Sudah satu tahun lebih 8 bulan Audrina menjalani aktivitasnya tanpa Hansel. Tanpa kabar dari laki-laki itu. Benar-benar tidak ada kabar. Terakhir kali mereka berkomunikasi adalah saat Hansel meneleponnya di pernikahan Arion. Setelah itu Hansel layaknya ditelan bumi. Audrina berkali-kali menghubunginya namun tidak pernah ada balasan bahkan yang lebih parah lagi nomornya sudah tidak terdaftar. Entah cobaan apa lagi yang menimpanya. Audrina sempat ingin mengunjungi Hansel, namun ia bahkan tidak tahu itu dimana dan di kota apa. Jika Audrina pikir lagi, Hansel tidak pernah benar-benar memberitahukan soal tempat kerjanya itu.
Audrina sempat putus asa. Apakah ia dan Hansel memang bukan digaris takdir yang sama? Apakah memang terjadi sesuatu pada Hansel disana? Apakah ada yang menjebaknya lagi? Apakah memang ini waktunya untuk benar-benar melupakan Hansel yang nyatanya pergi begitu saja? Pikiran-pikiran itu terus mengganggu Audrina. Membuatnya sempat tidak bersemangat dan enggan makan. Tetapi Arion terus menyemangatinya. Membuatnya sadar jika Hansel pria sungguhan, ia akan kembali meskipun tanpa kabar.
Hal-hal mengenai Hansel yang menghilang sampai terdengar ditelinga Rad. Membuat laki-laki itu kembali menemui Audrina dengan geram. Ia ingin merampas Audrina kembali. Tetapi Audrina berkali-kali menolaknya. Rad bahkan bersumpah, ia akan melayangkan satu pukulan pada pipi Hansel jika laki-laki itu tiba-tiba kembali. Hal itu membuat Audrina semakin kesal. Hidupnya penuh drama.
Audrina sempat bertanya pada Cade namun laki-laki itu bahkan tidak pernah lagi berhubungan dengan Hansel bahkan setelah sahabatnya itu dipindahkan. Saat Hansel datang ke apartemennya beberapa tahun yang lalu pun, Hansel tidak mengabari Cade soal itu. Seperti ada yang Hansel sembunyikan.
Sehingga sampai disaat Audrina mencapai titik jenuhnya. Ia lelah dan mungkin menjernihkan pikirannya dari Hansel sesaat adalah hal yang baik. Ia juga jadi berpikir mungkin ia dan Hansel memang tidak berjodoh. Apapun yang mereka usahakan tidak akan berhasil. Audrina yang mulai menerima itu semua mulai menyerah, walaupun hatinya masih pada Hansel, tetapi ia menyerah jika laki-laki itu memang tidak kembali padanya.
Setelah berlalunya waktu, Audrina sudah menyelesaikan kuliah spesialisnya. Kini ia tentu naik pangkat. Memiliki ruangan sendiri dengan namanya terpampang di depan pintu kaca. dr. Audrina Anjanette., Sp.PD.
Pencapaiannya itu tentu menjadi prestasi tersendiri untuk rumah sakit tempatnya bekerja. Audrina dengan usia 28 tahun sudah menyandang gelar spesialis. Arion bangga bukan main. Ia bahkan memamerkan adiknya itu pada teman-temannya. Begitu pula orangtua Audrina yang tidak kalah bangga.
Hari itu seperti biasa, Audrina berjalan memasuki ruangannya. Beberapa kali ia juga menyapa orang yang berpapasan dengannya.
"Pagi, dokter." sapa perawat yang bekerja bersama dengannya.
"Mbak Sisy, kita langsung mulai aja. Yang ngantri banyak, kasian pada nunggu lama." Perawat yang di panggil Sisy itu mengangguk.
Audrina duduk di mejanya. Pasiennya datang silih berganti memberitahukan keluhan mereka. Dengan andal Audrina memeriksa mereka, dan memberikan resep obat. Beberapa dari mereka kebanyakan pasien yang hendak kontrol kesehatannya.
Audrina menyandarkan punggungnya pada kursinya. Entah masih berapa banyak yang mengantri diluar, tetapi hari mulai siang menjelang sore.
"Dok, ini ada pasien terakhir." ucap Sisy saat masuk ke dalam ruangan spesialis penyakit dalam. Audrina mengangguk. Ia masih disibukkan dengan beberapa pesan chat dan laporan bulanan yang harus segera ia kerjakan.
Sisy membuka pintu ruangan Audrina dari luar. Mempersilahkan pasien yang akan masuk. Pasien itu terduduk di kursi depan Audrina. Mata Audrina masih berada pada layar ponselnya, kemudian Sisy memberikan rekam medis pasien. Dengan segera Audrina membaca itu dengan teliti. Ia kemudian teringat sesuatu. Ia belum menyapa pasien di hadapannya. Tepat saat ia teringat itu, pasien di hadapannya membuka suara,
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Bridge [Proses Remake]
Любовные романы"Gue bakal bikin lo suka sama gue setengah mati!" ucap Audrina. "Astaga cewek aneh binti ajaib namanya Nana bikin gue sakit kepala. Dia sempet nyebarin undangan pernikahan ke rumah sakit tempatnya kerja sama ngabarin orang-orang tanggal pernikahan k...