Part 1

1.8K 264 14
                                    

Masa sekolah adalah masa yang paling menyenangkan, apalagi bila menjadi anak yang populer. Semua orang mengenal dan mengagumi, setidaknya itu yang diraskan Ariana. Mempunyai sepupu yang populer sudah cukup membuat dirinya dikenal oleh orang lain, ada banyak anak yang ingin berteman denganya bahkan ada pula yang terang- terangan menyatakan suka padanya, hanya saja Ariana merasa masih terlalu kecil untuk berpacaran.

Berbeda dengan sepupunya Laura si diva sekolah, meskipun baru berumur lima belas tahun tapi Laura sudah merasakan yang namanya berpacaran. Berbadan tinggi, berkulit putih dengan rambut hitam panjang yang memesona, membuat semua orang terutama anak lali-laki, memandang kagum pada dirinya.

Ariana bukan anak yang pandai bergaul, teman satu-satunya yang dia punya hanya Laura sepupunya. Mereka memang seumuran, dari keluarga yang sama dan sekolah ditempat yang sama, sekolah milik kakek mereka, Ardi Soeharyono. Lelaki paling dihormati di keluarga mereka itu selalu berkata : “kejar apa yang menjadi tujuan hidupmu, lakukan dengan baik agar tidak ada penyesalan nantinya.”

Kata-kata dari kakek akan selalu Ariana ingat, untuk itulah dia berusaha dengan keras agar selalu menjadi yang terbaik di kelasnya. Berbeda dengan Ariana, Laura lebih pandai bergaul dan memiliki banyak teman, tetapi baginya sahabatnya hanya satu Ariana seorang. Tidak ada rahasia diantara mereka, dari urusan pelajaran hingga urusan pacar, tentunya pacar-pacar Laura.

Suatu hari ada seorang anak lelaki yang cukup tampan namun berperawakan kurus dan sedikit lebih pendek dari Ariana dan Laura, anak itu bernama Nando Dimitri. Nando menyatakan peresaan sukanya pada Laura. Tentu saja Laura menolak, Nando bukan tipenya sama sekali, tampan saja tidak cukup harus tinggi dan keren. Itu yang Laura katakan kepada Ariana, Arian hanya mendengarkan sambil lalu.

Hampir setiap hari Laura mendapatkan kiriman cokelat dari Nando, tapi tidak pernah sekalipun Laura memakannya. Sepertinysa memang rejeki Ariana setiap hari bisa makan cokelat yang enak dan jangan lupa tumpukan puisi yang manis yang lumayan bisa dibaca saat bosan belajar. Kabar bahwa Laura tidak pernah memakan cokelat pemberiannya membuar Nando frustrasi, tapi di saat yang bersamaan ada harapan untuk mendapatkan keinginannya yaitu berpacaran dengan Laura.

Sepulang sekolah Nando menunggu di gerbang, dia merasa harus memakai cara lain untuk medapatkan Laura. Nando akan bicara kepada Ariana, ia akan meminta dicomblangkan dengan Laura pada gadis itu. Yang Nando tahu, hari ini Laura dan Ariana tidak pulang bersama karena Laura ada ekskul basket. Setelah terlihat Ariana keluar dari kelas, Nando langsung menariknya ke arah parkiran.

“Apaan sih Do? Pake tarik-tarik segala?” ucap Ariana dengan napas terengah setelah berlari diseret oleh Nando.

“Ada yang mau aku omongin!”

“Ya ngomong, ngomong aja kali Do gak usah pake tarik segala.”

“Ini rahasia, yang lain gak ada yang boleh tahu!”

“Rahasia apaan?”

“Bikin aku deket sama Laura!” timpal Nando ketus.

“Dimana-mana yang namanya minta tolong itu yang sopan, bukan maen tarik begini!” sungut Ariana berapi-api.

“Maaf, aku Cuma gak tahu harus bagaimana lagi. Semua hadiah yang aku kirim Laura gak pernah mau terima.”

“Emh ... anu, semua cokelat yang kamu kasih aku yang makan,” Ariana berkata dengan penug rasa penyesalan.

“Gak apa-apa. Aku juga tahu, daripada mubazir 'kan lebih baik ada yang makan.”

“Iya sih, kamu gak marah 'kan?” tanya Ariana sedikit pelan karena merasa bersalah.

Mak Combalng Jilid 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang