Tidak terasa waktu berjalan sangat cepat. Agaknya waktu berpihak pada terselenggaranya reuni besar universitas. Audrina mematri dirinya di depan cermin 2 jam sebelum reuni dimulai. Bagi wanita, memilih baju dan memoles make up bisa membutuhkan waktu lebih banyak dari itu.
Sudah banyak baju berserakan diatas tempat tidurnya, namun Audrina tidak juga menemukan baju yang pas. Ia bahkan baru menyadari sebagian besar bajunya adalah baju resmi atau baju yang biasa ia kenakan untuk ke rumah sakit.
Setelah berjam-jam berkutat pas baju-baju itu, akhirnya Audrina pasrah. Ia akhirnya memilih blouse berwarna putih dengan renda di kerah pendeknya beserta celana jeans warna hitam. Ia memoles make up pada wajahnya dan menyatukan rambutnya menjadi satu ikatan tinggi di belakang.
Saat sedang sibuk bersiap, ponselnya berdering.
Amora is calling...
"Na, gue udah siap nih. Gue ke halte sekarang ya biar pas." ucapnya.
"Oke siap bos."
Kemudian Audrina menyemprotkan parfum pada leher, baju serta tangannya. Ia bahkan menyemprotkan parfum ke udara dan berputar-putar di bawahnya. Entah untuk tujuan apa.
Audrina menyambar tas kecilnya dan sebelum pergi ia mengetik sebuah pesan kepada Sasha.
Me to Sasha
Sha, gue otwAudrina keluar dari unit apartemennya setelah bersusah payah mengenakan sepatu dengan model paling wanita yang pernah ia punya. Ia jarang sekali mengenakannya selain jika ada undangan pernikahan atau acara resmi.
"Mau berangkat, Na?" suara itu masuk ke telinganya saat Audrina tengah memutar kuncinya. Ia menengadah dan menoleh keasal suara.
Hansel berdiri disana dengan rambut yang tidak begitu ditata rapi, kaus warna putih, jeans hitam dan luaran berupa jas simple yang lengannya digulung sampai siku. Demi tuhan wangi parfumnya bahkan masuk ke dalam indera penciuman Audrina sampai-sampai terasa memabukkan.
Tunggu.
Warna baju mereka sama.
"Ganteng banget sih.." gumam Audrina kepada dirinya sendiri namun Hansel dapat mendengarnya karena alisnya langsung berkerut. "Eh, iya gue mau berangkat. Lo gak berangkat sekarang?"
"Tuh nungguin bocah masih boker.." ucap Hansel sambil menunjuk ke dalam unit apartemennya menggunakan gerakan kepalanya.
Pasti agen 2 Cade. Batin Audrina.
Audrina memang memanggil Cade dengan sebutan agen. Berhubung Cade adalah salah satu mata-matanya yang akan memberitahukan informasi apapun mengenai Hansel tanpa sepengetahuan Hansel.
"Skuy, Sel!" seru Cade. "Eh ada Nana.." katanya kemudian.
Dengan setengah melotot Audrina memberikan isyarat lewat gerakan bibirnya. Jangan.keliatan.akrab.
Dan ajaibnya Cade langsung paham.
"Udah lama gak ketemu, Na." sambung Cade kemudian.
"Iya, apa kabar?" tanya Audrina yang sebenarnya terdengar menggelikan di telinga mereka berdua. Pasalnya, dalam beberapa kesempatan mereka pasti akan saling menghubungi atau sekedar bertemu untuk membahas satu topik. Hansel.
"Baik, Na. Makin cantik aja.."
"Ahahaha, bisa aja.."
"Udah woy. Jadi berangkat gak?!" tanya Hansel pada Cade. Cade mengangguk kemudian berjalan menuju lift. Hansel mengunci pintunya. Tanpa sepengetahuan Hansel, Cade menoleh pada Audrina dan memberikan wink padanya. Audrina paham maksud kode itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Bridge [Proses Remake]
Romansa"Gue bakal bikin lo suka sama gue setengah mati!" ucap Audrina. "Astaga cewek aneh binti ajaib namanya Nana bikin gue sakit kepala. Dia sempet nyebarin undangan pernikahan ke rumah sakit tempatnya kerja sama ngabarin orang-orang tanggal pernikahan k...