[30]

128 31 10
                                    

"Heh cewek cupu." ujar Cantika

"Lo ngomong ke siapa?" tanya Natasha

"Ke Lo lah, di sini cuman ada kita berdua. Gue udah denger yah, kalo Angga cium lo. Gue yakin banget lo kan yang maksa dia? Dasar cewek murahan." ucap Cantika dan mendorong Natasha

"Gue bukan cewek kaya gitu." ucap Natasha menatap sinis ke arah Cantika

"Kenapa? Mau marah? Emang bener kan apa yang gue omongin. Liat aja yah gue bakal aduin ini ke pihak sekolah."

"Aduin aja, lagian gak ada bukti nya Angga cium gue. Dan yang lo harus tau, Angga gak pernah cium gue." tegas Natasha

"Dih ngeles, udah murahan pembohong lagi. Lo pake pelet yah? Sampe Angga mau cium lo segampang itu. Atau lo di bayar?"

Natasha menampar Cantika, dan berkata "Jaga ya mulut lo Can, gue bukan cewek kayak gitu. Dari tadi gue sabar dengan apa yang lo ucapin, tapi sekarang lo udah kelewatan batas."

"Lo berani berani nya yah nampar gue."

Plakk

Cantika menampar balik ke Natasha, dan disitu lah mereka berdua saling menjambak satu sama lain. Sehingga murid murid pun berdatangan, bukan nya memanggil guru. Mereka malah membuat Natasha dan Cantika yang sedang bertengkar itu menjadi sebuah tontonan. Tapi untung nya Angga datang menghampiri mereka.

"Kalian apa apaan sih?" Angga berusaha melerai pertengkaran mereka

"Dia yang duluan." ujar Cantika

"Gue? Jelas jelas lo yang ngajak ribut duluan."

"Lo."

"Lo Can."

"Eitss udah udah gak usah ribut lagi, dan kalian semua. Ngapain masih diem disini? Bubar!"

"Sya lo gak papa? Bibir lo berdarah," ucap Angga dan memeriksa bibir Natasha yang memang sudah mengeluarkan darah.

"Gak usah liat liat gue. Urus aja cewek lo itu." ucap Natasha dan pergi meninggalkan Cantika dan Angga dari sana.

"Angga, pipi Cantika juga perih di tampar cewek cupu itu. Obatin Cantika di UKS yah," mohon Cantika

"Apaan sih obatin aja sendiri, manja banget." Angga menyusul kemana pergi nya Natasha

"Ihk ngeselin banget sih, mana perih banget pipi gue. Rambut gue? Ahkkk berantakan." ucap Cantika

"Liat aja lo Sya, gue bakal aduin apa yang udah lo lakuin ke gue. Dan buat rumor kalo lo di cium sama Angga, bakal gue aduin juga." lanjut nya

****

"Sya," panggil Angga

"Ngapain lagi sih lo ngikutin gue?"

"Sya, jangan marah dulu. Gue nyusul lo cuman buat ngobatin luka lo," ucap Angga

"Gak usah." Natasha pergi namun lengan nya di cekal oleh Angga

"Please, turutin apa kata gue. Gue gak mau lo luka kayak gini,"

"Yah? Lo diem berarti jawaban nya iya," Angga mengobati luka yang ada di dekat bibir Natasha dengan hati hati karena ia takut bahwa Natasha akan kesakitan karenanya.

"Nah udah beres, rambut lo berantakan banget sih,"

"Heem,"

"Lagian lo kenapa berantem sama Cantika sih Sya?"

"Dia yang ngajak berantem duluan bukan gue."

"Iya gue tau, coba ceritain ke gue," akhirnya Natasha menceritakan kenapa dia dan Cantika bisa ribut seperti tadi. Dan Angga kesal, ia ingin melabrak Cantika, namun Natasha mencegah nya. Natasha tidak mau berurusan dengan Cantika lagi.

Natasha (selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang