Part 9

99 37 3
                                    

~💔~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~💔~

Masa-masa santai bagi Sohyun sudah lewat, saatnya ia menjalankan aktivitasnya lagi. Sepertinya dia akan disibukkan dengan syuting lagi, saat ini dia bersama Taehyung akan meeting dengan produser drama.

"Taehyung-ah, siapa aktornya?"

"Ada apa? Biasanya kau tak pernah peduli."

"Hanya bertanya saja."

"Entahlah aku juga belum tahu." jawabnya kemudian. Memang, terakhir ia berbicara dengan sang produser, pihak sana belum menentukan siapa aktornya. Itu pula yang Taehyung takutkan. Bagaimana jika Doyoung yang diambil. Nama Doyoung sedang naik Taehyung takut akan banyak rumor beredar dan menggunjingkan nama Sohyun.

Mereka memasuki ruangan, membungkukkan badannya sedikit ke arah orang-orang yang sudah berdatangan, pasti mereka yang terakhir. Keduanya duduk ditempat yang sudah disediakan. Taehyung membuang nafas lega. Di sana tidak ada Doyoung.

Sang produser tersenyum ke arahnya, kemudian bicara, "Aktris kita sudah datang namun aktor kita belum datang." celetuknya dibalas tawa yang lain.

Mata Taehyung membola. Kelegaannya berubah jadi ketakutan lagi. Dia tidak bisa bertanya terang-terangan di sini. Yang lain sudah tahu siapa aktornya, sepertinya memang hanya Sohyun dan Taehyung yang belum tahu. Saat akan membicarakan itu, baik Taehyung atau Sohyun tidak ada yang bisa datang, jadwalnya bertabrakan. Alhasil mereka hanya menyetujuinya saja.

"Kim Sohyun-ssi, apa kau tahu siapa lawan mainmu?" ujar sang produser. Sohyun menggeleng dengan tersenyum kikuk.

"Permisi.."

Secara otomatis mereka menengok ke pintu, termasuk Sohyun.

"Selamat datang Dejun." sapa sang prodeser dan berdiri untuk bersalaman. "Inilah aktor kita."

Dejun membungkukkan sedikit tubuhnya. Kemudian dia duduk di kursi kosong samping Sohyun. Dia menengok dan tersenyum ke arah Sohyun. "Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik Sohyun-ssi."

~💔~

"Taehyung-ssi kau tidak tahu jika lawan mainku Dejun?"

"Tidak." jawabnya masih setia santai makan. "Justru aku bersyukur, setidaknya bukan Doyoung."

"Wae? Kenapa kalau Doyoung?"

"Tak apa. Senang saja."

Sohyun mencebik kesal. Bukan, ini bukan masalah mau Doyoung atau bukan. Ia tak apa jika bukan Doyoung tapi mengapa harus Dejun?

Moodnya hilang saat tahu Dejun lah lawan mainnya di tambah sekarang dia harus masih tetap ada di sini. Lepas meeting, sang Produser mengajak mereka makan siang dulu. Alhasil sekarang Sohyun masih bersama dengan mereka semua, gara-gara Taehyung yang mengatakan jika setelah ini ia tidak ada jadwal. Padahal Sohyun ingin segera pergi dari sini. Dia tak mau melihat Dejun lebih lama. 

BehindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang