part 6

999 195 7
                                    

Part 6

Seminggu tanpa berkirim kabar dengan Kang Bengkel membuat Ariana didera rasa rindu, untungnya Lala selalu mampir ke tokonya sepulang sekolah, setidaknya Ariana tidak terlalu kesepian. Sebenarnya Ariana juga merasa khawatir karena benar-benar tidak ada kabar sama sekali, tega sekali Kang Bengkel membuatnya khawatir. Sementara Ariana juga merasa kasihan pada gadis kecil yang selalu menemaninya seminggu terakhir ini, Lala juga sama kesepian seperti dirinya, ayahnya sulit dihubungi, tidak mengangkat telpon dari Lala dan menelopan saat Lala sudah tertidur.

Hari kedelapan tanpa kabar dari Kang Bengkel, Ariana mencoba menyibukan dari dengan menerima beberapa pesanan weding cake. Sebenarnya Ariana malas untuk menerima pesanan itu, hanya permintaan sahabat saja yang dia penuhi karena merasa tidak enak menolak. Para pelanggan tidak pernah komplain soal rasa dan dekorasi kue, hanya saja terkadang mereka terlalu cerewet menurut Ariana, cerewet bukan mengomentari pekerjaannya tapi mereka malah sibuk mengomentari kehidupan pribadinya.

Ariana merasa heran memangnya berdosa sekali kalau umur sudah dewasa tapi belum menikah?  Memangnya ini zaman apa? Ariana hanya bisa mengencangkan genggamannya pada pensil saat sedang membuat sketsa wedding cake pesanan salah satu pelanggan, yang sekarang ini masih sibuk mengoceh berkomentar tentang kehidupan pribadinya. Bukannya memikirnya tentang pernikahannya malah sibuk ngurusin hidup orang, Ariana hanya tersenyum membalas omongan kliennya itu, biarpun dalam hati ingin sekali balas mengomel.

Setelah kesibukannya yang membuat stres dengan pelanggan usil, Ariana kembali mengecek stok bahan di gudang setelah selesai dia kembali ke ruangannya dan memesan makanan via online, Ariana sedang malas keluar karena merasa lelah. Tiba-tiba satu notifikasi pesan masuk saat Ariana sedang makan siang, segera ia letakan sendok di atas soto betawi  pesanaannya. Rasa lelah hilang begitu saja saat membaca chat yang masuk, itu chat dari orang yang paling ia rindukan, Kang Bengkel.

[ Hai, merindukanku?]

Tanpa disadari Ariana menjerit saat membaca pesan itu, para karyawan yang merasa cemas langsung menyerbu masuk ke ruangannya, Ariana hanya tersenyum canggung dan mengatakan dia baik-baik saja. Tanpa menunggu lama sesaat para karyawan keluar ruangan dia langsung membalas pesan itu.

[Kirain udah lupa sama aku]

[Mana mungkin bisa lupa, aku bahkan gak sabar buat ketemu kamu, kapan kamu ada waktu?]

Kali ini Ariana membekap mulutnya sambil melompat-lompat. Ingat kejadian memalukan tadi saat menjrit seperti orang gila dan disaksikan oleh karyawannya. Sekarang yang harus Ariana pikirkan bagaimana caranya menormalkan detak jantungnya, Ariana terlalu bahagia apa yang ia harapkan terwujud. Tanpa pikir panjang lagi ia segera menghubungi Laura, ada banyak hal yang harus ia tanyakan, mulai dari tempat bertemu, harus pakai baju apa, dan apa yang harus ia katakan saat bertemu dangan Kang Bengkel.

Laura hanya tertawa saat mendengar rangkaian pertanyaan dari sepupunya, terdengar  begitu menggebu sekaligus kebingunggan, Laura merasa miris dengan sepupunya itu, usianya sudah matang tapi belum pernah pacaran, sepertinya seumur hidupnya hanya diisi dengan belajar dan bekerja. Kemudian dengan detil Laura menjelaskan semuanya, mulai dari tempat bertemu harus di kafe atau restoran yang ramai pengunjung, supaya saat orang yang ditemui Ariana berbuat kurang ajar Ariana bisa meminta bantuan pada pengunjung lain, kemudian pakaian yang menarik tapi tetap kasual, dan harus bersikap sesantai mungkin itu yang paling penting menurut Laura, karena kesan pertama begitu penting.

Kalau pasangan lain bertemu malam minggu atau minggu siang, berberda denga Kang Bengkel yang mengajak Ariana bertemu di malam jum’at, jangan- jangan Kang Bengkel ini bukan manusia pikir Ariana, tapi mengingat mereka janji bertemu di kafe yang ramai jadi Ariana segera mengenyahkan pikiran buruknya, Ariana tidak ingin terjadi kekacauan karena dia berpikir yang macam-macam. Ariana juga menuruti sepupunya dengan memakai pakaian yang kasual dan nyaman agar bisa menikmati pertemuan itu, dalam hati Ariana bersyukur memiliki sepupu yang berpengalaman dengan urusan laki-laki seperti ini.

Mak Combalng Jilid 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang