"Pulang sana lo, udah malem, Na." ucap Hansel yang sedang menyuap makan malamnya, pada perempuan di hadapannya yang matanya terus saja memandangi wajahnya. Sudah setengah jam Audrina seperti itu. Hansel yang dilihati seintens itu mulai merasa risih.
"Mata lo gak pegel melototin muka gue terus?" tanya Hansel.
Audrina menggeleng, senyumnya tetap saja terpancar secerah itu di wajahnya.
"Nggak dong, gue kan lagi menikmati nikmat yang tuhan turunkan ke gue dalam bentuk manusia tampan bernama Hansel." ucapnya dengan wajah memuja. Hansel yang mendengar itu merasa perempuan yang dicintainya ini memang manusia aneh binti ajaib binti nyeleneh.
"Heran gue otak lo gak menunjukkan tanda-tanda berkembang juga." gumam Hansel. Sampai makan malam Hansel habis, Audrina tetap seperti itu. Bahkan saat laki-laki itu mencuci piring, Audrina mengikutinya dari belakang dan bersandar pada meja dapur dengan tetap memandangi wajah Hansel seperti ia siap menguliti wajah Hansel dan ia pajang di kamarnya menggunakan bingkai foto.
"Na, udah malem. Pulang ya," pinta Hansel dengan nada lembut yang ia usahakan keluar dari bibirnya.
"Kenapa sih? Rumah gue kan cuma disamping doang." protes Audrina.
"Iya gue tau, tapi kan gak enak kalo cowok sama cewek satu apartemen berduaan sampe malem."
Audrina mengedipkan satu matanya menggoda Hansel.
"Sayangku takut khilaf ya?" katanya membuat Hansel tersedak salivanya sendiri.
"Gue kentutin lo, Na kalo mikir macem-macem." ancam Hansel membuat Audrina terdiam. Tentu saja itu ampuh.
"Eh iya!" seru Audrina membuat Hansel sedikit tersentak. "Ortu gue sama Mas Arion ada di apartemen, lo gak mau nyapa mereka?" permintaan Audrina itu tentu sambil menampilkan puppy eyes miliknya.
Hansel mendesah.
"Na, gue pengen banget ketemu ortu lo, tapi ini udah jam 10 malem. Orang macem apa yang bertamu ke rumah calon mertuanya malem-malem kayak gini? Bisa-bisa gue di blacklist sebelum ngelamar lo." ucap Hansel.
Audrina yang mendengar itu tersenyum lebar. Calon mertua katanya. Batinnya sambil mesam-mesem.
"Kenapa lo? Seneng denger gue bilang calon mertua?" tebak Hansel. Lagi-lagi tebakannya tepat sasaran membuat Audrina menampilkan jejeran giginya yang rapi. "Ternyata kebahagiaan lo receh ya, Na." sambung Hansel lagi.
"Sel," panggilan Audrina yang tiba-tiba serius membuat Hansel menoleh kearah perempuan itu.
"Apa?"
"Jadi sekarang kita apa?" tanya Audrina.
Hansel terdiam. Tampak berpikir sesuatu.
"Berhubung lo terima lamaran Rad, jadi posisi lo kan sekarang calon istri orang. Tunggu," ucapan Hansel yang menggantung di udara membuat Audrina terkesiap. "Lo pacaran ya?"
Audrina terdiam. Rasanya seperti tertangkap basah berselingkuh.
"I..iya," lirih Audrina. Mendengar itu membuat Hansel rasanya ingin jungkir balik, salto, kayang dan sebagainya.
"Gak jadi aja, Na. Posisi gue sulit banget disini." ucap Hansel dengan nada frustasi. Melihat Hansel dengan wajah super bete itu membuat Audrina menerjang Hansel dan memeluk lengan laki-laki itu.
"Nggak mau, jangan bilang gitu." rengek Audrina. "Gue tau gue salah terima lamaran orang gitu aja, tapi lo jangan nyerah dong, Sel. Gue cintanya cuma sama lo, sumpah gak boong, gue cinta banget sama lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Bridge [Proses Remake]
Romance"Gue bakal bikin lo suka sama gue setengah mati!" ucap Audrina. "Astaga cewek aneh binti ajaib namanya Nana bikin gue sakit kepala. Dia sempet nyebarin undangan pernikahan ke rumah sakit tempatnya kerja sama ngabarin orang-orang tanggal pernikahan k...