"Orang bijak adalah orang yang bisa menghargai karya orang lain"
/ happy reading /
.....
Derasnya hujan masih setia mengguyur kota Busan hingga malam hari--Bersamaan dengan suara guntur yang saling beradu, seolah tidak ada yang mau mengalah, untuk menunjukkan kekuatan dari siapa yang terkuat menggelegar.
Begitu juga dengan kedua insani dalam sebuah ruangan mewah bernuansakan broken white, tengah beradu mulut mengeluarkan segala argumen yang menurut diri mereka paling benar.
Terhitung sudah 2 menit lamanya, namun belum ada satupun dari mereka yang menghentikan ke-egoisan dari dalam diri mereka masing-masing.
(Atau salah satu dari mereka)
"What's so hard about taking leave tomorrow, Jennie? this is your daughter's request, are you that bad with your daughter? Huh?" ucap Jeffrey
Jennie mendelik tak terima " Are you crazy? you want to destroy my career? Huh? Aku sudah menandatangani kontrak dan besok pagi--adalah jadwal pemotretannya. Bagaimana bisa aku membatalkan perjanjianku begitu saja Jeff. Jangan gila kamu!!" kukuh Jennie masih pada pendiriannya
Jeffrey melayangkan tatapan tajamnya, merasa tidak percaya dengan alasan apa yang baru saja keluar dari mulut istrinya itu
"God.." Jeffrey menggeram sembari memijit pangkal hidungnya, wajahnya terlihat memerah karna menahan marah, sekuat tenaga ia menahan tangannya agar tak lepas kendali hingga menampar pipi istrinya.
Ia menatap istrinya, yang tidak menunjukkan sedikitpun rasa bersalah diwajahnya
Jennie berubah!
Yah--inilah yang Jeffrey takutkan selama ini akhirnya terjadi
Dari awal--Jeffrey memang tidak setuju, jika Jennie melanjutkan karir nya menjadi model setelah melahirkan anak pertama mereka ( Jung Ella).
Namun mau bagaimana lagi? Semua sudah terlanjur terjadi, Jennie yang bersikukuh ingin mempertahankan pekerjaannya karna sudah menjadi cita-citanya sedari kecil, mampu membuat Jeffrey merasa kasihan dan tidak tega jika ia harus mengekang istrinya terlalu keras.
Dan kemurahan hati Jeffrey sebagai suami ia tunjukkan dengan cara memberikan kebebasan bagi Jennie untuk menjalani pekerjaannya. Asal dengan 1 syarat, sesibuk apapun pekerjaannya, Jennie tetap harus menjalankan tanggung jawabnya menjadi seorang ibu.
Dalam kurun waktu 5 tahun , Jennie memang sempat menjalankan tanggung jawabnya menjadi seorang ibu, sebagaimana ibu pada mestinya, meskipun Jennie sering bersikap workaholic, Jeffrey masih cukup sabar dalam menghadapi istrinya, karna perhatian Jennie pada saat itu masih ada untuk Ella. Namun dalam kurun 2 tahun ini, perubahan mulai muncul dalam diri Jennie, perhatian Jennie pada Ella mulai berkurang, ia bahkan terkesan abai dengan putrinya, dirinya benar-benar di butakan oleh ambisi dan mimpi-- Jennie seakan lupa akan tanggung jawabnya menjadi seorang ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR J - JJH√
Fanfiction"Semesta memang mendukung kita untuk bertemu, tetapi takdir yang menolak kita untuk bersatu" Seharusnya dihari itu, Hanna tidak menerima kebaikan yang Jeffrey tawarkan padanya. Seharusnya di hari itu, Hanna memperkokoh benteng pembatasnya disaat...