Bangun tidur ku terus kerjain tugas❌
Bangun tidur ku terus baca wp✔️///
Thalia berjalan menuju kelasnya dengan tangan yang penuh dengan buku, huft istirahat nanti ia akan mengembalikannya ke perpustakaan.
Bruk
"Awh," Thalia langsung berjongkok kala kakinya kejatuhan buku-buku tebal yang tadi ia bawa. Thalia lalu melihat sepatu vans yang berada di depannya mendekat, lalu tertekuk saat membantu Thalia merapikan buku-bukunya. Thalia cepat-cepat mengambil buku-bukunya, lalu ia berdiri hendak berjalan menuju kelasnya tanpa mengucapkan maaf atau terimakasih pada orang tadi.
Tapi langkahnya terhenti saat lengannya yang terbungkus seragam panjang tercekal. "Mau kemana lo?"
Thalia langsung mendongak mendengar suara itu, "Gibran?"
Gibran sudah mau membuka mulut saat Alexis, Rasyid dan Bambang tiba-tiba berjalan ke arahnya. "Gib!" Mereka berlari mendekat.
"Ngapain lo nahan-nahan cewe gini?" Alexis bertanya heran, lalu ia menoleh hendak mengamati cewek yang dicekal Gibran.
Alexis sontak menutup mulut bersama Bambang mendapati Thalia tengah menunduk tanpa kacamatanya. "Ini Thalia? Sumpah Thalia yang tadi malem?!" Seru Bambang tak percaya. Penampilan Thalia saat ini sangat menipu, rambut digerai berantakan dan seragam kebesaran. Thalia baru sadar, kacamata bulat non minusnya terlempar dan lupa ia pasang kembali. Karena dia memang tidak rabun, jadi tak mengenakan kacamata tidak ada bedanya.
"Wah gila sih ini, pantes aja kita kaga tau!" Alexis langsung berdecak kagum. Bambang masih menutup mulutnya alay. "Pergi ke Jogja beli kuwali, lu aja kali."
Alexis menampol kepala belakang Bambang. "Eh, kita belum pernah kenalan-"
"Dih kita? Lu aja kali." Potong Bambang, Alexis kembali menampol sahabatnya.
"Kenalin, gue Alexis Yudistira." Ucap Alexis memperkenalkan diri.
Thalia meringis, ia mengulurkan tangan menyambut tangan Alexis. "Thalia Jingga."
"Widih namanya secakep orangnya uwu." Bambang berkata garing. "Gua Bambang-"
"Bambang su Brambang!" Alexis menyela cepat. Kini giliran Bambang yang menampol kepala Alexis. "Gue Bambang Wibowo." Ulur tangan Bambang kepada Thalia. Thalia menerimanya ragu, ia kembali menunduk setelah menggumamkan namanya.
Thalia merasa dirinya menjadi pusat perhatian karena dikelilingi tiga orang yang cukup terkenal -biang onar, di sekolahnya. Diam-diam ia menghembuskan nafasnya gusar, takut hidupnya tak lagi tenang setelah ini.
"Cantik, jalan-jalan ke Kota Solo, besok jalan sama aku yuuu!" Bambang menggoda ngawur, Alexis langsung menampolnya. "Apaan sih Bambang garing amat lu tai."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me (On Going)
Teen Fiction⛔Mengandung banyak kata kasar dan kekerasan⛔ "Berapa yang lo butuhin?" Thalia meremas tangannya gugup, tak berani mendongak untuk menatap Gibran yang sedang duduk bak boss besar di depannya. "Du-dua puluh- j-juta." Kata Thalia pada akhirnya dengan...