[33]

139 27 5
                                    

Selamat membaca❣️

Jika suka dengan part ini, silahkan tinggalkan vote nya 🐾

****

"Hai gays, jadi gue mau ngumumin acara ulang tahun gue yang ke tujuh belas tahun. Dan ini bakalan jadi party terbaik gue, dan gue bakalan undang kalian semua. Jangan lupa dateng yah, acaranya malam ini di rumah gue,"

Cantika mengumumkan pesta ulang tahunnya yang ke tujuh belas tahun di kelas, dan Natasha kaget karena dia juga di undang di partynya Cantika.

Alasan Cantika mengundangnya, katanya dia memang mengundang semua anak-anak kelas XI di SMA Merah Putih.

Aneh, satu kata yang ada di pikiran Natasha saat ini. Karena sudah jelas-jelas, bahwa Cantika tidak menyukai Natasha. Apa ada sesuatu yang di rencanakan oleh Cantika? Entah lah, Natasha juga bingung. Tapi mungkin Cantika sudah mulai tobat dengan apa yang di lakukannya kepada Natasha dulu.

Natasha tidak mau berfikir lebih buruk tentang Cantika, akhirnya ia menoleh ke arah Angga yang masih fokus membaca undangan itu.

"Kenapa liatin gue? Gue tau kalo gue ganteng," ucap Angga tanpa mengalihkan pandangannya ke Natasha.

"Idih pede banget jadi orang," ucap Natasha

"Harus pede dong, dan gue sebagai pacar yang baik. Bakalan jemput lo dan kita pergi bareng ke rumah Cantika nanti malem, oke cantik?"

"Hm,"

"Singkat amat jawabnya, kali-kali kek jawab 'iya ganteng',"

"Iya ganteng, udah kan?"

"Sip, pacar gue emang penurut,"

Angga mengacak-acak rambut Natasha, namun Natasha? Diam dan tidak marah. Dan satu kata yang di pikirkan Angga sekarang 'aneh'. Tidak biasanya Natasha hanya diam ketika rambutnya di buat berantakan seperti itu.

"Heh, kok lo jadi diem gini? Lo gak marah?" tanya Angga

"Marah? Kenapa?" ucap Natasha sambil merapikan rambutnya

"Rambut lo gue acak-acak gitu, lo gak marah?"

"Enggak," jawab Natasha

"Hmm sangat meresahkan, alesan lo gak marah kenapa? Biasanya kan kalo gue ngelakuin ini, gue ngelakuin itu pasti lo marah-marah atau kesel gitu,"

"Alesannya... Gue mungkin udah terbiasa dengan sikap lo yang kayak gini ke gue, atau bisa di bilang nyaman kali yah? Bener gak sih," ucap Natasha

"Ny-nyaman? Lo udah nyaman sama gue Sya? Berarti lo udah suka dong ke gue?"

Natasha mengambil buku yang berada di mejanya, dan melemparkannya ke kepala Angga.

"Gila lo Ngga," ucap Natasha

Angga pun memegangi kepalanya yang kesakitan.

"Aduh sakit dong Sya, gue bener kan? Lo yang bilang tadi kalo lo udah nyaman ke gue, berarti lo udah suka dong ke gue?"

"Gak gitu konsepnya Angga," ucap Natasha tersenyum, namun senyuman yang di berikan itu seperti kekesalannya kepada Angga.

"Lah terus gimana?"

"Gue emang udah nyaman sama lo Ngga, tapi bukan berarti gue suka ke lo,"

"Canda gue Sya, serius aja lo mah,"

"Becandanya gak lucu," ucap Natasha

"Emang gue bilang lucu? Enggak kan, haha,"

"Udah ah, kesel gue lama-lama sebangku sama lo,"

Natasha (selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang