"Semesta memang mendukung kita untuk bertemu, tetapi takdir yang menolak kita untuk bersatu"
Seharusnya dihari itu, Hanna tidak menerima kebaikan yang Jeffrey tawarkan padanya. Seharusnya di hari itu, Hanna memperkokoh benteng pembatasnya disaat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Orang yang bijak adalah orang yang bisa menghargai karya orang lain"
/happy reading/
Warning 🔞🔞
........
Pintu berwarna putih terlihat dibuka menampilkan sosok Jeffrey dibaliknya. Membuat Jennie yang belum bisa tertidur memandang kearah pintu. Jennie pun segera bangkit, dengan perlahan karna tidak ingin mengusik ketenangan Ella yang sudah terlelap dalam tidurnya.
"Kau sudah pulang" Jennie menilik jam di dalam kamarnya "katanya tadi sudah ada diperjalanan, kenapa baru sampai sekarang? " tanya Jennie setelah melihat waktu yang sekarang telah menunjukkan pukul 21:57 malam. Jennie yakin betul jika terakhir ia menelepon Jeffrey adalah diwaktu 19:00 sementara perjalanan mereka dari kantor ke mansion hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit saja.
"Tadi aku terjebak dalam badai salju, dan tidak memungkinkan jika aku harus melanjutkan perjalanan, maka dari itu aku lebih memilih berlindung di tempat yang lebih aman dan melanjutkan perjalanan setelah menunggu badai berakhir " balas Jeffrey sembari melepas tuxedo miliknya.
Jennie hanya menghela napas, kemudian turun dari ranjang untuk membantu Jeffrey melepaskan ikatan dasi nya, ketika ia melihat suaminya itu kesusahan dalam melepasnya.
"Jangan menariknya kebawah. Jika kamu menariknya kebawah, maka simpul tali nya akan terikat semakin kuat" titah Jennie dengan kedua tangannya yang sibuk membuka simpul dasi di leher Jeffrey
Jeffrey pun hanya mampu mengulas senyum, kemudian kedua tangan kekarnya itu mulai meraup kedua pipi Jennie agar bisa mempermudah nya dalam mengecup bibir istrinya
"Terimakasih" balasnya
Jennie hanya mengangguk pelan sebagai jawaban " Kamu mandi lah sekarang!! Aku akan kedapur untuk membuatkan kamu kopi dan juga makan malam" seru Jennie dan mendapat anggukan dari Jeffrey. Jennie menatap Jeffrey dengan tatapan tak terbaca, kemudian ia tersenyum tipis sebelum mulai mengambil langkah untuk pergi kedapur
Sepeninggal istrinya , Jeffrey berdiri didepan cermin yang memantulkan refleksi dirinya. Kemudian ia mulai melepas ikatan satu persatu kancing dikemejanya hingga menampilkan abs diperutnya yang sempurna
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
