3. | Ternyata hanya halu

11 4 1
                                    

"Kamu pikir perasaan aku sebercanda itu?"

____________________________________________

"Oh my god! Betapa beruntungnya seorang kyla kalo berada di posisi seperti itu!" Serunya heboh sendiri.

"Ehh kutil kuda! Lo ngapain?" Tanya Farrell keheranan saat melihat tingkah aneh sahabatnya itu.

Kyla yang sedang seru-serunya menghayal kini terkejut. Matanya menyapu seluruh isi kantin. Namun nihil, tak di dapatinya sosok cowok yang tadi sempat hadir di hadapannya.

"Faras mana?" Tanyanya sambil celingak-celinguk.

Pletakk
Farrell menyentil dahi gadis itu geram.
"Lo nanya sama gue? Sedangkan pas gue ke sini aja lo udah duduk sendirian."

"Hah?! Beneran rell?" Tanyanya tak percaya.

"Aduh Kyl! Lo kena gangguan mental apa kena gangguan jin sih?" Beo cowok itu sambil mengacak rambut gadis itu dengan geram.

"Lo gak baca chat gue tadi?" Sambungnya lagi lalu memeriksa ponsel gadis itu.

"Cuman lo baca? Jahat banget sih sama sahabat sendiri." Ia mendumel kesal melihat tingkah sahabatnya itu.

"Lagian lo sih ngekang gue banget, gue ga suka."

"Gue kan cuman mau ngingetin elo bi." Bela Farrell.
Apa? Apa tadi katanya? Kata-kata terakhirnya membuat Kyla salah fokus.

"Apa Rell? By? Gue gak salah denger kan?" Tanyanya sambil mengorek telinganya dengan jari kelingking.

"Bi, kenapa?" Ujar Farrell heran.

"Ihh, jijik tau gak!" Tukas Kyla sambil menatap Farrell dengan tatapan jijik.

"Ya elah si bagong, ya iya lah jijik, babi."

Whuss....
Angin berhembus disekitar keduanya. Ternyata Kyla hanya geer, sialan. Ia mengira Farrel menyebutnya baby, ternyata babi.

"Babi. Lo bilang babi? Dasar Anying!" Teriak Kyla kencang, sambil mencubit lengan Farrell. Orang-orang menatap kearahnya, kantin yang tadinya sepi kini sudah ramai akan pengunjung yang isinya adalah mahasiswa dari kampus yang sama dengan mereka.

"Aduduhh sakit Kyl, maapkeun dahh." Rintih Farrell kesakitan. Sudahlah, ia pasrah, sudah pasti lengannya akan lebam setelah tragedi ini.

"Rasain noh, nyebelin sih." Tukasnya lalu berlalu meninggalkan Farrell.

"Kylaaaa!" Teriak Farrel, suaranya menggema dan kembali menarik perhatian orang-orang yang ada di sekitarnya.

Sudah menjadi pemandangan yang biasa jika terjadi kebisingan diantara Farrell Raynar Alvaro dengan Kyla Neeva Nandita.

Mereka sudah terkenal dengan julukan Friendzone Goblok. Julukan itu sendiri tercipta 1 tahun yang lalu, di saat Andra, salah satu teman sekelas mereka, memergoki Farrell yang sedang mengambil foto Kyla secara diam-diam.

Waktu kejadian itu Andra langsung heboh. Saat itu Farrell tentunya gelagapan namun ia kembali bisa mengontrol dirinya agar tidak terlalu kentara.

Sedangkan Kyla? Ia sama sekali tidak peduli. Karena baginya, hanya sosok Faras seorang yang mampu membuat hatinya luluh.

Maka daripada itu Andra memberi mereka julukan Friendzone Goblok.

Kata goblok itu tertuju kepada keduanya. Di mana Farrell yang belum juga mengungkapkan perasaannya dan juga Kyla yang kedua matanya seakan terhalang oleh pesona seorang Faras Ganendra, sehingga melewatkan sosok Farrell Raynar Alvaro, seorang Cowok blasteran tampan yang selalu ada disampingnya itu.

Para mahasiswi di kampusnya sangat menyayangkan kebodohan Kyla. Karena disaat para kaum hawa sangat memuji-muji ketampanan Farrell serta banyak yang berangan jadi pendamping Farrell.

Kyla yang sudah jelas-jelas sudah dikejar-kejar oleh Farrell malah tidak menggubrisnya sedikitpun.
Gadis itu justru mengharapkan keajaiban datang untuk membawanya kepelukan Faras, seorang laki-laki yang terkenal dingin, jarang bicara, dan terkesan misterius itu.

Bodoh memang. Tapi itulah yang sering dikatakan orang dengan sebutan cinta. Orang sejenius apapun bisa-bisa jadi mendadak bodoh dibuatnya.

Apalagi Kyla! Udah sukanya malas-malasan, nilai pas-pasan, dan ketemu pula sama yang namanya cinta. Komplit sudah kebodohan yang melekat di dirinya. Udah paket spesial dehh pokoknya. Kalo kata abang-abang nasi goreng mah, yang spesial karetnya dua. Ehh itu sihh yang pedes yak? Dahlah, back to topic, okayy?!

Flashback off

"Aduhh Kyla bego banget sih, halunya ketinggian atuh Kyl." Batin Kyla sambil berjalan cepat menghindari Farrell.

"Baaa!!! Mau lari kemana lo? Hahaha."

"Farrell ih! Kaget tau!"

"Lo ngapain sih? Kayak orang lagi dikejar setan aja."

"Iya! Lo setannya, udahlah, gue banyak urusan." Kyla kembali menghindari Farrell, namun cowok itu masih saja mengikutinya.

"Kyl! Kok gitu sih sama gue, katanya sa-ha-bat?" Farrell menekankan kata-katanya pada kata sahabat.

Kyla menghela nafasnya dalam. Ia menatap mata Farrell lamat-lamat.
Beberapa detik kemudian matanya tiba-tiba berkaca-kaca.
"Lerrr.... Hiks."

"Iya, kenapa sayang?"

"Jangan pake sayang bangke!"

"Lahh, jagoan kok nangis nih, kenapa?"

Cowok itu mengusap air mata yang sudah mengalir di pipi sahabatnya itu. "Kenapa nangis? Hmm?"

"K-kok sakit ya Rell, su-suka sama orang ya-yang udah bertahun-tahun gue pendam."

"Iya Kyl, emang sakit, sakit banget malah. Apalagi saat liat kenyataan orang yang lo suka ternyata suka sama orang lain." Jawab Farrell miris.

Kyla kembali mendongak menatap mata cowok itu. "Jadi gimana caranya agar dia bisa mandang ke arah gue Rell? Gue capek diem terus kayak gini."

Farrell mengalihkan pandangannya dari gadis itu. Ia mencoba agar tak menatap langsung manik mata gadis itu.
"Lo coba PDKT aja Kyl, siapa tau ntar dia bakalan mandang lo, mulai mengenal lo, dan," ia menggantung sebentar kata-katanya, lalu menghela nafas.
"...suka sama lo."

"Semangat ya Kyl, gue akan selalu dukung elo kok." Ucapnya lagi dengan senyum terpaksa sambil mengacak asal rambut Kyla.

"Udahh, jangan nangis lagi, gue ga suka liat lo nangis, jelek tau gak?" Ia mengelap pipi Kyla dengan kedua jempol tangannya.

"Nahh, sip, udah cantik lagi Kylanya Farrell."
"Gue pergi dulu ya Kyl, sama temen-temen, katanya udah nungguin dikantin." Dustanya lalu seperti kebiasaannya dari kecil, ia meletakkan kedua jarinya yaitu telunjuk dan jari tengah di pelipisnya, lalu mengarahkannya keatas sambil tersenyum ceria.

Kyla memandang punggung Farrell yang perlahan menjauh dengan tersenyum.
"Makasih Rell! Lo memang sahabat terbaik gue!" Teriaknya kencang tak menghiraukan orang-orang yang kini berada di sekitarnya.

Farrell menoleh sebentar ke arahnya sambil dengan senyumannya yang tak kunjung luntur, lalu ia memutar badan sambil mengacungkan kedua jempol tangannya, ia berjalan mundur, lalu sesaat kemudian ia kembali memutar badannya dan kembali berjalan seperti tadi.

Dan saat badannya kembali berbalik ini lah senyuman palsu itu luntur. "Mau lo suka sama orang lain pun gue masih aja suka dan sayang banget sama lo Kyl." Gumamnya pelan.

****

TBC🌻

SenduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang