Part 11

84 34 1
                                    

~💔~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~💔~

Lagi-lagi Doyoung datang dengan mengejutkan. Tanpa informasi atau kabar sekarang namja (lelaki) jangkung itu berdiri dihadapan Sohyun dengan menunjukkan cengirannya.

" Oppa di sini? Tak mengabariku?"

"Jika aku mengabarimu tidak jadi surprise."

"Hari ini hari natal. Kau tak menghabiskan waktumu dengan keluargamu? Bukankah ayah, ibu, dan adikmu pasti merindukanmu."

"Kemarin aku sudah menghabiskan waktu bersama mereka dan sekarang aku ingin menghabiskan waktu bersamamu."

"Bersamaku?"

"Iya. Ayo jalan-jalan." ajaknya antusias. Sohyun diam sebentar, pasti sedang berpikir, itu batin Doyoung.

Doyoung melongok kanan kiri. "Sohyun-ah apa kita harus berbicara di pintu seperti ini terus?"

Sohyun menepuk dahinya pelan. "Yasudah ayo masuk."

Doyoung segera masuk, tak lupa tentunya menutup pintunya lagi. Gawat jika ada yang tiba-tiba yang melihatnya. Ia melepaskan sepatunya dan menggantinya dengan sandal rumahan.

"Oppa, memang kita mau ke mana."

"Jalan-jalan saja yang penting kau senang."

Sohyun mengangguk-angguk dan segera mengganti pakaiannya dengan pakaian kasual. Kemeja putih yang dipadukan dengan celana jeans serta sepatu berwarna putih pula. Menguncir rambutnya ala ponytail. Lalu mengambil jepit rambut pemberian ayahnya dan memakainya. Membuatnya tambah berkesan manis. Simple tapi manis, itulah Sohyun.

"Kau tampak manis." Pujian Doyoung membuat semburat merah muncul dipipi Sohyun. Hingga membuat namja jangkung itu bertambah gemas pada kekasihnya. "Oh, kiyowo. (imut)" Doyoung mencubit gemas pipi kiri Sohyun.

Ekspresi Sohyun berubah. Ia cemberut dengan menggembung pipinya. Ia mengusap pipi kirinya. Yakinlah, cubitan orang yang gemas itu tidak main-main.

Melihat itu Doyoung menjadi khawatir sendiri. "Wae-wae?(kenapa)" Ia mengelus bekas cubitannya. "Apa sakit? Mianhae(maaf), Sohyun-ah."

"Sakit kau tahu. Tak bisa biasa saja memang?" sungutnya sebal.

"Oke-oke. Mianhae Sohyun-ah." mintanya lagi. "Kajja(ayo) kita berangkat dan menghilangkan rasa kesalmu." Doyoung mengulurkan tangannya dan segera di sambut oleh Sohyun. Berjalan bergandengan tangan untuk menghabiskan waktu. Setidaknya sudah cukup kesedihan Sohyun kemarin. Sekarang saatnya ia bersenang-senang, tidak salah bukan?

~💔~

"Kau siapa?" Yoojung memperhatikan Yeoja (perempuan) asing dihadapannya. Jelas jika orang itu lebih muda darinya.

BehindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang