"Semesta memang mendukung kita untuk bertemu, tetapi takdir yang menolak kita untuk bersatu"
Seharusnya dihari itu, Hanna tidak menerima kebaikan yang Jeffrey tawarkan padanya. Seharusnya di hari itu, Hanna memperkokoh benteng pembatasnya disaat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Orang yang bijak adalah orang yang bisa menghargai karya orang lain"
/happy reading/ .....
Satu kecupan berhasil mendarat di kening Ella, kecupan itu berasal dari sang mama yang selalu Ella dapatkan ketika akan masuk ke dalam sekolah
"Nanti jangan lupa ya ma, jemput Ella jam 10:00" Ella mengucapkan kalimat yang sama dengan apa yang ia katakan tadi malam kepada mamanya. Karna besok disekolah Ella mengadakan piknik tahunan, maka pihak sekolah sengaja memulangkan siswa-siswinya lebih awal. Hal itu bertujuan untuk memberi kesempatan bagi para siswa agar bisa mempunyai banyak waktu untuk mempersiapkan segala keperluan yang akan dibawa saat piknik nantinya.
"Iya sayang mama janji, mama tidak akan lupa menjemput Ella"
"Thank you mom"
"Iyaa--" Jennie mencubit pelan pipi anaknya "Jangan nakal disekolah ya, perhatikan apa yang guru ajarkan padamu mengerti! " ucap Jennie sebagai nasihat, Ella pun mengangguk lantas memeluk tubuh ibunya.
"Sampai jumpa lagi sayang~~"
"Sampai jumpa lagi Mom~" ucap Ella sembari melambai-lambaikan tangannya kearah sang mama sebelum ia masuk kedalam kelas.
......
*Flashback on
"Menurut mitos, bunga dandelion bisa mengabulkan harapan seseorang." ucap Hanna dengan bunga dandelion ditangannya yang baru saja ia petik. Saat langkah kaki mereka berhenti tepat didepan gerbang panti, Hanna tidak sengaja melihat tanaman bunga dandelion tumbuh didekat pagar. Ketika mengingat akan mitos dari cerita yang pernah ia baca, Hanna pun sontak memetik bunga itu. Hanna ingin membuktikan kebenaran dari mitos yang pernah ia baca tersebut.
"Bagaimana bisa sebuah bunga bisa mengabulkan sebuah harapan ? " Jaehyun mengerutkan alisnya, ekspresinya diliputi penuh tanda tanya, menatap wajah Hanna yang terlihat bahagia hanya karna sekuntum bunga
Hanna menghela napasnya sejenak " Jika kita tengah mencari harapan dan berdoa dengan bunga dandelion ditangan kita, lalu kita meniup bunga dandelion tersebut hingga berterbangan keudara, maka harapan kita akan terkabul. "
"Apakah kamu percaya dengan mitos itu? "
Hanna menggeleng pelan " aku memang tidak percaya dengan mitos, tapi--apa salahnya untuk dicoba" Hanna mengulas senyum simpul kearah Jaehyun, "Tenang saja, aku masih percaya dengan Tuhan kok"lanjut Hanna setelahnya ia terkekeh pelan sebelum akhirnya ia mencoba untuk mempraktekkannya.
Dua manik hitam Jaehyun terpaut memandang lamat wajah Hanna yang tengah berdoa dengan mata terpejam. Dikala langit senja menjadi saksi bisu akan kebersamaan mereka berdua hari ini . Keseriusan dari wajah Hanna, membuat Jaehyun bertanya perihal harapan apa yang tengah di minta gadis itu.
