Pagi itu, Audrina bersiap berangkat ke rumah sakit. Sebenarnya Arion ingin mengantarnya, tetapi berhubung kakaknya itu masih bau iler dan bersiap-siapnya sangat lama seperti putri kerajaan, akhirnya Audrina memilih berangkat sendiri. Setelah pengakuan Hansel kemarin, entah mengapa harinya menjadi secerah pelangi. Ia jadi merasa memiliki masa depan yang selalu ia impikan sejak kuliah.
Audrina sengaja berjalan agak melambat saat menuju lift. Ia berhenti di depan kamar apartemen Hansel, mengetuk pintu itu--bermaksud mengucapkan good morning lebih-lebih dapat morning kiss dari Hansel. Membayangkannya saja membuatnya menjerit dalam hati.
Tok tok
Tok tok
Setelah ketukan beberapa kali, knop pintu itu terbuka. Menampilkan Hansel dengan kausnya dan celana tidur abu-abu miliknya. Matanya yang belum terbuka sepenuhnya memandang Audrina dengan tersenyum.
"Morning, Na." sapanya. Melihat Audrina yang sudah rapi, ia tersadar bahwa perempuan ini hendak berangkat ke rumah sakit. "Mau berangkat?"
Audrina mengangguk. Ia tersenyum sangat cerah pada Hansel.
"Minta apa?" tanya Hansel teramat peka.
"Morning kiss." ucap Audrina to the point.
Hansel menghela napas. Ia hapal betul dengan sifat Audrina. Hansel mengeluarkan kepalanya menoleh ke kanan dan kiri lorong apartemennya. Kemudian menarik tangan Audrina untuk setengah masuk ke dalam kamar apartemennya. Audrina yang terkesiap dengan hal itu memejamkan matanya. Ia berharap mungkin ini saatnya, tapi angan-angannya pupus saat Hansel kembali menempelkan bibirnya pada dahi Audrina, kemudian berbisik di telinga Audrina,
"Semangat kerjanya ya, sayang. Sekarang masih boleh kok deket-deket sama Rad." ucap Hansel penuh ribuan maksud, kemudian ia menjauhkan kepalanya dari telinga Audrina.
Wajah Audrina merah padam mendengar Hansel memanggilnya 'sayang'. Rasanya ribuan kupu-kupu yang ada di perutnya kemarin bertambah menjadi milyaran bahkan triliunan kupu-kupu.
"Na?" Hansel menjentikkan jarinya di depan wajah Audrina yang bengong. Audrina mengerjap, kemudian kembali nyengir kuda.
"Aduhh gue amat sangat bersemangat hari ini!" serunya mengepalkan tangannya ke udara. "Gue berangkat dulu ya, Sel!" serunya sambil keluar dari kamar apartemen Hansel.
"Na," panggilan Hansel membuat Audrina terdiam, kemudian menoleh kembali ke asal suara. "I Love You,"
Rasanya Audrina bisa pingsan saat itu juga. Ingin sekali menjerit di lorong apartemennya atau memukul-mukul bantal melampiaskan kegemasannya pada laki-laki di hadapannya ini. Audrina hendak membalikkan tubuhnya kearah Hansel, namun ia urungkan karena melihat tetangganya yang lain keluar dari unit apartemen milik mereka. Satu keluarga. Audrina dengan kikuk berjalan lurus lagi kearah lift, membuat Hansel menahan tawanya. Ia sudah overdosis Hansel pagi-pagi.
****
Audrina sampai di rumah sakit dengan wajah berseri-seri. Setelah dapat asupan vitamin, kalsium, zat besi dari kecupan Hansel di keningnya, Audrina jadi super bersemangat. Ia bahkan sempat menyapa beberapa kucing yang ia temukan di halaman rumah sakit.
"Seneng banget, dok." goda Alma. "Abis dikasih apa dok sama Dokter Radhian?"
Audrina sempat terdiam sebelum akhirnya memulai actingnya.
"Rahasia dong." balasnya. "Ada yang perlu ditanda tangani gak?"
Alma langsung sibuk mencari lembar-lembar pasien yang harus ditandatangani Audrina. Ternyata tidak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Bridge [Proses Remake]
Storie d'amore"Gue bakal bikin lo suka sama gue setengah mati!" ucap Audrina. "Astaga cewek aneh binti ajaib namanya Nana bikin gue sakit kepala. Dia sempet nyebarin undangan pernikahan ke rumah sakit tempatnya kerja sama ngabarin orang-orang tanggal pernikahan k...