Part 26

131 19 0
                                    

"Apa-apaan ini!" Taehyung membanting selembar kertas dihadapan Sohyun juga Doyoung. Keduanya hanya menunduk dalam. Itu foto Keduanya saat pergi ke kafe bersama secara terang-terangan kemarin. Ini yang keduanya rencanakan.

"Bisakah tidak membuat permasalahan dulu? Kalian tahu bukan apa yang sedang aku pusingkan sekarang?"

"Maaf.." Keduanya berujar lirih.

Taehyung beralih menatap Doyoung. "Kau? Sudah kuperingatkan untuk tidak keluar bersama! Kau tak mendengarkanku?"

"Maaf.."

"Lalu bagaimana ini? Jika sudah begini aku tidak bisa membantu lagi." keluhnya. "Tidak ada pilihan lain, salah satu dari kalian harus mundur dari agensi atau karir Kalian akan berakhir."

Sohyun dan Doyoung saling memandang. Menemukan sorot mata mereka pada satu titik.

"Kita akan mengadakan Press conference besok." ujarnya. "Minta maaflah dengan baik."

"Iya."

Taehyung meninggalkan Sohyun juga Doyoung. Keduanya saling menatap dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

Sohyun angkat bicara, "Doyoung-ah..."

Doyoung masih terus tersenyum. "Apa? Rencana kita berhasil bukan?" Dia menjulurkan telapak tangannya.

Sohyun membalas dengan menepuk tangannya. "Iya, kita berhasil." jawabnya dengan senyuman juga.

"Tandanya, sekarang terakhir kita bisa mengobrol dengan sedekat ini bukan?" ucapnya lagi.

"Bukan terakhir. Sementara tidak. Itu perjanjian kita." jawab Doyoung.

Ya, rencana mereka adalah mengakhiri hubungan tanpa status mereka dengan baik-baik. Setelahnya, salah satu dari mereka akan pergi dan jika suatu saat mereka bertemu secara tidak sengaja, merek tidak boleh mengobrol sedekat ini selain hanya menyapa. Hubungan keduanya harus benar-benar berakhir. Cara terbaik untuk melindungi sahabat mereka. Sohyun harus menghentikan kegilaan Taehyung dan Doyoung harus melindungi Yoojung.

Doyoung menepuk bahu Sohyun. "Satu langkah terakhir Sohyun, dan semuanya akan selesai."

"Iya, kita pasti bisa."

"Baiklah, aku pergi dulu." Doyoung beranjak pergi juga. Menyisakan Sohyun dengan sejuta kehampaan hatinya.

"Doyoung-ah, aku takut. Begitu banyak waktu yang sudah aku habiskan bersamamu. Apa semua akan berbeda nanti?"

Ya, benar. Nyatanya bukan perpisahan yang menyakitkan tapi karena ketakutan saat semuanya tidak akan sama lagi.

~💔~

"Doyoung kau pulang?" tanya Yoojung yang terkejut melihat Doyoung kembali ke apartemen.

"Ya, sudah tidak ada urusan. Taeyong Hyung yang menyelesaikannya."

Yoojung duduk di sofa sembari memakan keripik ditangannya. "Kau sungguh? Soal foto kalian yang tersebar tapi sekarang kau santai. Padahal saat itu kau marah besar padaku." keluhnya dengan pelan di akhir kalimat.

Doyoung langsung melihat ke Yoojung. Mengingat kala itu membuatnya sangat merasa bersalah. "Maafkan aku." katanya. Dia ikut duduk di sofa.

"Lalu bagaimana dengan Sohyun?"

"Baik-baik saja."

"Ini kedua kalinya, kemarin pihak agensi sudah menyangkalnya. Bahkan appa sangat marah pada kalian. Lalu bagaimana sekarang?"

"Entahlah. Aku tidak bertemu dengan sajangnim."

"Lalu apa keputusanmu?" tanya Yoojung serius.

BehindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang