Part 22

63 23 3
                                    

"Rasanya ruangan ini terlalu baik untuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rasanya ruangan ini terlalu baik untuknya."

Taeri mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru ruangan. Begitu luas. Ruangan CEO tentu berbeda. Taeri duduk santai sambil menyilangkan kakinya. "Bahkan kursi untuk tamu terasa begitu nyaman." gumamnya, menyandarkan kepalanya dikursi itu. Memutar kursinya 360 derajat.

Terdengar jika ada yang membuka pintu dibelakangnya. Senyuman, lebih tepatnya seringaian muncul di bibirnya. "Jadi kau yang ingin melamar kerja di sini?" ujar seseorang yang baru muncul dari pintu itu.

Taeri memutar kursinya menghadap orang itu. "Benar, Kim Soohyun-ssi."

Soohyun menatap sinis, terlalu tidak sopan untuk orang yang baru ingin melamar kerja. Soohyun duduk ditempatnya. Berhadapan dengan Taeri.

Taeri meletakkan tangannya di atas meja, menautkan kedua tangannya. Terlihat seperti gaya-gaya seorang bos. "Anda tidak mengenalku, Kim Soohyun-ssi?"

"Kau? Siapa?"

Taeri merubah duduknya, menjadi bersandar ke kursi. "Ah, rupanya kau benar-benar melupakanku."

"Sopanlah!" bentak Soohyun yang mulai jengah dengan sikap tak sopan Taeri.

"Masih bisa membentakku? Anda saja tidak mengingatku."

Soohyun menggebrak meja dihadapannya. "Siapa kau?"

"Ckckckc... Terlalu emosional."

"Beritahu atau segera pergi dari sini."

"Tentu aku Ahn Taeri."

"Aku tidak pernah mengenalmu bocah!"

"Eoh.. bocah?" Taeri tertawa. Bocah katanya? "Jika dihitung usiaku seusia dengan anakmu."

Taeri menyilangkan tangannya. Menatap remeh ke Soohyun. "Tentu saja dengan keduanya. Keduanya satu tahun kelahiran denganku."

"Siapa kau?"

"Dua puluh tahun yang lalu, apa kau tidak mengingat sesuatu?" tanyanya balik. "Bulan ke sepuluh."

Soohyun diam. Ingatannya melayang ke tahun itu. Ada satu hal yang tidak bisa ia lupakan selain hari kelahiran anaknya. "Kau..."

"Sudah mengingatnya?" balas Taeri. "Aku, Ahn Euijeong-- tidak, tapi Kim Euijeong."

"Bagaimana?"

"Kuhabiskan waktu hanya untuk mencari tahu tentangmu. Entahlah berapa lama. Sekarang aku di sini. Kau tahu untuk apa?" Taeri menatap tajam ke Soohyun. Tak peduli jika dia lebih tua darinya. "Untuk balas dendam padamu."

Taeri berdiri. "Kau yang tega memisahkan anak dari orang tuanya kandungnya. Bukankah tujuanmu melakukan itu untuk menjatuhkan keluarga asliku. Bukankah kau orang kepercayaan dari...kakekku, apa aku masih bisa memanggilnya kakek?" Taeri tertawa lagi. "Ternyata memang, tidak ada yang bisa dipercaya. Diberi hati tapi meminta jantung. Tidak tahu diri."

BehindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang