02. Lee Haechan dan Lee Seri

200 29 4
                                    


Sibling's bond even more stregth than covalent bond


Happy reading ~


"Seri memang adikku hyung-deul"

Haechan memulai percakapan begitu tiba di ruang tamu sembari membawa nampan berisi 5 gelas minuman.

Di ruang tamu yang lumayan besar ini mereka berlima duduk saling berhadapan, di batasi oleh meja yang menampung minuman yang dibawa Haechan dan beberapa cemilan yang memang selalu di sana.

"Terima kasih minumannya Chan"

Johnny yang baru tiba beberapa saat lalu memilih untuk membasahi tenggorokannya terlebih dahulu sebelum menanggapi Haechan.

"Aku kira adikmu hanya 2? Dan mereka masih kecil kan?"

Sambung Johnny sambil mencomot sepotong rice cake manis.

"Yah, sebenarnya aku punya tiga adik."

Ungkap Haechan sambil melirik Seri yang sejak tadi hanya terduduk diam di sebelahnya. Entah apa yang sedang dipikirkannya.

"Tunggu dulu, kurasa ini bukanlah kabar yang seburuk itu sampai suasana di ruangan ini sekarang harus semencekam ini" Taeil bersuara setelah memperhatikan suasana sekitar yang menurutnya sedang tidak baik baik saja.

"Ya, kupikir juga. begitu hyung" Johnny yang duduk di sebelah Doyoung juga ikut menimpali. Pasalnya, sejak kedatangan Taeil dan Johnny beberapa menit yang lalu, di ruang tamu ini seolah ada kabut abu abu yang menyelimuti.

Pandangan tiga orang yang sedang bercakap itu langsung terfokus pada Seri yang duduk sebelah Haechan dan Doyoung yang duduk di antara Johnny dan Taeil. Mereka berdua sejak tadi hanya diam sambil sesekali saling melemparkan pandangan tidak suka.

"Apa?!"

Sahut mereka berdua setelah di perhatikan secara terang-terangan seperti itu. Membuat keduanya kembali saling adu pandangan sengit sebelum masing-masing membuang muka dan menghela napas dengan kasar. Bersamaan, lagi. Mereka berdua begitu kompak untuk ukuran manusia yang baru pertama kali bertemu.

"Ini kenapa sih Chan?"

Taeil agaknya mulai frustasi dengan keadaan di sekelilingnya. Ia paling tidak suka pertikaian. Seharusnya kita sebagai sesama manusia harus hidup rukun dan damai kan?

"Aku juga gak tahu gimana awalnya hyung, yang jelas mereka berdua habis berantem di depan"

"Berantem?"

Taeil sungguh tidak percaya dengan apa yang didengarnya barusan. Berkelahi? Doyoung dan Seri?

"Ya! Kau memukul perempuan hah?!"

Johnny yang sangat menghormati ibunya itu tidak terima jika Doyoung berani memukul perempuan, apalagi adik temannya sendiri.

"Bukan aku yang memukul! Aku ini korban hyung! Tanganku hampir patah gara-gara dia!"

Doyoung yang sejak tadi masih kesal jadi makin kesal setelah dituduh seperti itu.

"Tangan lo? Patah? Sama dia? Gimana gimana?"

Taeil makin bingung mendengarnya, pasalnya mana mungkin gadis kecil di samping Haechan itu bisa mematahkan lengan Doyoung yang jauh lebih besar darinya itu..

"Ah tau deh!"

Doyoung memilih beranjak meninggalkan ruang tamu ke kamarnya sebelum amarahnya kembali meledak. Moodnya benar-benar jelek pagi ini.

Wonderwall || Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang