21

2.6K 461 47
                                    

"Kak lo marah?"

"Hm?"

"Lo marah gue bilang suka sama lo?"

Jihoon yang dari tadi sibuk sama hapenya akhirnya ngalah, natap Haruto yang duduk diatas motornya.
Penampilan cowok itu rapi dengan jaket kulit seolah mau pergi jalan

"Aku ga marah kok."
Suara Jihoon menggantung di tenggorokan, seolah ada yang pengen dia bilang tapi ga mau keluar dari mulutnya

"Terus? Kalau lo punya pacar bilang kak, biar gue tau diri buat mundur. Gue ga segila itu buat rebut hak milik orang."

Jihoon diem, natap Haruto yang sama sekali ga ngelepas pandangannya dari Jihoon.
Sejak tadi.

Jihoon mengerjap pelan
Bagaimana bisa dia bilang dia punya pacar sementara dia udah putus sama Yoonbin?

Jihoon menghela nafas lelah.
Ingin jujur ke Haruto bahwa dia ga punya pacar tapi dia ga mau ngebuat cowok itu berharap lebih.

Jihoon bukannya geer
Tapi sikap cowok itu belakangan ini udah lebih dari cukup untuk membuktikan kalau dia serius ingin mendekati Jihoon.

"Aku..."

Haruto menghela nafasnya pelan. Meraih tas kresek yang menggantung di stang motornya dan memberinya pada Jihoon yang bingung

"Tadinya gue mau ngajak lo keluar buat makan, tapi gue yakin lo ga bakal mau. Jadi gue beliin lo ayam geprek. Dimakan ya, kak."

Jihoon menerima makanan itu dengan raut tak enak hati. Ini adalah salah satu bentuk perhatian dari Haruto.
Memberi Jihoon makanan, setiap hari tanpa absen.

"Ga usah tau Haruto, aku bisa beli sendiri nanti."

Haruto senyum, ngebenerin jaket kulitnya. Tangannya memutar kunci motor nya hingga menyala

"Gue tau pikiran lo lagi mumet sampe lo mungkin ga bakal inget buat makan. Kalau lo ga bisa nerima perhatian gue sebagai seorang cowok yang suka sama lo, setidaknya angggap perhatian gue sebagai seorang adik ke kakak nya."

Suara mesin motor menggema setelahnya, Haruto memberi senyum singkat sebelum berlalu dari sana. Meninggalkan Jihoon yang cuma bisa natap punggung cowok itu yang menjauh.

LYSB

"Makan Yoonbin, jangan diliatin terus. Udah cukup bunda merasa bersalah karena ninggalin kamu yang lagi sakit sendirian di rumah."

Yoonbin cuma diem, makan masakan bunda dengan ga niat. Bunda yang liat hal itu cuma gelengin kepalanya. Punya anak cowok satu kelakuan nya suka aneh-aneh.

"Yoonbin~."

Bunda noleh, natap cewek berambut panjang yang berjalan pelan mendekati dapur.

"Loh? Minjoo? Kapan pulang? Mana Hyunjin? Kamu ga kesini sama dia?"

Minjoo senyum, nyamperin bunda dan meluk wanita itu
"Bunda! Minjoo kangen. Minjoo dateng kesini sendiri, Hyunjin ga mau ikut."

Bunda senyum
"Bunda juga kangen, kamu makin cantik aja. Pasti suka perawatan ya di asrama?"

Minjoo cuma senyum malu dipuji bunda, dia ngelirik Yoonbin yang masih maksain diri buat makan.

"Bunda? Boleh ga Minjoo ajak Yoonbin jalan-jalan keluar hari ini?"

"Hm?"
Bunda natap Yoonbin yang masih lesu itu. Lalu natap Minjoo yang berbinar penuh harap

"Boleh aja sih, tapi Yoonbin nya mau?"

Yoonbin ngelirik dua wanita itu sekilas
"Terserah."

Bunda ngangguk aja
"Yaudah jangan pulang malem ya."
Pesan bunda cuma di jawab anggukan ga niat dari Yoonbin dan senyum senang dari Minjoo.

LYSB

"Duh Junkyu mana sih?! Katanya mau jemput."

Jihoon misuh-misuh, natap layar hapenya yang nampilin chat nya sama Junkyu.
Sepupunya itu janji buat jemput dia, katanya bunda mau Jihoon nyicipin kue buatannya.

Jihoon yang emang lagi diluar ngeiyain aja

Mata bulatnya natap gerobak martabak yang sepi pembeli
"Beli martabak aja dulu deh."

Jihoon akhirnya mendudukan dirinya disalah satu kursi, menatap jalan raya yang lumayan padet sore itu. Ditemani dengan suara bising motor dan si mamang yang lagi bikinin pesenan nya.

"Hm? Yoonbin?"

Gumam Jihoon pelan, natap cowok yang duduk diatas motornya di sebarang jalan. Cowok itu nunduk natap layar hapenya. Meski jauh Jihoon yakin itu Yoonbin karena dia hapal betul postur cowok itu.

"Dek pesenannya udah jadi nih."

Jihoon yang terlalu fokus natap Yoonbin kaget. Dia berdiri buat ambil pesenannya dan bayar. Sekali lagi ngelirik ke tempat Yoonbin dan matanya membulat kaget karena cowok itu juga natap dia tepat di mata.

Jihoon mematung, ga bisa mengelak dari tatapan terkejut bercampur rindu di mata Yoonbin. Tapi fokusnya langsung berubah ketika di belakang Yoonbin muncul Minjoo.

Ditambah cewek itu langsung naik ke jok belakang motor Yoonbin.

Jihoon mendengus. Mengabaikan tatapan Yoonbin yang terlihat gusar dan memilih berlari dari sana.

Udah ga peduli sama Junkyu yang dia suruh jemput disana.
Jihoon cuma pengen menjauh dari dua orang yang sukses membuat dia over thinking akhir-akhir ini.

Sementara di seberang sana Yoonbin yang melihat Jihoon berlari pergi memukul stang motornya dengan kasar

"Sialan."

Minjoo yang sedang mengecek barang yang dibelinya berdengung, menatap penuh tanya pada Yoonbin yang membelakangi nya

"Kenapa Yoonbin?"

Yoonbin menggeleng, ngasih helm yang daritadi ditaruh diatas tangki motornya ke Minjoo

"Udah selesai kan? Gue anter pulang sekarang. Gue ada urusan abis ini."

Minjoo cemberut
"Tapi aku kan mau ngajak kamu makan dulu."

Yoonbin nyalain mesin motornya
"Ga perlu, gue masih kenyang. Sekarang gue anter lo pulang. Kalo masih mau pergi ajak aja Hyunjin."

Yoonbin udah ga fokus lagi. Dia harus ketemu Jihoon karena demi Tuhan dia rindu.

Minjoo ga protes. Bahkan ketika cowok itu ngendarain motornya seperti orang gila Minjoo cuma bisa memejamkan matanya memeluk tubuh Yoonbin

Minjoo sadar, ada yang berbeda dari Yoonbin. Cowok itu tetap jadi Yoonbin yang dulu, masih mau menerimanya, masih mau menuruti keinginannya. Mau mengantarnya jika dia meminta.

Tapi yang berubah adalah pikiran cowok itu. Minjoo sadar setiap dia mencoba bicara dengan Yoonbin, pikiran cowok itu seolah tidak ada di tempat. Matanya mungkin menatap mata Minjoo, tapi tidak ada rasa nyaman yang dulu disana.

Minjoo sadar mungkin Yoonbin sudah tak nyaman dengannya. Tapi dia tidak tau apa yang telah ia lakukan sampe cowok itu jadi begitu susah bahkan untuk sekedar diajak bicara santai.

"Kamu kenapa Yoonbin?"

LYSB

Love You So BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang