Part 15

71 26 4
                                    

~💔~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~💔~

Entah sudah berapa hari sejak masalah Taehyung sudah selesai. Keluarga Kim itu menjadi topik pembicaraan di manapun. Sayang, Taehyung tidak mau ikut bicara. Ia memilih bungkam dari pertanyaan para wartawan.

Mungkin terasa aneh saat biasa sendiri tiba-tiba harus hidup dedhllngan orang lain. Namun Taehyung sedang belajar. Ia bahkan tinggal dengan keluarganya yang utuh. Ia mencoba jadi kakak juga anak yang baik. Keluarga itu kini lengkap dan bahagia.

Bahkan tanpa ragu Taehyung membawa Yoojung ke gedung agensi. Seperti sekarang. Mereka melangkah masuk. Yoojung menatap dua security yang mengusirnya waktu itu.

"Yoojung-ah, kau bisa ke ruanganku. Aku ada penting yang harus oppa lakukan."

Yoojung mengangguk patuh. Ia pergi menuju ruangan Taehyung. Ia membukanya perlahan. Melangkah masuk. Pandangannya berpindah dari satu benda ke benda yang lain. Ruangan yang begitu rapi. Tak bisa membuat Yoojung untuk berhenti berdecak kagum. Matanya tertuju pada laci meja di sana. Waktu itu Yoojung ingin membuka tapi batal karena sudah ada Taehyung. Ia membukanya.

Ada beberapa dokumen dan sebuah novel. "Taehyung oppa suka membaca novel?"

Ia mengambilnya. Itu novel bergenre fiksi sejarah, berlatar belakang kerajaan Joseon. Terlihat dari cover-nya.

Ia mengangkatnya. Membuka setiap lembarnya, hingga sebuah foto terjatuh di lantai. "Foto apa?"

Mulutnya membulat saat melihatnya. Itu foto Taehyung bersama Sohyun. Sepertinya itu foto lama. "Untuk apa oppa menyimpannya di sini?"

Yoojung bergumam sendiri. "Apa oppa menyukai Sohyun?"

~💔~

"Yeobo(sayang) kapan kau akan membawa Sohyun kemari? Tidakkah sebaiknya kau segera memberitahunya. Kita sudah menyembunyikannya selama ini."

Soohyun mengusap kepala sang istri yang ada didekapannya. "Tunggu sebentar lagi."

"Eoh, kau selalu bicara begitu. Tapi mengapa tidak segera kau beri tahu dia?"

"Hanya perlu waktu. Dia akan sangat terkejut. Apalagi jika ia tahu dia memiliki seorang saudara."

"Bukankah jauh lebih baik. Jika kita segera memberitahunya?"

Soohyun diam. Jika soal ini dia akan lebih memilih diam. Dia juga tidak tahu akan memberitahu Sohyun kapan. Ini akan begitu mengejutkannya. Dirinya takut jika nanti Sohyun akan membencinya. Bagaimana juga Sohyun anaknya, ia begitu menyayanginya.

Mengetahui ada perubahan pada raut wajah suaminya, Jihyun mendekap pipi lelaki itu. "Baiklah aku tidak akan bertanya lagi. Aku tahu ini sulit. Sudah pasti juga dia akan membenciku juga."

"Tidak kau tidak salah." bantah Soohyun cepat. "Andai dulu aku tidak--"

Jihyun meletakkan telunjuknya di bibir Soohyun dan menghentikan ucapan suaminya. "Jangan ungkit masa lalu yang tidak bisa diubah."

BehindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang