Cpt-8

7.5K 476 34
                                    

Lanjut, jangan lupa Voment. 18+

Author Pov.

Edgar pusing, kerongkongannya kering sekali, nunutnya juga terasa membengkak dibalik celana kedodorannya.

Dia menahan sesak, antara sesak ngaceng sama sesak kencing. Kursinya pun terasa sangat tak nyaman saat ini, dia sangat gelisah. Lubang ayamnya juga gatal sekali, Edgar bingung.

"Eung..Rain.." Ingin sekali Edgar mendesah, ingin sekali Edgar merasakan puting milik Raina, ingin sekali Edgar memasuki milik Raina, ingin sekali lubang ayam Edgar ditusuk jari Raina.

Hey, ada apa dengannya saat ini, perasaan dia hanya minum susu hangat pemberian Raina pagi ini, dan setelahnya sensasi ini terjadi.

"Ahhh..eunghh..mpphh..ssshh..R-rain.." desah Edgar tertahan. Dia menghimpit kakinya menahan gejolak di nunutnya.

"Gerah, astaga gerah banget" Edgar segera melepas dasinya dan melempar jas hitamnya asal. Setelahnya dia membuka kancing kemeja putihnya dan mengipasi tubuhnya sendiri.

Raina menghela napas pasrah, telinganya sakit mendengar desahan menyakitkan yang Edgar keluarkan.

Dia mendongak, matanya langsung terbelalak saat melihat kondisi Edgar yang sedikit...memprihatinkan. Edgar meringkuk di lantai, dia memegang anunya yang sudah jegang.

Edgar memang suka nenen, tapi dia gapernah minta yang lebih dari itu. Keperjakaannya masih terjaga sampai sekarang.

"Edgar?" panggil Raina, dan suara Raina makin membuat anunya tegang, kenapa suara Raina bahkan bisa membuanya turn on begini.

Edgar mendongak sedikit, wajahnya memerah, matanya sayu, bulir keringat mengalir dari dahi dan pelipisnya. Matanya juga berkaca-kaca karena menahan rasa menyakitkan ini.

"Rain..hiks..sakit...hiks..panas juga ih..tolongin aku Rain..anh..ahh..Rain!"

Raina bimbang guys, harus apa dia saat ini. Mereka sudah berjanji untuk tidak bermain genjot ranjang selagi belum menikah, dosa besar itu juga karena nenen dan pacaran.

Selebihnya mereka gamau nambah langkah menuju kubangan dosa lagi.

Edgar merangkak, dia merangkak perlahan mendekati Raina yang berdiri tak jauh darinya. Dia merangkak seperti kucing mendekat ke arah majikannya.

Tidak tau, tapi Edgar pernah melihat Mendiang abangnya melakukan hal ini dengan mendiang Alshee. Riel merangkak dan memohon seperti kucing.

Edgar segera menyentuhkan kepalanya di paha Raina. "Rain..bantu..aku..eunghh..Rain.." desahnya memohon.

Raina menghela napas, oke dia sudah membuat keputusan, segera Raina menyentuh bahu Edgar, dan meletakan tangannya di punggung Edgar.

Langsung saja dia menggendong ala koala Edgar di tubuhnya, lalu membawanya ke kamar. Edgar bergerak agresif, dia menjilat leher Raina, menggigitnya lalu menghisapnya.

Sehingga tercipta cupangan disana, harusnya kan Raina tuh yang ngedesah, tapi..ah sudahlah.

"Rain..cepe..engh..cepetan!!" desak Edgar, dia menggesek miliknya di dekat milik Raina. Sungguh ini menyiksa.

Sedangkan Raina. Bajingan, siapa yang masukin obat perangsang!?.

Nah, kalau uda begini. Apa yang harus dilakukan?


































Tbc.

Aku kasih 2 pilihan, mau di kasih adegan ranjang, atu skip aja? Btw aku pecinta woman on top hehehe.

My Crybaby CEO 2 [Edgar Damienzee]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang