[56]

45 12 3
                                    

"Apa aku memang menyukainya?"

***

Angga menjemput Natasha ke rumahnya, kali ini dia menggunakan motor yang berbeda. Entah siapa yang tahu cowok ini mempunyai berapa motor sport di rumahnya, namun motor yang dibawanya hari ini terlihat sangat keren.

Apalagi jika di kendarai oleh cowok seperti Angga, dengan wajahnya yang tampan mampu membuat cewek-cewek di luaran sana langsung jatuh cinta. Mana mungkin kan cewek sekarang gak suka cogan?

Natasha keluar dari rumah menghampiri Angga, yang memang sudah menunggunya cukup lama. Bagaimana tidak lama? Sedari tadi cewek itu mundar mandir dan kebingungan untuk memilih pakaian yang akan dikenakan hari ini.

Angga menyapa kedua pengawal yang sekarang berada di belakang Natasha, hanya menyapa mereka berdua tidak dengan cewek yang saat ini berada di depannya.

"Lo gak nyapa gue?" Teringin sekali Natasha di sapa oleh Angga, sampai bertanya seperti itu.

"Halo sayangnya Angga yang cantik setiap hari, mau kemana manis?"

"Mau ke makam,"

"Ayo! Ayang Angga bakal nganterin dengan selamat." Angga memakai helmnya dengan sigap.

"Idih, ayang Angga?"

"Iya sayang, cinta ku, cantik ku, pujaan hatiku. Pokoknya terkuku-kuku,"

"Lo kumat lagi, abis makan apa sih?"

"Perhatian banget punya pacar sampe di tanyain udah makan apa belum,"

Natasha mengernyitkan alisnya. "Gue tanya abis makan apa, bukan tanya udah makan apa belum. Lo gak ngerti bahasa indonesia ya?"

"Emang ya, gue gak salah pilih pacar. Lo emang peduli banget sama gue yang ganteng, imut, nan baik ini," puji Angga pada dirinya sendiri.

"Gak akan selesai-selesai ngomong sama lo, udah ayo pergi sekarang,"

"Pergi ke hatiku?" tanya Angga ngawur.

"Nyebelin banget ya! cepetan Angga,"

"Iya ayang iya, say hai dulu dong sama kesayangan Angga ini." Angga memeluk motornya dan tersenyum lebar.

"Kesayangan lo motor?" tanya Natasha memastikan, dan Angga hanya mengangguk.

"Hai motor Angga," sapa Natasha.

"Udah kan? Siniin helmnya," lanjut Natasha.

Tanpa basa basi Angga memakaikan helm yang satunya kepada Natasha, tanpa Natasha sadari dia tersenyum malu atas perilaku Angga. Bukankah sungguh aneh jika Natasha seperti ini, sudah sangat sering Angga memakaikan sebuah helm ke kepala Natasha. Namun hari ini dia terlihat lebih senang karena perlakuan cowok itu.

Natasha naik ke motor Angga, dan Angga mulai menjalankan motor alias kesayangannya. Diikuti oleh kedua pengawal yang saat ini berada di belakang, mengawasi Natasha serta Angga menggunakan mobil yang berwarna hitam.

Diperjalanan, Angga mulai membuka suara. Berniat untuk mengajak Natasha mengobrol, dengan beberapa candaannya. Walaupun suasana hatinya memang sedang baik karena berada di dekat Natasha, tetapi pikirannya masih kacau. Memikirkan pertunangannya nanti akankah benar-benar berjalan atau tidak.

"Sya, lo tau gak kalo ini motor pertama kali gue pake bareng lo," ujar Angga.

"Oh iya kah? Ini motor baru lo maksudnya?"

"Bukan motor baru, tapi motor ini spesial makanya jarang gue pake,"

"Kenapa dipakenya sekarang pas sama gue?"

Natasha (selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang