KASUS

12 5 72
                                    

Suasana kantin sedang ramai-ramai nya. Perang adu mulut telah terjadi antara Zevanya dan Elvanna. Murid murid tetap menonton meski harus berdesak-desakan. Yang diributkan adalah kursi kantin. 'Siapa cepat dia dapat' tidak berlaku di sini.

"Gue duluan yang nempatin ini kursi! Jadi, gue yang harusnya duduk di sini. Lagian, ini kan tempat gue. Gue yang biasanya duduk di sini," ucap Elvanna.

"Gak ada! Apaan lo seenaknya bilang kayak gitu?! Ini tempat gue. Titik. Devan sama gue biasanya duduk di sini kok," bantah Zevanya tak mau kalah.

"Gue di sini SPP bayar ya! Jadi, lo gak berhak nge-klaim ini kursi punya lo. Kursi ini untuk umum kali. Siapapun boleh duduk di sini," ujar Elvanna.

"Bener tuh. Ini kursi umum. Biasa, Na. Anak orang kaya gayanya selangit banget!" seru Syifa, makin memperkeruh suasana.

"Gak usah buat gue emosi ya! Perlu kaca gak?! Lo bilang tadi ya, ini kursi punya lo tadi. Terus lo bilang lagi kursi nya untuk umum. Lo juga sama tolol!" kata Zevanya.

"Terserah gue, lah mau ngomong apa. Lo siapa hah?!" tanya Elvanna.

"Yaudah lah daripada debat, mending gue ngalah. Ngapain juga rebutan sama orang sombong! Jijik gue," ucap Zevanya, lalu melesat pergi. Gadis itu segera duduk di kursi.

"Tuh kan. Cemen emang dia, kalah debat sama kita," kata Syifa.

"Udah diem. Gue juga tau kali kita menang," ujar Elvanna.

Elvanna dan Syifa menempati kursi yang mereka ributkan tadi. Hanya masalah kursi membuat orang emosi!

🌹🌹🌹

Mading Cendrawasih International School menggemparkan seisi sekolah. Pasalnya, tak pernah mading seheboh ini. Banyak murid di dekat mading, hanya untuk melihat berita yang sedang hot!

REYNALD BINTARA MASUK PENJARA KARENA TUDUHAN PENGGELAPAN DANA NEGARA. POLISI SEDANG MENYELIDIKI KASUS INI.

Zevanya yang menatap mading seketika terkejut. Reynald Bintara-Papanya masuk penjara karena tuduhan penggelapan dana negara. Yang benar saja!

Selama ini, Reynald bekerja dengan baik. Tak pernah mengambil sepeser pun dana negara. Zevanya tau Papanya. Tidak mungkin Reynald terlibat dalam kasus ini. Pasti ada yang memfitnahnya.

Pertanyaannya, perbuatan siapa?

"Papa? Gak! Gak mungkin. Selama ini, Papa kerja nya bersih. Gak pernah ngambil sepeser pun dana negara. Pasti ada yang fitnah papa," ucap Zevanya.

Devan yang ada di sebelah Zevanya hanya menatap mading tak mengerti. Lalu cowok itu memandang Zevanya. "Apa maksud tulisan ini Nya? Emangnya benar?" tanya Devan.

"Enggak, Van. Papa gak kayak gitu. Pasti ada yang fitnah. Papa emang kerja jadi abdi negara. Tapi, gak pernah ngambil sepeser pun dana negara. Gue yakin. Gue pengen nangis, Van. Siapa yang tega nyebarin fakta kayak gini?" ujar Zevanya. Lalu gadis itu berlari, entah kemana.

"Nya, tungguin gue!" seru Devan lalu berlari menyusul Zevanya.

🌹🌹🌹

Zevanya berlari ke arah jalanan. Ia tidak peduli jika sekarang masih KBM di sekolahnya. Yang terpenting untuknya adalah kabur. Menghilang. Sejauh-jauh nya dari sekolah.

Zevanya anak koruptor. Pasti itulah yang ada di pikiran mereka sekarang. Tidak tahu sebenarnya.

Zevanya tidak mau menanggung bebannya sendirian. Hidup nya yang semula indah penuh warna menjadi kelam. Tak ada yang memberinya warna di hidupnya lagi.

Hidupnya benar-benar telah hancur tak berkeping.

"Mending gue mati aja kalo kayak gini. Gak ada yang bisa dibanggain lagi dari hidup gue," ucap Zevanya lirih.

Future & Past (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang