Hai guys maaf belum bisa update😭
Sebenarnya udah ada setengah dari Minggu kemarin tapi aku bingung mau lanjut gimana. Chapter selanjutnya itu si Hera dan Devan terlibat perdebatan wkwk. Aku bingung bahan materi perdebatan mereka gimana. Aku punya dua opsi sebenarnya, gini:
1. Versi asli mereka debat masalah materi psikologi
2. Versi author lebih pengen menonjolkan kejurusannya mereka tapi ini lebih susah😭Beri saran teman. Harus komen pilih 1 atau 2 biar aku bisa mengambil keputusan.
Lebih dari itu aku lagi banyak pikiran masalah yang bener-bener ga perlu dipikirkan. Seperti orang tidak beriman mengkhawatirkan masa depan. Astagfirullah. Skip😅
Aku ingat kata Ayah ku gini, orang lain boleh berpendapat, kalian boleh memberi saran dan kritikan tapi diri sendiri adalah orang yang membuat keputusan. Ini membuatku berpikir bahwa setiap tingkah laku ya tanggung jawab sendiri jangan nyalahin orang hanya karena perkataan mereka mempengaruhi kalian.
Kalian pasti berpikir apa hubungannya coba😅
Ga related ya nanti aku jelasin kalau kalian udah milih ;)Salam cinta dari author ke pembaca setia❤️
Terimakasih sudah membaca😘
KAMU SEDANG MEMBACA
How Can Be
Teen FictionKita selalu punya cerita masa remaja tapi tidak punya cukup waktu untuk menuliskannya. Sekedar mengingat bagaimana kita tumbuh di masa itu hingga bagaimana kita menjadi sekarang. (How Can Be) Kalau menurut bilangan biner nggak ada angka dua, tiga da...