Cpt-1

18.4K 912 95
                                    

Aku balik, ada yang kangen? Elah Ryn geer bener lu. Btw disini bakalan banyak part tentang Edgar dan duo bocil, gatau kenapa aku pengen aja gitu. Gpp kan?

Author Pov.

Damai sekali, pagi hari yang damai tanpa adanya keberisikan dari sekitarnya. Memang pas sekali jika Edgar memilih untuk tinggal di perumahan ini.

Dia libur karena ini hari minggu, dan nanti malam dia mau kencan di kamar sama Raina.

Tapi, semua harus buyar.

Brak! Brak!

"OM EED!! BANGUN OM!!"

Edgar berfikir, sejak kapan namanya jadi Eed? Gak sekalian aja jadi Suep.

Edgar menggeram rendah, kemudian membuka matanya dan bangun.

BRAK! BRAK!!

"OM EED!! BUKA ATAU DAMI HANCURIN!!"

"Damcil, tenang"

"JANGAN PANGGIL AKU DAMCIL!!"

"Kamu bentak aku?"

"Eh? Ampun hueeeeeeee maaf Queen cantik"

Mereka benar-benar mirip Damian dan Queenze yang lalu. Edgar berjalan dengan malas menuju keluar kamar. Dia gatau kenapa bocil-bocil ini datang.

Cklek.

"Kalian mau apa?"

"Assalamualaikum Om" ujar Queenze sopan.

Mereka memakai pakaian couple, sweater pink, Queenze memakai topi baret sedangkan Damian memakai kupluk bergambar panda.

"Wa'alaikum sallam Queen, kamu emang sopan banget ya. Gak seperti tuh bocil" Edgar mengelus pipi gembul Queenze.

"Ih! Om Eed jangan sentuh-sentuh Queen cantiknya aku!" nah loh, pawangnya marah.

"Lah, kok ngamok kamu cil"

"Awas ya Om, aku aduin Mama!!"

"Eh jangan," Edgar segera menjauhkan tangannya dari pipi gembul putih merona Queenze.

"Om, kata Mama sama Tante Hanara. Om harus bawa kami ke Taman bermain,"

"Om mau libur-"

"Ini hukuman karena om uda mengotori pikiran Damian"

Edgar kicep seketika "Oke, om mau cuci muka dulu. Kalian duduk di sofa jangan banyak tingkah" pesan Edgar kemudiam berlari menuju kamarnya.

Damian menggaet tangan mungil Queenze dan membawanya ke sofa "Queen cantik" panggil Damian, dia langsung menidurkan kepalanya di paha Queen begitu mereka duduk.

Dia memandang wajah cantik Queenze, bulu mata lentik Queenze membuat Damian terpaku "Queen, cantik banget. Nanti besar nikah sama Damian yuk" celetuk Damian.

Queen tersenyum lembut, dia mengelus pipi gembul Damian "Gamau ah, Queen mau nikah sama Leo aja" ujar Queenze.

Mata Damian langsung berkaca-kaca.

"Hiks..Queen gak sayang Dami lagi.."

"Sejak kapan Queen sayang sama Dami?"

Sakit hati dedeq. "MAMAAAAAAAA QUEEN GAK SAYANG DAMI LAGIIIIIII!!"

Edgar terkekeh dari dalam kamar, lucu banget sih mereka berdua ini.

***

Papa muda~ papanya para remaja~ azeeek.

Sedari mereka bertiga masuk ke taman bermain, banyak yang memandang ke arah mereka. Pasalnya mereka seperti pergi bersama Papa mereka.

Edgar kan juga uda cocok jadi bapack-bapack. "Kalian mau main apa?" tanya Edgar.

Queenze tak menjawab, dia ngikut aja kemana dibawa Damian pergi, ditarik mulu dari tadi. Heran Queen.

"Mau naik baling-baling" ujar Damian.

"Jangan, tinggi banget"

"Cih, nyebelin"

"Dami"

"Iya maaf Queen cantik"

Akhirnya Edgar membawa dua bocil ini menuju ke penangkaran buaya yang ada di ujung taman bermain.

"Om, buaya nya kok mangap aja?" tanya Queenze.

"Itu karena mereka lagi nunggu mangsa" jawab Edgar.

Damian langsung menarik tangan Queenze agar menjauh dari pagar penangkaran "Kenapa Dami?"

"Jauh-jauh Queen, mereka buaya darat. Lagi nyari mangsa, ntar kamu jadi korban mereka. Aku gamau"

Edgar menepuk jidatnya pelan, saklar di otak Damian eror apa gimana sih, beda dong Buaya darat sama buaya yang ada di sana.

Dari siapa lagi tuh bocah belajar.

Kemudian mereka pergi beli gulali, dan gak sengaja jumpa sama Raina yang lagi bawa 2 anak tetangga rumahnya "Rain? Kamu lagi bawa Leo sama siapa tuh?"

Raina langsung menoleh, wajahnya ber ekspresi datar seperti biasanya "Oh, ini anak pungot-"

"Kakak!!"

"Anak Kak Nana, namanya Jerome. Keponakan aku"

"Salam kenal, eh halo cantik. Mau gak jadi masa depan aku" Jerome memberikan wink tampannya kepada Queenze.

Leo segera menjewer telinga sepupunya itu "Enak aja, Queen itu calon istri aku!" ujarnya kesal.

"Kalian ngapai sih, Queen ini cuma punya aku. Kalian gaboleh ambil-ambil, nanti aku aduin Papa" ujar Damian santai.

Edgar dan Raina saling pandang, apa-apaan bocah-bocah ini "Kita barengan aja yuk" ajak Edgar.

Raina mengangguk setuju, akhirnya mereka berkeliling dan bermain permainan bersama. Terkadang akan ada keributan kecil karena perebutan dalam menarik perhatian Queenze.

"QUEEN PUNYA AKU!!"

"ENAK AJA!!"

"QUEEN CANTIK PUNYANYA DAMI!!"

"Diem deh, aku itu punya nya mama Deeva yang cantik" celetuk Queenze malas.

Kenapa mereka berisik sekali, padahal Queenze ini kan punya nya Mama Deeva dan Papa Gaskar yang baik hati dan tidack sombong.

Memang, susah ya jadi orang cangtip.




























Tbc.

Nanti di book baru Damienzee, mereka umurnya uda 17 dan 18.

Jadi akan ada perbedaan antara disini dan disana.

My Crybaby CEO 2 [Edgar Damienzee]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang