RENCANA

9 4 46
                                    

Elvanna dan Syifa berada di kelas mereka. Zevanya belum datang, membuat mereka leluasa untuk memikirkan apa yang akan mereka perbuat pada gadis itu. Senyum merekah di wajah keduanya saat Kelvin salah satu teman mereka datang ke kelas.

Kelvin anak kelas sebelah, XI IPA 4. Mereka ingin membuat rencana yang sangat luar biasa.

"Jadi kayak gimana rencananya? Lo mau pura-pura baik sama Zevanya? Atau gimana?" tanya Kelvin. Mereka saling pandang lalu senyum jahat terukir di bibir keduanya.

"Gue sama Syifa bakal jadi fakefriend. Lo tau kan kalau mau bunuh semut itu gak bisa pake umpan! Harus pake gula!" ujar Elvanna sambil tertawa.

"Gue ngikut aja, yang penting bisa berhasil." Syifa menautkan kedua jarinya.

"Pasti berhasil lah. Lawan Zevanya mah gampang! Yang penting rahasia ini jangan sampai kebuka," ucap Elvanna.

"Pokoknya harus berhasil. Malu lah kalau gak berhasil," Ucapan Kelvin mendapat dukungan dari teman-temannya.

Zevanya datang bersama Devan membuat mereka menghentikan aktivitasnya. Elvanna dan Syifa tersenyum manis melihat kedatangan Zevanya.

"Halo, Zev. Pagi," sapa Syifa sok ramah. Zevanya memandang Syifa lalu membalas, "pagi juga." Zevanya menaruh tas nya secara asal di kursi.

"Hai Van, hai Zev. Pagi. Tumben agak lama datengnya," komentar Elvanna.

"Iya nih tadi Zevanya lama banget dandannya." Kini, Devan yang menjawab sambil melirik Zevanya membuat gadis itu menggerutu.

"Sembarangan! Gak gitu El, Syif," bantah Zevanya kesal.

Elvanna dan Syifa hanya terkekeh. Pak Tono pun memasuki kelas. Pelajarannya dilanjutkan.

🌹🌹🌹

Jam istirahat berbunyi nyaring. Bunyi surga itu membuat semua murid berseru riang dan langsung keluar kelas. Melesat begitu saja seperti angin.

"Zev ayo ke kantin bareng gue," ajak Allison membuat Zevanya menoleh padanya. "iya, All. Ayo!" Zevanya setuju lalu langsung keluar kelas bersama Allison. Meninggalkan Devan dengan banyak pertanyaan muncul di benaknya.

"El ayo cepet kita harus ikutin mereka!" Syifa memandang Elvanna kesal. Gadis itu sedang mengerjakan tugas. "Sabar anjrit! Lo gak liat gue lagi ngapain?" tanya Elvanna kesal membuat Syifa menyengir, menampakkan deretan giginya yang rapih.

"Yaudah ayo!" Elvanna pun menarik tangan Syifa dan mereka melesat pergi keluar kelas.

🌹🌹🌹

Allison dan Zevanya sedang berada di kantin. Zevanya memakan mie ayan nya dengan lahap. Allison yang melihat itu langsung tersenyum manis. Meskipun Zevanya terlihat biasa-biasa saja, tapi menurut cowok itu Zevanya sangat sempurna di matanya. Allison bucin!

"Lo itu cantik," gumam Allison tanpa sadar. Zevanya melirik Allison sebentar lalu memakan mie ayam nya lagi. "Emang. Gak ada yang bisa ngalahin gue! Iya kan All?" tanya Zevanya.

"Iya lah! Lo kan cantik banget." Allison menatap manik hitam milik gadis itu. Matanya berbinar indah.

Zevanya tersipu malu lalu memandang manik hijau milik Allison. Cowok itu blasteran Indonesia-Jerman. Wajahnya tampan. Rambut nya berwarna coklat dan sedikit berantakan, membuat para siswi yang lewat sering meneriakkan namanya dengan histeris.

Sementara, Elvanna dan Syifa yang sedang duduk di kantin memandang mereka kesal.

"Zevanya kampret emang! Gue suka Allison bangsat! Dia main ambil-ambil aja!" seru Elvanna sambil menyeruput es jeruk nya. Syifa melirik Elvanna sekilas lalu berkata, "Sabar El. Nanti kita kasih pelajaran tuh cewek! Gatel banget. Devan udah diambil sekarang malah sama Allison dia!"

Future & Past (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang