TEKA TEKI

1 1 0
                                    

Zevanya sudah sangat lelah menyelidiki kasus Reynald, Papanya. Buktinya pun belum jelas. Jika Papa terbukti tidak bersalah seseorang yang menuduh harus diberi hukuman karena pencemaran nama baik.

Zevanya akan menindak lanjut dan menaikkan kasus ini lagi. Dia harus datang ke kantor polisi dan mencari bukti yang jelas. Untuk itu, dia perlu bantuan Devan. Devan dan Zevanya hanya akan menyelidiki siapa dalang di balik ini semua.

Seseorang yang mengubah hidup Zevanya menjadi lebih rumit. Semua hal yang Zevanya lalui terasa seperti mimpi. Saat rumahnya disita, Zevanya dimusuhi hampir semua orang di sekolah, dan pelaku memajang foto Reynald di mading sekolah.

Zevanya segera menghubungi Devan untuk membantu. Selang beberapa menit, suara Devan terdengar.

"Van tolong bantu gue selidikin siapa yang udah memajang foto Papa gue. Gue dari kemarin belum bisa nyari siapa pelakunya."

"Lo yakin minta bantuan ke gue? Ini kasus besar Zevanya."

"Justru itu Van! Please bantuin gue. Habis ini, gue janji gak akan ganggu lo lagi."

"Gue yakin lo gak bisa mengatasi sendirian. Jadi gue dengan senang hati akan membantu lo."

Zevanya refleks mengangguk meski Devan tak melihatnya. "Makasih Devan. Untuk selanjutnya kita omongin lewat chat."

Devan dan Zevanya mulai menyelidiki kasus tersebut dengan melihat CCTV. Ya kemarin-kemarin Zevanya tak berniat untuk melakukan penyelidikan lewat kamera tersebut karena takut buram. Tapi apa salahnya mencoba dahulu?

Devan Airlangga

Kita coba rencana selanjutnya yaitu cari orang terdekat lo yang mencurigakan. Bisa aja seseorang yang menurut lo baik adalah dalangnya.

Zevanya Khanza

Kenapa harus orang terdekat Van? Gue percaya mereka sih, tapi mungkin gue emang harus tanya mereka satu-satu. Dan gue liat siapa yang ngejawab pertanyaan gue gak jujur lewat gerak gerik dan wajahnya.

Devan Airlangga

Gue rasa lo udah paham, Nya. Gue akan ngebantu lo mulai dari tanya ke Elvanna dan Syifa setelah itu baru keluarga lo. Jangan lupa Allison tanyain juga.

Zevanya Khanza

Keluarga gue? Mama dan Kakak gue? Mustahil kalau mereka, Van.

Devan Airlangga

Makanya tanyain dulu. Semua harus kita selidiki tanpa pengecualian.

Zevanya Khanza

Oke. Gue akan tanya juga. Ide lo memang bagus banget Devan.

Devan tersenyum. Untuk saat ini Zevanya butuh bantuannya. Dan Devan akan melakukan tugasnya semaksimal mungkin. Dia juga tidak tega melihat Zevanya menyelidiki kasus ini sendirian.

Zevanya bilang dia tak akan mengganggu Devan lagi. Padahal Devan tak ambil pusing soal hal itu. Kapan pun Zevanya butuh bantuan, Devan akan siap.

Untuk saat ini Devan dan Zevanya akan dekat sementara waktu. Sebenarnya Zevanya malas sekali meminta bantuan Devan. Jika bukan karena terpaksa pasti gadis itu tak akan melakukannya.

Esok hari mungkin akan lebih berat dari sebelumnya. Zevanya harus terbiasa dengan masalah yang datang di hidupnya.

🌹🌹🌹

Seorang pria paruh baya tersenyum meremehkan sambil melihat foto Papa Zevanya di mading. Rencananya berhasil membuat keluarga Zevanya berantakan.

"Mereka gak akan bisa tahu siapa pelakunya," ujarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Future & Past (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang