"Orang yang bijak adalah orang yang bisa menghargai karya orang lain"
/happy reading/
........
Manusia pasti tidak akan pernah terlepas dari yang namanya masalah. Masalah tersebut bisa datang darimana dan kapan saja. Sebagai manusia, kita memang disarankan untuk menghadapi masalah tersebut. Bukannya malah pasrah dan lari dari masalah tersebut, yang ada---jika kita membiarkan masalah tersebut maka akan membawa dampak buruk bagi kehidupan kita.
Karna masalah itu ada untuk menguji kualitas hidup kita.
Hanna yakin, jika Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar kemampuan batas umatnya. Maka dari itu, Hanna mencoba untuk menghadapi masalahnya. Hanna yakin ia bisa melawan masalah yang sedang dihadapinya kini.
Hanna menilik pada jam didinding yang sudah menunjukkan pukul 03:15, sudah 15 menit berlalu semenjak kepergian Eun Sook.
Saat ini, Hanna dibiarkan berada didalam kamar sendirian dengan kedua tangan dan kedua kaki yang masih terikat. Lucas yang ditugaskan untuk menjaga dirinya memilih untuk berjaga diluar kamar, mungkin karna pria itu sudah jengah terhadap dirinya yang tanpa henti memohon padanya supaya dilepaskan.
Ya- Hanna tahu jika usahanya pasti akan berbuah percuma karna pria itu sama sekali tidak merespon perkataannya. Namun apa salahnya mencoba? Setidaknya biarkan ikatan di kaki dan tangannya dilepas, karna kedua tangan dan kakinya terasa mati rasa dan itu membuat Hanna tersiksa. Toh dirinya juga tidak akan bisa kabur karna kakinya sudah disuntik bukan?
Sungguh Hanna dibuat kesal dengan pria bermata tajam itu. Andai saja kedua tanganya tidak terikat Hanna ingin sekali meninju wajah tampannya.
" Dasar pria berhati batu ! " umpat Hanna kesal, gadis itu saat ini tengah berusaha untuk mengambil ponsel dari dalam saku celananya. Rencananya ia akan meminta bantuan pada siapapun itu yang akan ia hubungi.
"Ok Hanna kamu pasti bisa" dengan posisi tangan terikat didepan membuat Hanna sedikit merasa lega, pasalnya jika tangannya diikat dibelakang, pasti akan menyulitkan dirinya untuk mengoperasikan ponsel
"Aahhh-akhirnya!" Hanna bernapas lega, dalam hati ia berjingkrak senang ketika berhasil mengambil ponselnya.
"Untung saja ponselku tidak diambil pria sinting itu." gumam Hanna
Gadis itu mulai membuka ponselnya tak lupa ia juga mengaktifkan GPS nya, supaya orang-orang yang ia mintai pertolongan nantinya bisa melacak keberadaan dirinya, sebenarnya Hanna belum tahu dimana ia saat ini berada, tapi saat mendengar percakapan Eun Sook dengan anak buahnya tadi, Hanna yakin jika dirinya saat ini bukan berada di Busan. Ia lalu mulai menelpon panti sebagai tujuan utama, entah mengapa? pikirannya pertama kali mengarah ke panti untuk dimintai tolong.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR J - JJH√
أدب الهواة"Semesta memang mendukung kita untuk bertemu, tetapi takdir yang menolak kita untuk bersatu" Seharusnya dihari itu, Hanna tidak menerima kebaikan yang Jeffrey tawarkan padanya. Seharusnya di hari itu, Hanna memperkokoh benteng pembatasnya disaat...