17

36 3 0
                                    

"Orang yang bijak adalah orang yang bisa menghargai karya orang lain"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Orang yang bijak adalah orang yang bisa menghargai karya orang lain"

/happy reading/

.........

Bangunan rumah sakit yang menjulang tinggi, tampak terlihat dari jarak 5 meter. 

Suara langkah kaki menggema diujung lorong,  terlihat langkah kaki dari seorang pria yang tengah berjalan didalam lorong rumah sakit dengan membawa sekantong plastik ditangannya.

Langkah kaki pria itu berhenti begitu sampai didepan salah satu pintu kamar ruang inap. 

"Halmeoni" suara pria itu mengalun lembut menyapa sang penghuni kamar. Tak lupa dengan senyum yang mengembang diwajahnya.

"Aku bawakan buah untuk halmeoni" pria itu berjalan santai kearah neneknya,  kemudian menarik kursi untuk ia duduki. Setelahnya ia mulai membuka bungkus plastik putih yang ia bawa tadi dan mengambil 1 buah jeruk didalamnya. 

Pria itu dengan telaten mengupas kulit jeruk,  untuk disuapkan pada neneknya. 

"Halmeoni aaaa!!! " titahnya lembut

Sang nenek terlihat mengulas senyum, menyambut dengan hangat buah jeruk yang akan masuk kedalam mulutnya .

"Jeruknya manis kan halmeoni? "

"Iya---jeruknya manis---kaya kamu" sebelah tangan neneknya terangkat dan mengelus pipi pemuda itu lembut.  Pemuda itu hanya mengulas senyum senang sebagai jawaban. 

"Oh ya halmeoni , tadi---dr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Oh ya halmeoni , tadi---dr. Min sudah memberitahuku, kapan jadwal operasi halmeoni akan dilaksanakan. Kata dr. Min-- operasi halmeoni akan dilaksanakan sekitar 2 hari lagi. "

Ia tersentak. Perkataan yang keluar dari mulut cucunya itu membuat wanita berusia 70 tahun menghentikan kegiatan mengunyah nya sejenak. Mata tuanya menatap cucunya dengan perasaan sedih. 

Jujur ia sedih bukan karna besok ia akan dioperasi,  melainkan ia sedih karna tidak tega melihat sang cucu yang harus membanting tulang lebih keras lagi untuk mencari biaya pengobatan .

DEAR J - JJH√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang