Part 24

55 21 0
                                    

Eomma-appa, rasanya ingin sekali aku memanggil kalian dengan kata itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eomma-appa, rasanya ingin sekali aku memanggil kalian dengan kata itu. Mendapatkan kasih sayang yang seharusnya dari kalian.

Eomma--appa, masih adakah kesempatan untukku?
Aku menyayangi kalian tapi apa kalian juga begitu?

Aku bahagia saat membaca hasil tes yang keluar. Maaf aku mencuri beberapa sample tanpa izin dari kalian, tanpa bicara dengan kalian. Jika aku izin, kalian pasti akan menganggapku gila.

Aku akan memberitahu ini pada Yoojung, kuharap dia mengerti. Tanpa kalian ketahui dulu ada seseorang yang menukar aku dengan Yoojung. Eomma, jangan terlalu percaya pada orang. Di dunia ini tidak ada yang sebaik itu.

23 Januari

Eomma, hari ini aku akan memberi tahu Yoojung. Semoga dia mengerti dan mengembalikan hakku, hak yang terenggut dariku. Selama ini aku menjalani hidup dengan keras, tahu bukan seberapa sulitnya hidup dikota besar tanpa kehadiran orang tua? Aku tidak tahu apa reaksi Yoojung nanti. Aku tidak ingin mengusirnya tapi maukah dia sekedar berbagi denganku. Aku tahu hatinya baik.

Saat aku ada ditengah kalian aku akan memeluk kalian juga oppa. Apa dia akan menyayangiku seperti dia menyayangi Yoojung? Aku akan menggunakan nama asliku, Kim Euijeong. Eomma-appa aku akan segera datang

Kedua orang itu, Jaewook dan Minyoung, keduanya menangis saat membaca diary Taeri atau yang bernama asli Euijeong. Minyoung tidak tahu jika orang yang selama ini ada di dekatnya adalah anaknya, anak kandungnya.

Dengan tangis yang tersedu Minyoung membuka keterangan hasil lab. Tangisnya semakin jadi saat membaca tulisan bold, Kim Yoojung bukan anak biologis dari Kim Jaewook dan Park Minyoung.

Badannya semakin meluruh pelukan sang suami. "Dia anak kita..." Jaewook juga bingung, entah mengapa takdir mereka seperti ini, baru kemarin mereka merasakan bahagia tapi sekarang mereka mengetahuinya saat tubuh anak mereka dalam keadaan kritis.

Doyoung, Sohyun, juga Taehyung. Ketiganya juga ada di sana. Menatap dalam diam. Mengamati pintu yang masih tertutup dengan cahaya kuning di atasnya yang masih menyala juga. Menengok ke Yoojung, gadis itu masih terisak. Pakaiannya terdapat beberapa bercak darah. Wajahnya terlihat syok.

Beberapa saat setelahnya, Minyoung mengusap kasar air matanya. Langkah lemahnya membawanya mendekati Yoojung. "Apa ini? Saat kau tahu kenyataannya kau mendorong dia dari tangga? Kau takut posisimu direbut atau kau yang ingin merebut haknya? Bahkan dia tidak berniat untuk merebut apa yang sudah kau dapatkan. Tapi ini balasanmu?"

Yoojung menggeleng. Ia sejak tadi terus berkata bukan aku, bukan aku. Namun tak ada seorangpun yang percaya. Ayahnya yang selalu memihaknya kini hanya diam dan ibunya yang selalu ada untuknya juga kini membentaknya, menyalahkannya atas segalanya yang terjadi.

"Eomma--"

"Jangan panggil atau menyentuhku dengan mulut dan tangan kotormu!!"

"Eom--"

BehindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang