27

2.5K 382 63
                                    

"Jihoon."

Yoonbin ngepalin tangannya kuat pas Jihoon cuma melengos ngelewatin dia.
Junkyu ngehela nafasnya pelan, nepuk bahu Yoonbin sekilas sebelum nyusul langkah Jihoon. Berniat mengantar cowok itu pulang.

Situasi kembali seperti awal-awal Yoonbin dan Jihoon putus. Menjauh layaknya radiasi nuklir.

"Lo pulang aja deh Bin, jangan keluyuran. Entar lo bikin masalah cuma gue sama Yoshi yang free buat bantuin. Repot."

Yoonbin cuma muter bola matanya males. Jalan barengan sama Jeno dan Yoshi buat nyamperin motor mereka di parkiran.

"Gue mau mampir ke langganan dulu. Mau ikut ga?"

Jeno ngomong dengan suara keras karena udah pake helm fullface nya, ditambah suara mesin motor yang menderu. Ketiganya sudah berada diatas motor masing-masing dan siap pergi keluar sekolah.

Tin Tin!

Belum sempat Yoonbin menjawab, suara klakson dan motor yang mendekat membuat perhatian ketiganya teralih.

Hyunjin muncul dengan motornya beserta Minjoo di boncengannya. Tadi cowok itu memang bolos di jam terakhir, tapi Yoonbin tidak menyangka kalau dia bolos untuk membawa Minjoo—kemari?

"Woy Bin, kita pending dulu marahan kita. Minjoo mau ngomong dan gue harap lo cukup peka buat tahan emosi lo."

Yoonbin natap cowok dengan bibir berisi itu berikut dengan Minjoo dibelakangnya yang bahkan tidak mau menatapnya.
"Oke, lo mau dimana?"

"Tempat kita bertiga biasa main, dulu."
Setelah mengatakan itu Hyunjin bergerak pergi dan tak lupa memberi anggukan singkat pada Jeno dan Yoshi.

Yoshi berdehem pelan
"Kelarin urusan lo layaknya pria sejati. Gue pergi."

Yoshi berlalu dengan motornya, begitu juga dengan Jeno setelah cowok itu menepuk punggung Yoonbin sekilas sekedar memberi semangat.

Yoonbin menyalakan mesin motornya
"Tempat kita biasa main ya..."


LYSB


Yoonbin memberhentikan motornya di pinggir jalan, natap sekitar ladang ilalang yang sepi dengan angin berhembus. Matanya menyipit karena tak kuat melawan teriknya cahaya matahari.

Jauh diujung lada terdapat danau dengan beberapa pohon besar mengelilingi nya. Yoonbin berjalan dengan santai, menyibak ilalang yang menghalangi jalannya. Membelah ladang itu dengan pasti sebelum kakinya sampai di pinggir danau.

Matanya mengedar mencari keberadaan dua orang yang di carinya dan dia menemukan nya sedang duduk dibawah salah satu pohon tak jauh dari tempatnya berdiri.

Yoonbin menghampiri keduanya, dan setelah dekat Minjoo adalah yang pertama sadar. Cewek itu tersenyum dan menepuk tempat di sebelahnya untuk cowok itu duduk. Yoonbin melirik Hyunjin yang menyender pada batang pohon dengan mata terpejam.

"Dia tidur?"
Tanya Yoonbin pada Minjoo

Tapi belum sempat cewek itu menjawab, suara Hyunjin sudah menyela
"Ga, cepet omongin apa yang perlu di omongin sebelum semuanya makin runyam."

Ucapan Hyunjin membuat Minjoo berdehem pelan, mengikat rambutnya yang berantakan karena angin yang lumayan kencang.

"Kak Yoonbin—ga ada yang mau di kasi tau ke aku? Selama aku pergi buat sekolah."
Minjoo melempar pertanyaan pertama, dan Yoonbin lebih dari siap buat jawab semuanya.

Wajah tersenyum Jihoon muncul dipikirannya dan Yoonbin ikut tersenyum dibuatnya. Dia mengelus rambut Minjoo penuh kasih sayang layaknya kakak
"Ada, ada banyak hal yang terjadi selama kamu pergi. Dan maaf kakak sampe lupa buat ngasi tau adik satu-satunya kakak yang cantik ini."

Minjoo tersenyum meski hatinya berdetak sakit
"Dan apa itu?"

Yoonbin terkekeh
"Cinta pertama kakak—"

Siang menjelang sore itu, di pinggir danau penuh kenangan masa kecil mereka. Tiga orang itu kembali berkumpul, tapi bukan untuk bermain seperti dulu ketika mereka belum mengenal cinta—melainkan untuk menyelesaikan semua permasalahan layaknya orang dewasa.

Minjoo mengusap air matanya yang sudah mengalir ketika mendengar keluh kesah Yoonbin; cinta pertamanya yang tidak akan bisa ia gapai lagi.

"Aku mau ketemu kak Jihoon."
Ucap Minjoo mantap

"Ngapain?"
Sela Hyunjin, cowok itu akhirnya buka suara setelah daritadi hanya diam.

"Aku mau minta maaf, aku tidak tau kalau tingkah ku selama ini buat kak Jihoon sakit."
Minjoo menunduk

Yoonbin tersenyum, mengusak rambut Minjoo menenangkan
"Bukan salah kamu. Kalau kamu mau ketemu dia, ayo kakak anter."


.


Tapi semua rencana Yoonbin dan Minjoo tidak berjalan sesuai harapan. Mereka pergi ke apartemen Jihoon dan hanya mendapatkan keheningan sebagai tanda bahwa tidak ada siapa-siapa didalam sana.

Yoonbin tak menyerah, dia pergi menuju rumah Junkyu yang sekarang ia ketahui adalah sepupu dari Jihoon. Yakin bahwa cowok itu ada disana untuk mampir atau bermain sebentar.
Setidaknya begitulah harapan Yoonbin.

Rumah itu tidak sepi ketika Yoonbin mengetuk pintu. Ada bunda Junkyu yang menyambut mereka dengan senyuman ramah.
Dan Yoonbin lega tidak mendapat keheningan lagi sebagai jawaban

"Wah.. ada apa nih ramean?"
Bunda tersenyum ramah menyambut mereka

"Nyari Junkyu, dia ada dirumah ga bunda?"
Tanya Yoonbin sopan

"Loh? Emang Junkyu ga bilang ke kalian?"
Raut bingung bunda membuat perasaan Yoonbin tak enak

"Bilang apa bunda?"
Tanya Hyunjin memastikan, dia ngelirik Yoonbin yang pupilnya sudah bergetar ketakutan

Yoonbin menutup matanya, ingin menulikan telinganya dari jawaban yang akan di keluarkan bunda tak lama lagi.

"Jihoon pulang, dan Junkyu nganterin dia ke stasiun."




LYSB





Nih ya double update buat kalian. Aku kasi double sekarang karena demi Yoonbin yang brengseknya minta ampun,,, proposal mini riset sangatlah membagongkan :"))))
Sabar-sabar aja ya nunggu updetan selanjutnya




Yoonbeens
🥀

Love You So BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang