tetapi dia enggan untuk mengambilnya karena biasanya hanya ada dua opsi yang akan menghubunginya yaitu Aldi yang setiap malam teleponan atau saling kirim pesan atau gak Gigi, sahabatnya itu.

Naya tidak memperdulikan hp nya dan dia menopangkan wajahnya di kedua tangannya menghadap ke cermin dan sibuk dengan pikirannya.

Namun sialnya hp nya terus berbunyi maka mau tidak mau Naya berjalan menuju nakas yang berada di samping ranjangnya untuk mengambil hp nya.

Dengan malas dia meraih hp nya di atas nakas saat di lihat siapa nama penelpon dia malas untuk mengangkat nya.

Setelah orang tadi tidak berusaha menelponnya lagi dia beralih ke dalam chat nya ternyata ada banyak pesan dari Aldi.

Melviano Aldino
Nay
Nay
Naya
Kanaya
Sayang
Kok gak di balas
Balas dong
Angkat dong teleponnya
Kamu kenapa sih
Jawab dong
Angkat teleponnya

Itu hanyalah sebagian kecil dari pesan yang dikirimkan dari Aldi tetapi dia tak ada niatan untuk membalas pesan tersebut, dia marah dengan Aldi dan juga dirinya.

Kenapa dia dengan mudah nya percaya bahwa Aldi bener-bener menyukainya.

Harusnya ia sadar bahwa tak ada yang menarik dari dalam dirinya sehingga tidak mungkin ada orang yang tertarik atau bahkan menyukainya.

Setelah selesai membaca pesan-pesan yang Aldi kirimkan untuknya dia meletakan hp nya kembali ke atas nakas dan membaringkan dirinya di kasur empuknya.

Saat berusaha untuk memejamkan matanya nada panggilan dari hp nya terdengar kembali.

Dengan malas dia mengambil dan mengangkat telepon tersebut.

"Hallo"

"Akhirnya kamu angkat juga telpon ku"

"Ada apa" jawab Naya dengan datar

"Kamu kenapa?" tanyanya

"Kenapa apanya?" tanyanya balik

"Kamu aneh tau gak dari tadi saat pulang sekolah. Pas aku tanya juga kamu gak mau jawab. Terus aku udah hubungin kamu dari tadi juga kamu abaikan. Kamu kenapa sih sebenarnya naya?"

NAYA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang