Don't judge a book by it's covers.
Happy reading ~
-Maret 2018
Hari mulai terang ketika bus yang di tumpangi Seri mulai berjalan meninggalkan bandara. Ia baru saja meninggalkan bandara Incheon setelah mendarat satu jam yang lalu. Seri telah sampai di ibu kota negaranya, Kota Seoul, setelah menempuh penerbangan selama 1 jam 10 menit.
Seri akhirnya meninggalkan Pulau Jeju dini hari tadi. Meninggalkan pulau tempat kelahirannya, tempat semua kenangan yang Seri miliki di buat. Untuk pertama kali dalam hidupnya ia meninggalkan Jeju. Mengadu nasib sebagai siswa sekolah menengah atas di pusat kehidupan Korea Selatan. Kota Seoul.
Sambil memandangi jajaran Gedung yang menjulang di sepanjang jalan, kemacetan yang bahkan sudah mulai tampak di pagi hari yang masih terlalu awal ini. Kota Seoul benar benar definisi kota yang sesungguhnya. Kota metropolitan. Seri mengakuinya. Ini adalah kunjungan pertama Seri ke kota Seoul setelah 16 tahun hidup sebagai manusia dan pemandangan pagi ini membuatnya terkagum.
Seri tinggal di pulau Jeju selama ini. Seri tinggal di pusat pulau Jeju Bersama ayahnya, ramai juga di sana, banyak turis asing maupun local yang sering berkunjung ke sana. Tapi tetap saja, vibe pulau Jeju sangat berbeda dengan Seoul. Vibe pulau Jeju yang lebih ke daerah wisata sangat jauh berbeda dengan suasana padat nan metropolit kota Seoul.
Seri merasa was was melihat kehidupan di sini. Seri takut hilang di tengah riuh pikuk kota ini. Seri juga khawatir tentang kehidupannya di sini, apakah seorang introvert seperti dirinya bisa beradaptasi dengan suasana yang 180 derajat berbeda dengan kota asalnya ?
'Oppa, aku sudah sampai'
Kira kira seperti itu pesan yang Seri kirimkan kepada kakaknya sejak ia tiba di Seoul satu jam yang lalu. Tapi sampai sekarang belum ada balasan. Pasti kakak tengilnya itu masih terlelap di Kasurnya.
Kakaknya sempat mengirimkan alamat lengkap tempat tinggalnya pada Seri semalam jadi Seri tahu pasti ke mana tujuannya. Kakaknya juga sempat menawarkan diri untuk menjeputnya di bandara, tapi Seri menolak. Ia tahu kakaknya itu sudah kelelahan dengan aktivitas pekerjaannya, ia tidak mau menambah beban. Seri sudah besar sekarang, ia ingin menjadi gadis yang mandiri. Kalaupun ia tidak bisa menemukan alamat itu sendiri, setidaknya ia bisa minta tolong pada orang lain. Semoga ia bertemu dengan warga Seoul yang ramah dan baik hati yah. Semoga.
Jet lag membuat kepala Seri terasa sedikit pening. Ia ingin tidur sejenak, tapi takut tidak terbangun ketika sampai di halte bus tujuannya. Sialnya juga, Seri sedang kedatangan tamu bulanan, membuat moodnya tidak cukup baik saat ini. Daripada tidur, sepertinya mendengarkan music bisa sedikit menaikkan moodnya.
Seri berusaha mendapatkan posisi yang nyaman dalam duduknya. Membetulkan posisi tudung hoodie yang menutup rambut hitam panjangnya, memasang airpods di telinga dan memutar lagu klasik kesukaannya. Mungkin karna masih terlalu pagi jadi tidak terlalu banyak penumpang yang naik di setiap halte. Sepertinya manusia manusia sibuk pagi ini rata rata memiliki kendaraan pribadi. Padahal Seri sudah mengantisipasi kelebihan penumpang dengan duduk di pojok belakang. Biarlah, mungkin Tuhan ingin Seri beristirahat di kursi panjang ini sendirian.
Tapi sayang, ketenteraman Seri duduk sendirian di kursi belakang tidak bertahan lama. Setelah melewati dua halte berikutnya, penumpang bus membludak. Bus seketika dipenuhi oleh penumpang dari berbagai profesi, ada yang menggunakan setelah jas rapi, ada yang menggunakan seragam kerja, bahkan beberapa siswa sekolah juga terlihat berhimpitan dalam bus. Mau tidak mau, Seri harus pasrah ketika kakinya harus terlipat agar tidak terlindas oleh koper bawaannya, juga ketika sebuah tas berat milik ibu ibu yang duduk di sampingnya menghimpit tubuhnya ke dinding bus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderwall || Kim Doyoung
أدب الهواةWonderwall . seseorang yang selalu kita pikirkan Ini kisah tentang Lee Seri, si gadis kecil dalam keluarga yang bahagia. Namun karna permainan cinta yang mendera keluarganya, hidupnya pun menggelap. Keadaan memaksanya untuk menjadi dewasa dalam umu...