Nahloh kok uda ending aja? Aku pernah baca sebuah komen, jangan buat chapter panjang-panjang kalau ujungnya malah Sad Ending. Nyesek anjir.
Nah, yaudah. Paham kan?
Author Pov.
Edgar bersemangat ah tidak, dia amat sangat bersemangat saat ini. Dia sudah membeli cincin, membeli bucket bunga, pokoknya persiapan Edgar sudah mateng.
Dia bahkan sudah berdiri terbodoh di depan rumah Raina selama 2 jam lamanya, entah apa yang dia tunggu.
"Masuk tidak ya?" gumamnya labil, dia jadi ragu nih sekarang.
"Halah, hantam aja bosq" gumam Edgar kemudian menerobos masuk ke dalam rumah Raina.
Rumahnya tetap terasa hangat dan nyaman "Rainaaaaaaaaa" panggil Edgar bernada ceria. Dia menelusuri isi rumah tersebut.
"RAINAAAAAAAA"
"Apasih!? Masuk bukannya ngucap salam malah teriak kayak di hutan!"
Edgar tersenyum lebar, dia berjalan mendekati Raina dan langsung menyerahkan bucket dan kotak berisi cincin itu. Tanpa ada kata lamaran sama sekali.
"Apa?" tanya Raina heran. Edgar merengut, dia memberikan bunga tersebut agar di pegang Raina. Lalu dia membuka kotak beludru itu dan menunjukannya pada Raina.
"Nikah yuk" ajaknya bersemangat.
Raina terpelongo, apa mantannya ini gila? "Kau gila?" Raina tak habis pikir dengan pemikiran absurd Edgar. Dateng-dateng ngajak kawen.
"Enggak tuh, aku mau nikahin kamu sebelum kamu positif hamil. Jadi ayo kita nikah" ujarnya bersemangat.
Raina merasa umurnya berkurang 10 tahun, dia memijit dahinya yang pusing "Edgar, kamu yakin?" tanya Raina tenang.
Edgar menganggum semangat "Kamu yatim, aku yatim. Kita sama-sama gak ada keluarga jadi alangkah baiknya kalau kita jadi keluarga" ujar Edgar lembut.
Dia menyentuh pipi Raia kemudian mencium dalam dahinya "Biarkan aku bertanggung jawab saat kamu hamil. Oke?" Raina merasa ini adalah lamaran teraneh.
Tapi lebih anehnya, Raina terharu "Kamu gak romantis Ed" ketus Raina sembari memakai cincin yang tadi Edgar sodorkan.
Seakan tau jawabannya, Edgar tersenyum lebar. Dia membawa Raina kepelukannya dan mengangkat tubuh wanitanya.
"Aku seneng banget, akhirnya aku gak sendirian lagi. Kasur aku jadi anget, uang aku juga ada yang habisin, tiap hari main genjot ranjang sama Raina, kita bakalan punya baby yang banyak, terus-"
Chuuuup.
Edgar terdiam, namun dia langsung menguasai diri dan menerima serangan cinta dari Raina. Mereka saling melumat, menggigit bibir lawan masing-masing.
setelah pasokan oksigen habis, keduanya berhenti "Kamu cerewet" ketus Raina. Edgar hanya terkekeh pelan dan memeluk erat tubuh Raina.
Bersandar di lekuk lehernya, lalu mencium-ciumnya singkat "Sayang kamu banyak-banyak. Muach💕" ucapnya penuh dengan perasaan.
Raina membalas ucapan Edgar "Sayang kamu juga banyak-banyak"
Ternyata, dibalik tragedi kematin keluarga Edgar, butuh 15 tahun untuk Edgar mendapatkan kebahagiaannya. Dan Edgar, tak ingin ada kesedihan.
Atupun sad ending untuk hidupnya.
Tak mau, sampai kapanpun Edgar bertekat agar terus bahagia. Dia capek nangis mulu, serius deh. "Oh ya, aku mau punya 16 anak. Biar bisa bikin boyband" ujar Edgar polos.
Raina terkekeh "Haha, gausah gila sayang. Ngelahirin 4 aja uda syukur banget nantinya" iya-ya, benar juga.
"Yaudah terserah, yang penting jangan 2"
"Loh kenapa? Kan bagus KB"
Edgar merengut "Gamau!! KB Itu keluarga berantakan. Dulu aku cuma 2 bersaudara sama abang dan endingnya? Dia bundir ninggalin aku sendiri."
Oalah, itu alesannya.
"Yaudah, terserah kamu aja"
Edgar tersenyum senang. Dipastikan dia akan mendapat banyak keturunan dari Raina. Lihat saja.
My Crybaby CEO 2.
End✨Yo, aku sedikit trauma sama komenan itu. Jujur aja, makannya aku kalau mau buat cerita dengan chapter panjang jadi mikir 1000 kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crybaby CEO 2 [Edgar Damienzee]✔️
Romance[COMPLETE] Edgar, kini sudah berusia 23 tahun. Dia melanjutkan perusahaan milik Damian bersama Raina. Kekasih sekaligus sekretarisnya. "Edgar, kamu habisin persediaan susu aku ya?" "Habisnya aku mau nen gak kamu kasih!" "Nakal ya" "Biarin!" "Mau ak...