Manusia itu kadang egois
Sampai harus merasakan kehilangan dulu
baru bisa menghargai kehadiran segala sesuatu di sekelilingnya.
Happy reading~
Pagi pukul 6, Haechan sudah menggedor pintu kamar Seri. Seri yang masih terlelap dibuat terlonjak kaget dengan kedatangan Haechan yang begitu tiba-tiba. Tapi sebenarnya kalau kalian ingat, Haechan sudah memberi tahu Seri kemarin untuk bersiap pagi ini karna Haechan akan mengajaknya jalan. Tapi sepertinya, Seri tidak menganggap serius perkataan Haechan kemarin. Alhasil gadis itu harus pasrah ketika Haechan menariknya paksa ke kamar mandi dan melempar handuk ke wajahnya. Mewanti wanti Seri untuk mandi kilat karna sebentar lagi jemputan mereka akan datang.
Pukul 6 lewat 45, Seri sudah berjalan terseok seok di tarik oleh Haechan menuju basement, sungguh kesadarannya masih belum terkumpul dan matanya masih sangat berat walaupun sudah mandi karna masih mengantuk dan akibat kembali menangisi Dokki semalaman.
Seri bahkan tidak mempedulikan Haechan yang terus mengomel sepanjang perjalanan menuju basement, tentang Seri yang tidak bangun pagi, Seri yang mandi terlalu lama padahal gadis itu hanya mandi selama 10 menit, tentang Seri yang berjalan lambat, tentang jemputan mereka yang sudah menunggu sejak 15 menit yang lalu, tentang manajer Sijin -yang ternyata juga ikut- yang sudah mengomeli Haechan karna terlalu lama, dan tentang hal hal lain yang bahkan Seri tidak peduli apa itu.
Karna kantuknya pula lah sehingga Seri tertidur di mobil selama hampir setengah perjalanan. Seri bahkan tidak sadar kapan mobil berhenti di dorm dream karna member dream sudah ada dalam mobil. Yang Seri ingat hanyalah, Haechan yang menyeretnya ke basement sambil mengomel, lalu Seri menguasai bangku paling belakang, meringkuk tidur memeluk bantal leher Haechan. Tapi ketika bangun, ia mendapati dirinya sudah bersandar di pundak Jaemin yang super duper nyaman, dengan posisi sama seperti ketika mereka pergi ke hutan Seoul Grand Park beberapa bulan lalu.
"Kita mau ke mana?"
Dengan suara serak khas orang bangun tidur, Seri bertanya pada siapa saja yang bersedia menjawab.
"Selamat pagi Seri"
Seperti biasa, Jaemin selalu penuh cinta dan kasih sayang. Lelaki itu bahkan tidak jijik sama sekali ketika membersihkan belekan di mata Seri.
"Kita ke Wonderlaaand!"
Haechan berseru riang dari kursi di samping kemudi. Lelaki itu tampak sangat exited dengan perjalanan ini.
"Katanya Dokki ilang yah?"
Sebagai jawaban untuk pertanyaan bernada iba dari Jaemin, Seri hanya mengangguk lemah.
"Nanti kita lihat kelinci di Wonderland yah"
Seri di sampingnya masih memberikan respon yang sama, hanya tersenyum lemah sambil memainkan jari Jaemin.
"Makanya punya anak tuh di jaga, jan ditelantarin. Ilang kan jadinya"
"Ngomong apa tuan muda?"
Niatnya memang Chenle hanya ingin berbisik pada Jisung yang duduk di sampingnya. Tapi entah apakah Seri memiliki pendengaran sonar sampai dia bisa mendengar bisikan Chenle. Dan kemunculan kepala gadis itu yang tanpa aba aba sudah berada di antara Chenle dan Jisung, ditambah dengan bisikan suara seraknya membuat kedua maknae itu merinding. Hawa mobil seakan tiba tiba berubah suram karnanya. Kedua lelaki itu hanya bisa terdiam. Mereka sungguh tidak ingin mencari masalah dengan Seri yang punya kelakuan sebelas dua belas dengan kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderwall || Kim Doyoung
Hayran KurguWonderwall . seseorang yang selalu kita pikirkan Ini kisah tentang Lee Seri, si gadis kecil dalam keluarga yang bahagia. Namun karna permainan cinta yang mendera keluarganya, hidupnya pun menggelap. Keadaan memaksanya untuk menjadi dewasa dalam umu...