29. Start Again

45 6 0
                                    


Berjuang kok sendiri-sendiri?
Bareng dong, biar bisa sama-sama duduk di pelaminan

.

.

.

happy reanding~


Kehidupan Seri setelah Sunghoon mengamuk di kantin menjadi jauh lebih tenteram.


Tapi kelihatannya saja sih.


Hidup Seri sebenarnya tidak setenang itu. Banyak hal yang berkecamuk di kepalanya saat ini. Mulai dari banyaknya DM dan pesan masuk di semua sosial medianya, Haechan yang setiap hari merecokinya di rumah, hubungan Haechan dengan Doyoung yang masih perang dingin, Sunghoon yang akhir-akhir ini sering nangkring di kepalanya, Liam yang sudah seminggu tidak terlihat dan tidak ada kabar, dan.. surat kaleng.

Iya, surat kaleng yang beberapa bulan lalu sering muncul di depan pintu rumahnya kini muncul lagi. Dengan isi yang masih sama, namun lebih menyeramkan.


'Selangkah lagi kau mendekat pada Doyoung, aku akan membunuhmu ditempat'


Begitulah isi surat kaleng terakhir yang Seri dapatkan. Surat-surat itu masih Seri simpan di dalam kotak hitam di bawah tempat tidurnya.

Surat-surat itu sangat mempengaruhi hidup Seri belakangan ini.

Dia menjadi lebih parnoan di setiap waktu, selalu merasa ada orang yang mengawasinya di manapun ia berada, selalu merasa merinding setiap kali berpapasan dengan orang lain, dan yang paling parah adalah waktu tidurnya yang sangat berkurang. Di malam hari, Seri selalu kesulitan untuk memejamkan mata karena takut, bahkan bayang-bayang itu terbawa ke dalam mimpinya. Mimpi di mana seseorang mengejarnya dan berusaha untuk menyakitinya.

Semua itu membuat Seri semakin kalut dan pusing. Hari-harinya menjadi lebih berantakan, ia sering melamun, mudah lupa, bahkan tanpa diet yang sejak dulu ia rencanakan, berat badannya sudah turun karna nafsu makannya hilang.

Seri saat ini sedang memaksakan diri untuk terlihat baik-baik saja, padahal ia kini membutuhkan sandarannya.

"Oi, ngebolos lagi lu. Gak ajak-ajak"

Di tengah kegalauan Seri, seseorang datang menepuk pundaknya, membuat gadis itu sedikit terjengit.

"Ngapain lu disini?"

Eunsang, lelaki itu kemudian duduk di samping Seri. Sepasang sahabat itu kini sedang berada di roof top sekolah, duduk bersila di atas pembatas gedung. Agak berbahaya memang, tapi disini sangat nyaman. Sepi dengan angin sepoy-sepoy melambai, apalagi hari sudah sore dan matahari sudah bersembunyi di balik awan. Suasana yang semakin mendukung untuk menggalau.

"Lagi mikir aja"

"Kenapa? Mereka masih gangguin lu?"

"Dikit doang"

Seri kembali melemparkan pandangannya ke depan, mengamati hamparan lapangan sekolah yang hanya dihuni oleh beberapa orang siswa yang sedang bermain bola.

Tidak ada yang bersuara di antara mereka, hanya semilir angin yang membuat anak-anak rambut Seri ikut menari.

"Kalau ada masalah tuh di ceritain, bukan di pendam sendiri"

Wonderwall || Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang